Sudah seminggu pasangan jeon ini menghabiskan bulan madu di pulau dewata, tepatnya didaerah Ubud. Lebih rincinya lagi ditengah rimbun hutan disebuah desa. Mereka memang menginap di Resor yang dikelilingi hutan. Tapi hari ini mereka sedang berkemas untuk pindah. Bukan tanpa alasan, semua ini permintaan dari ibu hamil yang akan mengomel kalau permintaannya tidak dituruti. Padahal jeongguk sudah booking kamar untuk dua minggu, alhasil uang pun terbuang percuma. Demi istri dan calon anak jadi jeongguk ikhlas.“Pokoknya mau pantai”
“Iya kita kepantai”
“Gitu dong dari tadi. Kan adek jadi gak usah capek berdebat sama mas”
Jeongguk yang sedang memasukan skincare milik taehyung kedalam kotak putih transparan pun menahan gemas akan istrinya itu. Bagaimana tidak jika dihadapannya taehyung dengan tangan penuh stroberi dikanan dan kiri dan pipi menggembung hingga susah mengunyah tapi bibir itu masih saja bisa terbuka sedikit untuk menyemprotkan omelan kepada sang suami.
“Ya adek aja gak sabaran, masa mau check out jam dua pagi”
Kali ini stroberi gendut ditangan kirinya masuk kedalam mulut yang menggembung. Pipi mulus itu bergerak-gerak mengunyah “Nih ya mas, pepatah mengatakan hal baik itu gak boleh ditunda-tunda”
“Jam dua pagi mah lebih baik tidur dibanding check out pindah ke tempat lain dek”
Jeongguk sudah selesai memasukan semua barang bawaan mereka kedalam koper, ia menyeret kedua koper itu kedekat pintu kemudian kembali melangkah mendekat sang istri yang duduk bersandar ditempat tidur. Tangannya meraih ransel besar disamping taehyung. Memakainya dengan cepat lalu menunduk mendekatkan wajahnya kearah taehyung.
“Ayo berangkat, katanya gak ditunda-tunda”
Taehyung mengangguk semangat, tangannya bersiap menyuapkan stroberi ditangan kanan kedalam mulut sebelum mulut jeongguk lebih dulu bergerak, menggigit besar stroberi itu yang otomatis membuat taehyung mengangakan mulut lebar.
“Aaaaa tobeli terakhir adek”
Tanpa merasa bersalah jeongguk tertawa dan melangkah kepintu dimana seorang bell boy yang sudah ia pesan untuk membantu membawa koper menunggu diluar.
“Mobilnya udah didepan kan?” tanya jeongguk pada pemuda yang menyeret kopernya.
“Sudah pak”
Jeongguk mengangguk kecil kemudian berbalik melihat istrinya yang cemberut dengan tangan terlipat didepan dada berdiri sedikit jauh dari dirinya. Menggemaskan sekali. “Kok masih disitu dek? atau mau disini aja?”
Kerucutan dibibir merah itu pun semakin panjang kedepan. Dengan menghentak-hentak, taehyung berjalan melewati jeongguk dan bell boy yang mala terbengong dengan tangan penuh koper.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jalanan dari Ubud ke Kuta lumayan lancar mengingat ini adalah long weekend yang biasanya padat. Jeongguk melirik taehyung yang belum mengeluarkan sepatah katapun sejak tadi. Mengecek apakah istrinya itu tidur atau tidak.
“Mas hidupin music ya dek?” tanya jeongguk begitu tau istrinya itu masih terjaga.
“Hmm”
Masih ngambek ternyata. Jeongguk pun hanya tersenyum menanggapi. Tangannya bergerak menghidupkan audio player hingga lagu Moon river yang dicover oleh Renee Dominique berkumandang lembut menemani perjalanan mereka.
“Dek”
“Hmm”
“Masih ngambek?”
Taehyung bungkam, membuang pandangan kearah kaca jendela mobil. “stroberi doang” ucap jeongguk sedikit melirik sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Adek
Random"Dek boleh?" tanya jeongguk lembut. dengan rona merah, taehyung pun mengangguk malu. hanya kisah kecil tentang pernikahan Mas Jeongguk dan Dek Taehyung yang manis dan sederhana kookv fanfiction