Lie

4.9K 458 14
                                    

Jeongguk paling membenci ini, mendapat jadwal dadakan yang mengharuskan ia meninggalkan keluarga kecilnya diakhir pekan benar-benar menyebalkan. Terlihat jelas dari raut muka jeongguk yang sangat keruh, cemberut seharian bahkan membentak setiap kali mingyu meneleponnya untuk mengabarkan jadwalnya.

Taehyung sedang memasukan baju jeongguk kedalam tas ransel besar hitam, jeongguk kurang suka berpergian membawa koper, terlalu ribet menurutnya. Lagian kali ini ia hanya akan menyelesaikan masalah pada hotel di medan dan langsung pulang setelahnya, ya walau ia juga tidak tau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah penggelapan dana oleh staff keuangannya tersebut.

“Berangkatnya jam berapa mas?” tanya taehyung yang kini sudah selesai menyusun pakaian dan meletakan ransel besar itu keatas sofa dikamar mereka.

“Jam 9 malam ini dek” jeongguk berbaring ditempat tidur sedikit melirik jam digital menunjukan 17.49. Ia melambaikan tangannya pada taehyung, meminta lelaki manis itu untuk mendekat. Taehyung menurut, ia mendekat dan membaringkan tubuhnya diatas tubuh jeongguk. Memeluk suaminya erat, kepalanya bersandar nyaman didada bidang jeongguk, mendengarkan detak jantung yang teratur.

Jeongguk mengelus rambut taehyung, sesekali menciuminya. “Kamu jadi hadirin pernikahan temen mu yang model itu?” taehyung mengangkat kepalanya agar bisa menatap wajah suaminya “Jadi mas, kalau adek gak datang ntar jihoon pasti ngambek”

“Maaf ya mas gak bisa temenin”

Taehyung menenggelamkan wajahnya didada jeongguk, menggelengkan kepalanya disana membuat sensasi geli jeongguk rasakan. “Gak apa mas, adek ngerti kok. Lagian besok adek bisa pergi sama jimin kok”

Jeongguk menyelipkan tangannya kesela ketiak taehyung, ia membenarkan posisi untuk duduk dan membawa taehyung kepangkuannya. Membelai wajah cantik taehyung yang terpejam menikmati elusan lembut jeongguk. Ia menggesekan pelan belah bibir tebal taehyung dengan ibu jarinya, lalu memasukan jarinya itu mengabsen deretan gigi putih taehyung. terbawa suasana, taehyung mengemut jari jeongguk, matanya masih terpejam dan bokong bulatnya bergerak menggoda jeongguk.

“Mau satu ronde sebelum mas berangkat?” tanya taehyung masih dengan jari jeongguk didalam mulutnya, bahkan ada liur yang lolos mengalir didagunya.

Jeongguk melirik pada iyel yang terbaring tidur begitu pulas disampingnya. “Boleh, tapi jangan berisik dek, ntar iyel bangun” dengan cepat ia menanggalkan celana yang taehyung kenakan lalu ia melorotkan celananya sendiri. Taehyung menunduk, menunggingkan bokong bulatnya, ia menatap belalai jeongguk yang masih tertidur, membelainya pelan lalu mengecup puncaknya. Jarinya dengan lihai bergerak naik turun dan sesekali mengelus lubang kecil diujung. Nafas jeongguk memberat, ia meringis kecil merasakan aliran darahnya mengalir pada satu titik. Perlahan taehyung bisa merasakan benda dalam genggamannya berubah ukuran menjadi dua kali lipat, memanjang dan membesar. Jadi terasa begitu hangat dan keras.

“Langsung aja dek, keburu iyel bangun kalau pemanasannya kelamaan” taehyung tadinya ingin membawa belalai keras jeongguk dalam rongga mulutnya tapi ia urungkan, ia pun bergerak memposisikan diri diatas jeongguk, mengarahkan benda yang sudah tegak itu pada pintu masuknya, begitu pas taehyung langsung menurunkan badannya cepat. Tubuhnya terlonjak menerima milik jeongguk yang tidak bisa dibilang kecil itu.

“Pelan dek, nafsu banget kamu” jeongguk terkekeh melihat wajah taehyung yang sayu. Bibir bawahnya ia gigit menambah kesan sensual, tangannya bertumpu pada perut atletis jeongguk. Ia perlahan menaik turunkan tubuhnya, membuat ritme sesuai keinginannya. Terus bergerak, cepat dan lebih cepat hingga taehyung mendapatkan klimaksnya.

Tangannya jeongguk yang sedari tadi diam pun bergerak menggenggam pinggang ramping taehyung, mencengkramnya dan menaik turunkan tubuh itu dengan cepat dan dalam. Taehyung tentu saja kesusahan, ia masih capek pasca klimaks tapi jeongguk tidak memberikan waktu untuk menikmati putihnya. Desahan taehyung pun mengalun memenuhi ruangan walau ia sudah menutup mulutnya dengan tangan tapi desahan itu tidak bisa ia tahan. Dengan tubuh berpeluh membuat kulitnya mengkilat taehyung terus bergerak diatas jeongguk hingga ia kembali mendapatkan putihnya.




Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang