Semoga Jimin baik-baik saja

8.5K 754 16
                                    

Jeongguk menurunkan taehyung dengan lembut diatas kasur empuk itu, tubuhnya dituntun untuk dibaringkan. Membenarkan posisi bantal agar lebih nyaman lalu ia menatap sayang sang istri.

“Istirahat dulu ya dek” jemari jeongguk menyingkirkan anak rambut yang sedikit berantakan didahi taehyung, sesekali ia juga mengelus surai coklat tua istri cantiknya. Taehyung yang mendapat perlakuan manis pun mengangguk, memejamkan mata setiap telapak tangan besar itu bergerak diatas kepalanya. Begitu nyaman sampai bibir taehyung tidak henti-hentinya menyunggingkan senyum.

Entah dorongan darimana, taehyung menarik lemah lengan jeongguk, memintanya untuk ikut berbaring. Jeongguk pun menurut, ia merebahkan diri disamping taehyung dan istrinya itu langsung menempatkan kepalanya bersandar pada dada bidang sang suami. Rasanya menyenangkan sekali ketika mendengar suara detak jantung jeongguk yang konstan. Deg deg deg, taehyung bahkan mengikuti ritme itu didalam hati.

“Dek?”

“Hm?”

“Kamu gak pengen sesuatu?” tangan jeongguk merambat masuk kedalam baju yang taehyung kenakan, mengelus langsung kulit perut itu. Terkadang ia membuat gerakan memutar yang memberi sensasi geli namun nyaman disaat bersamaan.

Gelengan taehyung berikan, ia memang sedang tidak ingin apapun. Berbaring didalam dekapan hangat sang suami sudah cukup baginya. “Gak mas, kenapa?”

“Ya gak apa sih, Cuma biasanya kan orang hamil ngidam gitu”

Taehyung tersenyum, kali ini tangannya ikut menjalar turun. Ditempatkan diatas tangan jeongguk. Menangkup tangan yang lebih besar itu. Turut bergerak memutar diarea perutnya sendiri. “Baby kan anak baik, gak mau nyusahin ayahnya”

Kening itu jeongguk kecup 20 detik. Mendengar kata ayah ditujukan untuk dirinya membuat letupan bahagia memenuhi rongga dadanya, mengaduk-aduk perutnya sampai rasanya ia jadi ingin muntah. Rasa yang sama ketika ia berhasil menjadikan lelaki didekapannya itu menjadi pendamping hidup.

“Ayah siap disusahi demi bunda dan baby”

Taehyung terkekeh kecil saat kecupan jeongguk turun kepipinya “Tapi saat ini belum pengen apa-apa”

“Ntar kalau butuh apapun langsung bilang mas ya?”

“Iya ayah~”

“Lagi”

“Apanya?”

“Panggil lagi”

“Yang mana?”

“Yang tadi dek”

Taehyung menahan tawa. Sebenarnya ia tahu apa yang dimaksud jeongguk tapi sekali-sekali tidak ada salahnya kan mengerjai suaminya itu “Yang mana sih mas, adek lupa”

Jeongguk mendengus lelah, bibirnya terbuka ingin menjelaskan tapi belum mengeluarkan kata sedikitpun langsung ia tutup kembali. Cebikan kecil mala terbit dibibirnya. Lucu sekali seperti kinci marah.

Taehyung pun tergelak, cukup puas dengan ekspresi imut yang jarang terbit diwajah tampan suaminya.

“Tawa kamu”

“Haha, iya iya maaf” taehyung memiringkan badannya, memeluk tubuh jeongguk lebih erat. Mendongak, menatap bahagia jeongguk yang juga sedang menatapnya “Sayang ayah”

Cuping hidung itu jeongguk kecup “Sayang Bunda”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ponsel jeongguk tidak berhenti berbunyi sedari tadi. Sungguh mengganggu pasangan yang sedang membagi kenyamanan diatas kasur itu. Pelukan jeongguk pun mengendur ketika ia merasakan gerakan dari taehyung.

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang