Kita dahulu

4.5K 446 19
                                    

Jeongguk memasukan biji-biji jagung kedalam panci lalu menutupnya, menunggu hingga biji jagung itu pecah dan menjadi popcorn, sesekali ia menggoyangkan panci itu. Setelah semua telah menjadi popcorn, jeongguk menuangkan dalam mangkuk besar dan membawanya dengan satu tangan karena tangannya yang lain sibuk memegang dua kaleng soda.

“Nonton apa kita dek?”

Taehyung menoleh lalu bangkit mengambil mangkuk popcorn ditangan jeongguk, meletakannya diatas meja yang sudah tersusun banyak snack dan sekotak pizza dengan toping sosis dan pepperoni.

Rencananya mereka akan menonton dibioskop namun tidak jadi karena jeongguk harus pulang terlambat karena rapat mendadak alhasil tiket premier film yang mereka beli hangus begitu saja. Jadi beginilah, pasangan jeon ini mengubah ruang keluarga menjadi mini cinema.

Taehyung menggulir layar ponsel mencari film yang menarik namun belum juga ketemu. “Ihh adek bingung, mas aja deh yang cari” taehyung menyerahkan ponsel itu pada jeongguk yang mala bengong karena jujur ia bukan tipe orang yang suka menonton.

“Adek mau film yang gimana?”

“Romantis” jawab taehyung ikut melihat layar ponsel digenggaman jeongguk. Kepala taehyung sudah bersandar nyaman dibahu lebar jeongguk.

“Fifty shades of grey kalau gitu”

Taehyung mengangkat kepalanya dari bahu jeongguk lalu membenturkan kepalanya pada kepala jeongguk cukup kuat sampai ia mengaduh sendiri “Mesum”

“Haha jadi apa dong?”

“Itu aja mas” tunjuk taehyung pada film bergambar anak sekolahan mengendarai motor. Jeongguk langsung menekan layar tanpa membaca sinopsisnya terlebih dahulu.

Film berjalan dengan taehyung yang fokus menatap layar tv sedangkan jeongguk sibuk memandangi wajah taehyng yang serius dan sesekali tersenyum karena adegan keju. “Kita juga pernah gitu kan mas?”

“Hah gimana dek?”

“Mas gak nonton ya?”

“Hehe nonton kok, nontonin kamu”

Taehyung mendengus tapi tetap tersenyum “Filmnya mas, bukan adek”

“Tapi kamunya lebih menarik”

Taehyung tidak menjawab, ia berusaha untuk tidak semakin tersenyum lebar mendengar pujian jeongguk, namun sialnya lelaki tampan itu memandangnya dengan tatapan memuja, bagaimana ia bisa menahan rona merah yang menjalar dikulit pipinya. “Ihh mas jangan liatin adek terus” taehyung mendorong pipi jeongguk agar suaminya itu menatap kedepan, kelayar tv.

“Liat itu romantis banget kan, naik motor hujan-hujanan”

“Bego itu namanya”

“Ihh romantis tau, gak kaya mas”




Taehyung duduk sendirian dibangku panjang halte yang sedikit basah. Matanya terus memandang kesana-kemari berharap ada kendaraan umum yang lewat, namun keberuntugan belum berpihak pada taehyung, semua kendaraan umum yang lewat sudah terisi penuh dan tidak bisa menampung penumpang lagi.

Taehyung menghela napas meruntuki kebodohannya sendiri yang lupa mengisi daya ponselnya tadi malam sehingga benda persegi itu sekarang mati total. Hujan mulai turun. Udara dingin yang dibawa angina benar-benar mampu membuat tubuh taehyung menggigil. Kain seragam sekolah menangah atasnya tidak cukup tebal untuk menahan udara dingin menyapa kulit. Langit hari ini berwarna begitu gelap dan taehyung sadar bahwa hujan sore ini akan berlangsung lama. Yang artinya ia juga akan terjebak dihalte sendirian dalam waktu yang lama pula.

Empat puluh menit berlalu dihabiskan taehyung dengan menggesekan kedua tangannya agar sedikit lebih hangat. Bibirnya sudah sedikit memucat dan perutnya juga mulai terasa lapar. Suara mesin kendaraan mendekat membuat taehyung mengangkat kepalanya, motor matic berwarna hitam berhenti didepannya. Pengendara motor itu masuk kedalam halte untuk berlindung padahal ia sudah memakai jas hujan lengkap. Helmnya dibuka dan menampilkan wajah kekanakan yang terlihat tampan. Pemuda itu meletakan helm dikursi halte dan duduk tak jauh dari taehyung.

Mas AdekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang