EGOIS 💢 MUSIM DUA
💚💚💚💚💚
⚠THIS PART FULL OF FLASHBACK⚠
Sebelum Shirin pergi ke Jerman, ia menemui orang tua Yuta yang berada di Bandung.
Ia menceritakan semuanya, semua yang berawal dari Mina yang masuk ke hubungan mereka, sampai ia bisa hamil.
Awalnya orang tua Yuta kaget mengetahui Shirin hamil, tapi mereka senang mendengar Yuta akan bertanggung jawab atas perbuatannya, mereka akan mendapatkan cucu.
"Tapi, om, tante, Shirin nggak bisa sama Yuta lagi. Tolong rahasiain kehamilan Shirin dari Yuta, ya? Dia belum tau kalau Shirin hamil." Ucapnya dengan tatapan sendunya ke orang tua Yuta.
"Loh? Kok gitu, sayang?" Sahut mama Yuta.
"Shirin lihat Yuta tidur sama Mina di apartemen-nya, tante."
"Kurang ajar!!!" Sahut papa Yuta, tapi langsung ditahan oleh perkataan Shirin.
"Shirin nggak apa-apa kok, om. Shirin tahu Yuta berhak dapetin yang lebih baik lagi dari Shirin." Ucapnya. "Oh iya, Shirin mau berangkat ke Jerman, tolong rahasiain juga dari Yuta, ya. Shirin kesini mau pamit, nanti kalau udah sampai Jerman Shirin kasih tahu."
Mama Yuta meneteskan air matanya, lalu memeluk Shirin lembut. "Kamu gadis yang baik, sayang. Jangan tinggalin Yuta, ya?" Pintanya sambil mengelus kepala Shirin.
Shirin tersenyum lembut dan matanya menatap mama Yuta yang mulai merenggangkan pelukannya, "Shirin harus pergi, tante. Mungkin ini bisa jadi pelajaran buat Yuta. Shirin percaya kok sama tante. Kalau Yuta enggak selingkuh sama Mina. Tapi Shirin mohon, Shirin harus pergi." Ujarnya sambil mengelap air mata mama Yuta.
"Tapi kamu janji hubungin mama, ya? Komunikasi sama papa sama mama juga jangan sampai putus." Mama Yuta bepesan.
Shirin mengangguk. "Shirin pamit, Tante." Ia menyalami mama Yuta dan memeluknya sekali lagi, lalu ke papa Yuta.
"Kamu baik-baik ya, nak. Kalau butuh bantuan papa siap bantu kamu." Ujar papa Yuta sambil menepuk kepala Shirin.
Shirin tersenyum lalu mengangguk. "Iya, om." Jawabnya.
🌱
Setelah pamit dari orang tua Yuta, Shirin langsung berjalan keluar untuk menemui Yerim dan Mark yang mengantarnya, tetapi menunggu di mobil.
"Udah... Jangan nangis terus, dong." Yerim meminta tissu pada Mark untuk mengelap air mata Shirin. "Mark, jalan!" Perintah Yerim.
Mark yang berada di kemudi melirik Yerim dan Shirin yang duduk dibelakang dari kaca spion atas, membuatnya berdecak. "Kayak supir ye gue."
Yerim memelototinya, walaupun dari belakang Mark bisa melihat dan merasakan tatapan tak enak dari Yerim. "Sorry, beb. Kuy jalan." Akhirnya Mark menancap gasnya dan meninggalkan rumah Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔
Teen Fiction"Alesan? Nggak ada alasan buat nggak suka sama kamu." [📍] SEASON DUA ADA DISINI JUGA [2019]