EGOIS 💢 MUSIM DUA
💚💚💚💚💚
Shirin menangis keras disana. Ia bersandar pada dinding kamar mandi dan tubuhnya yang merosot disana.
Kakinya yang lemas tak bisa menopang tubuhnya lagi.
Harus apa sekarang? Apa yang harus dia lakukan untuk baby di perutnya? Apa ia harus memberitahu kedua orang tuanya? Yuta? Jaemin? Yerim? Oh, rasanya sangat tidak mungkin memberitahu kalau tiba-tiba saja ia mengandung.
Pasti ayah dan ibunya akan marah besar, dan memandang jelek attitude Yuta.
Suara ketukan pintu dari luar membuyarkan lamunannya, membuat Shirin berdiri dengan sedikit kesulitan.
"Shirin? Kamu disana?" Yuta berbicara.
Shirin mengelap air matanya dan menetralkan suaranya dengan berdehem. "Iya, aku buang air. Tapi udah selesai kok." Jawabnya sambil menyembunyikan testpack tersebut.
"Aku tunggu."
"Kamu duluan aja, sebentar lagi aku keluar." Ucapnya.
"Aku tunggu, sayang." Yuta menekan kalimatnya, membuat Shirin bungkam, lalu gadis ini langsung mencuci wajahnya dan berjalan keluar.
Ia melihat Yuta dengan wajah khawatirnya. Yang langsung menangkup kedua pipi Shirin dan mencium bibirnya sekilas. "Aku bingung cari kamu, taunya disini."
Shirin tersenyum tipis, "tadi mules banget." Bohongnya.
"Masih mules nggak? Kalau masih, aku bawa periksa yuk!"
"Eh, nggak usah, aku udah mendingan kok. Yuk sarapan." Shirin menggandeng Yuta ke ruang makan yang membuat lelaki itu senyum-senyum sendiri, karena Shirin yang menggandengnya.
Rasanya baru pertama kali semenjak SMA Shirin menggandeng Yuta seperti ini.
🌱"Shirinnya belum mandi. Mana bau lagi, nak Yuta pasti ilfil." Ucap ibu Shirin sambil menata piring diatas meja.
"Ibuk..." Shirin merengek.
Membuat Yuta dan ibu Shirin tertawa, lalu datanglah ayahnya sambil membawa tas kantornya. "Pagi semua." Sapanya sambil duduk.
"Pagi, yah." Jawab semuanya.
"Eh nak Yuta, bucin banget pagi-pagi udah disini." Ucap ayahnya sambil melirik Shirin yang menunduk, meremas-remas ujung bajunya.
"Ayah... Jangan gitu. Ayo sarapan dulu." Tegur ibu sambil memberikan piring ke mereka satu-persatu.
Shirin sama sekali tak menyentuh makanannya, ia melamun, sibuk dengan pikirannya.
Ia tak tahu bagaimana cara memberitahu bahwa ia hamil kepada Yuta. Terutama ayah dan ibunya. Pasti mereka sangat kecewa. Mengingat Shirin gadis yang nggak pernah neko-neko dan sangat penurut kepada orang tuanya.
Lalu tiba-tiba ia mengatakan kalau ia hamil, anak Yuta. Pasti pemikiran mereka terhadap Yuta akan berubah, ia tak mau itu terjadi.
Yuta itu sosok yang sangat baik, perhatian, bahkan lebih mentingin orang lain dibanding dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔
Teen Fiction"Alesan? Nggak ada alasan buat nggak suka sama kamu." [📍] SEASON DUA ADA DISINI JUGA [2019]