1

9.1K 648 34
                                    

Yuta menarik tangan Shirin yang baru saja ingin masuk ke kelasnya.

"Lepasin!" Shirin meronta dan menarik-narik tangannya yang dicengkram oleh Yuta.

Yuta hanya diam dan berhenti melangkah di depan UKS, kemudian menarik gadis itu kembali setelah membuka pintunya. Beruntung masih pagi dan sekolah belum ada banyak murid yang datang.

Ia terus menajamkan pandangan ke Shirin, membuat gadis ini tak berani menatapnya, walaupun ia masih menarik-narik tangannya, "lepasin..." ringisnya, kemudian Yuta melepaskannya.

"Berangkat sama siapa tadi?" Tanyanya dingin.

Shirin hanya menghela napas, kemudian melihat kearah Yuta. "Bukan urusan kamu." Jawabnya acuh.

Yuta berdecak dan mendorong Shirin ke tembok, membuatnya meringis sekali lagi karena bahunya yang bertabrakan dengan beton tersebut.

Yuta semakin menajamkan pandangannya,"jawab atauㅡ"

"Memang bukan urusan kamu!" Potong Shirin cepat.

Semakin kesal, Yuta semakin memajukan badannya, membuat Shirin menahan badan lelaki ini. Kedua tangannya didada Yuta diiringi dorongan kecil.

"Dia teman saya!" Ucapan Shirin sukses membuat Yuta berhenti, kemudian tangannya mengusap-usap kepala bagian belakang gadis ini.

"Harus dibasmi." Yuta tersenyum miring.

Shirin membulatkan matanya mendengar ucapan Yuta.

Lelaki ini tak segan-segan melakukan apapun yang sekiranya mengganggunya dan tak pernah main-main dengan ucapannya.

Pernah sekali waktu Shirin dijegal oleh siswi yang tak suka dia dekat-dekat dengan Yuta, lelaki ini langsung mencekik siswi tersebut. Beruntung saat itu Shirin langsung datang setelah diberi tahu oleh Jaemin, dan langsung memisahkan mereka, dan berakhir siswi tersebut pindah sekolah dan Yuta diskors satu minggu.

"Jangan macam-macam, saya nggak mau pusing ngurus hal gak pentingㅡ"

"Jangan bicara gitu, walaupun nggak penting, tapi aku selalu bikin kamu nyaman." Potong Yuta, kemudian mengecup kening Shirin. "Pulang sekolah aku tunggu di tempat biasa." Ucap Yuta datar, kemudian meninggalkan Shirin dengan perasaan campur aduk.

Kamu selalu mengacak hati saya yang sudah saya tata serapi mungkin.


💚💚💚



"Gue dijemput sama kak June, tapi Yuta juga ngajak pulang bareng. Gimana dong, Yer?" Shirin mencak-mencak sedari tadi, bingung harus melakukan apa.

"Yuta sama kak June duluan mana?" Tanya Yeri sambil memakan permen lolipopnya.

"Kak June."

"Ya udah, lo bilang sama Yuta kalau lo gak bisa sama dia." Ucap Yeri santai, menikmati lolipopnya.

"Seenak itu ya, lo ngomongnya. Lo tau sendiri 'kan Yuta orangnya gimana? Kalau kak June besok ilang gimana kampret?!" Omel Shirin dengan wajah kesalnya.

Yeri memutarkan bola matanya, "bilang aja dia sepupu lo dan lo disuruh balik bareng dia sama nyokap lo, kurang ide banget, sih!" Saran Yeri benar-benar brilliant. Tapi sebriliant apapun itu bakal jadi sampah dihadapan Yuta.

"Gue coba dulu deh. Tapi lo temenin gue ya ke kelas Yutaㅡ"

"Waduh, nggak bisa kalau masalah temenin-temenin gini, Rin. Up gan. Udah sono bilang, gue balik kelas dulu bareng Mark, bayarin dulu batagor sama es teh gue. Good luck, ya!" Yeri menepuk-nepuk kepala Shirin, kemudian berdiri meninggalkan Shirin sendiri di kantin.

"Mark! Tunggu!" Yeri berjalan menyusul Mark.

Shirin dengan wajah pasrah dan lesunya beranjak dari kantin dan menuju ke kelas Yuta dengan sisa waktu sepuluh menit sebelum bel masuk.

.
.

"Permisi... Doy, Yutanya ada?" Tanyanya kepada Doyoung yang sedang bermain tiktok 'setan apa yang merasukimu'.

Doyoung menjeda tiktoknya, "nggak ada masuk dari jam pertama, Rin. Ada apa? Biar gue sampein nanti."

Shirin menghela napas, "kebiasaan!" Gumamnya. "Enggak, Doy. Yaudah makasih, ya. Belajar, jangan tiktokan terus." Shirin menepuk-nepuk bahu Doyoung, kemudian berlalu.

"Kata Lucas bisa naikin followers, Rin!" Teriak Doyoung yang masih bisa didengar oleh Shirin yang sudah meninggalkan kelasnya dengan gelengan kepala.

.
.

"Halo?"

"Katanya nyariin aku?"

Dasar Doyoung! Batinnya dalam hati. "I-iya, saya hari ini nggak bisa bareng kamu, disuruh mama bareng sama kak June." Shirin menggigit kukunya, ia sangat gugup sekarang.

"Iya, sampai rumah langsung VC."

Tumben, biasanya ia akan bersikeras sampai gadisnya ini menurutinya.

"Hah? Iya?" Tuh, blank 'kan?

"Sampai rumah VC."

"Oh, oke-oke." Jawab Shirin yang belum sadar sepenuhnya.

"Love you."

"I-iya."

Shirin berpikir keras dan sedang menerka-nerka apa sebenarnya yang terjadi kepada Yuta, karena tidak biasanya ia begini.

Sampai bel masuk berbunyi yang membuyarkan lamunannya dan segera masuk ke dalam kelas dengan rasa penasarannya.




















💚💚💚💚💚


Gimana nih readerszen?
Mau lanjut nggak?

















EGOISTIC 💢 NAKAMOTO YUTA

EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang