Shirin mulai panik saat Dahyun meneteskan air matanya, begitu juga dengan lelaki yang tiba-tiba muncul dan dihadapan mereka.
"Day, kamu kenapa?!" Seru Shirin sambil membawa Dahyun duduk disalah satu kursi disana.
Lelaki tadi pun langsung duduk disebelah Dahyun.
"Kamu nggak apa-apa, Hyun?" Tanya lelaki ini membuat Dahyun meliriknya dengan tatapan tajamnya.
"Ngapain muncul lagi?!" Sarkas gadis itu. Shirin hanya diam.
Lelaki itu menunduk. "I'm soooo sorry, aku kesini mau ketemu sama Mina, ada urusan yang belum selesai sama dia." Jelasnya.
Dahyun membuang muka dan diam.
"Pergi!" Dahyun menakankan suaranya tanpa melihat ke lelaki ini.
"Mm... maaf ikit campur. Tapi kayaknya kamu pergi aja deh." Shirin angkat bicara.
Mark melihat Shirin sebentar, lalu kembali menatap Dahyun, kemudian ia berlutut didepannya. "Kamu boleh pukul aku, atau apapun yang bikin hati kamu lega. Tapi kamu jangan suruh aku pergi." Ucapnya.
Dahyun kemudian berdiri dengan amarahnya. "PERGIIII!!!" Teriaknya, membuat seluruh pengunjung mall menatap mereka. Berulang kali Dahyun berteriak.
Shirin menariknya pergi dari sana. "Maaf, kita duluan." Ucapnya pada Mark yang masih berlutut disana, kemudian berlalu.
🌱
"Lo nggak apa-apa gue tinggal? Atau gue suruh Yuta buat jemputㅡ"
"Nggak usah, Jae. Gue bisa sendiri. Yang penting Dahyunnya dulu." Tolak Shirin cepat.
Jaehyun membonceng Dahyun dengan mogenya. Bodohnya dia tak menggunakan mobil saking paniknya saat ditelfon oleh Shirin.
Dahyun yang masih syok hanya diam dengan tatapan kosongnya.
"Gue duluan. Kalau ada apa-apa kabarin gue lagi." Ucap Jaehyun, Shirin mengangguk, lalu Jaehyun mengegas motornya, meninggalkan Shirin sendirian di area parkir mall.
Shirin berpikir untuk menaiki kendaraan umum, ia berjalan keluar dari area parkir. Tapi ia malah bertemu dengan lelaki yang ingin ia hindari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
