17

1.9K 234 15
                                    

Shirin terkejut bukan main kala tau June sudah berada di rumahnya dan mendapatinya sedang berdekapan dengan Yuta.

Wajah memerah June tak bisa disembunyikan, June tau akan ada saat seperti ini. Ia menangkap basah kekasihnya dengan lelaki yang ia benci tersebut.

Shirin langsung melepaskan Yuta dan berlari ke arah June yang terpaku disana.

"K-kak... it-itu... ak-aku-aku... kakㅡ"

"Kakak paham." June menyahut Shirin.

Shirin terdiam, melihat ke bawah dengan perasaan bersalahnya. Emang, June paham, tapi tetep aja yang namanya liat pacar pelukan sama orang lain ya sakit hati.

Yuta mendekat ke mereka, "bisa ngomong sebentar?" Pintanya ke arah June yang menatapnyantak suka. Begitupun Yuta.

"Oke." Mereka berdua menjauh dari Shirin.

Shirin yang melihat kilatan api di mata mereka merasa was-was dan gelisah. Gimana kalo merekaㅡno! Positive thinking, Shirin!

.
.

Yang Shirin takutkan benar-benar terjadi. Ia menemukan June dan Yuta yang sedang beradu otot dengan wajah mereka yang sudah membiru.

Awalnya sih mereka bicara baik-baik, tapi ya namanya cowok kalau gak adu jotos kurang hedon.

"Udah aku bilang berapa kali, sih? Jangan pake kekerasan, kak." Omel Shirin yang menagisi June sambil mengobatinya.

"Maaf, dek. Kakak kalap." Hanya kata itu yang keluar dari mulut June sambil mengelap air mata Shirin.

Sedangkan Yuta di obati oleh Jaemin yang untungnya dateng pas kedua cowok itu berantem.

"Sakit goblok! Pelan-pelan!" Umpat Yuta.

"Giliran begini aja lu kesakitan, tadi aja kegnya bahagia banget geludnya." Sindir Jaemin membuat Yuta berdecak dan matanya memanas melihat June-Shirin.

"Anjing."

"Udah deh, bang. Lo udah lepasin Shirin." Jaemin memgingatkan.

"Gue udah lepasin dia." Ucap Yuta dengan matanya yang masih fokus ke Shirin yang mengobati June. "Tapi tadi. Sekarang gue nggak akan pernah lepasin dia." Lanjutnya dengan wajahnya yang memerah.

"Lo gila." Cerca Jaemin.

"Emang, ini cara gue buat lindungin dia." Ucapnya dengan tatapan menusuk ke June yang juga menatapnya.






💚💚💚







Hari ini Shirin pergi ke rumah Yerim dan juga ke rumah kak June untuk berpamitan.

Nggak kerasa air matanya turun, membasahi pipinya diperjalanan. Dia dianter sama Jaemin, katanya gak baik anak perempuan pergi sendiri malem-malem. Padahal Jaemin mah protektif banget sama adeknya ini.

"Udah, nggak usah nangis. Jelek." Ucap Jaemin saat mereka berhenti di lampu lalu lintas.

Shirin mengelap air matanya dan hidungnya dengan kaos bagian lengannya. Dan menggeplak punggung Jaemin sampai lelaki ini mengaduh kesakitan. "Lo mah! Adeknya sedih dihibur kek!" Pundungnya.

"Ya ini udah gue hibur, jelek." Goda Jaemin, seperti biasa, tanpa ekspresi. Dingin.

"Males gue sama loooo!!" Shirin memukul-mukul punggung Jaemin sampai dia memelototi Shirin dan gadis ini berhenti melakukannya.

EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang