Yuta menatap Shirin dari kejauhan, berniat ingin menghampirinya, tapi niat itu terurungkan ketika seseorang menyerukan namanya.
"Na!" Serunya membuat Yuta menoleh. Mungkin bisa terdengar oleh Shirin yang membuat Yuta agak kesal.
"Kenapa sih?!" Tanyanya.
"Aku mau check up, nanti temenin, ya?" Pintanya pada Yuta dengan mata puppy-nya.
Yuta menghela napasnya panjang, "jam berapa?" Tanyanya.
"Satu jam lagi, sih." Jawabnya.
Yuta melihat jam tangannya. "Jam segitu tante lo udah pulang. Sama tante lo aja, ya." Tolaknya.
"Kamu nggak bisaaa?"
"Ada janji." Tuturnya.
Mina sudah berkaca- kaca. Ia menarik Yuta dan memeluknya. Membuat Yuta agak kaget dan sedikit memundurkan badannya.
"Mina... plis, dilihatin banyak orang." Ucapnya sambil berusaha melepaskan pelukannya.
"Nggak apa-apa. Orang kita sahabatan." Jawab Mina.
"Ya malu dong, ini ditempat umㅡ"
Mina langsung mencium Yuta tanpa aba-aba yang membuat Yuta kelabakan dan berusaha menjauhkan gadis ini darinya.
"LO APA-APAAN SIH?!" Serunya.
Mina masih kaget karena didorong oleh Yuta.
"AKU TUH SAYANG SAMA KAMU!!! KAMU NGGAK NGERTI-NGERTI YA?!" Mina tak kalah seru.
Yuta berdecak dan menghela napasnya. "PLIS. Lo udah kayak adek gue sendiri, Mina. Jangan ngelantur omongan lo! Ini yang bikin gue risih tau nggak sih sama lo!"
"Lo itu terlalu ngekang, terlalu maksain kehendak lo! Nggak semua bisa lo nurutin apa mau lo, Mina. Inget 'kan? Lo cuma sahabat gue. Nggak lebih." Lelaki ini meninggalkan Mina yang terdiam dengan amarahnya yang sudah diubun-ubun.
Dada gadis ini sudah naik turun dengan tatapan psycho-nya lalu ia menjerit, membuat semua orang yang lewat menatapnya.
🌱
Ten menarik Shirin dari sana, karena hujan semakin deras.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka berteduh di koridor sambil mengibas-ngibaskan bajunya yang agak basah.
"Kamu kebasahan ya, dek?" Tanya Ten, Shirin menggeleng.
