23

1.7K 197 40
                                    

EGOIS 💢 MUSIM DUA


💚💚💚💚💚















"Kamu nggak ada kelas?" Tanya Shirin ke Yuta yang sedang berbaring di pangkuannya.

"Lagi pengen sama kamu." Jawabnya sambil memainkan tangan Shirin.

Mereka berada di flat Shirin, ya hari ini hari sabtu. Quality time kalau kata Yuta.

"Ih, kamu mah! Jangan sepeleinㅡ"

"Aku emang nggak ada kelas, sayang." Sahutnya, sukses membuat pipi Shirin memerah karena kata terakhir yang diucapkannya.

Yuta tersenyum, "kamu tau nggak? Aku nggak mungkin nyepelein belajar sekarang. Karena aku mau jadi laki-laki sukses yang bisa banggain perempuannya..." ucapnya sambil menatap Shirin dalam. "...dan juga, aku mau kamu nanti jadi pengangguran aja." Tambahnya, sukses membuat Shirin mematung dan jantungnya bekerja lebih cepat.

Masih sehebat itukah efek dari apapun yang Yuta lakukan?

Yuta yang gemas melihat gadisnya hanya diam dan mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali langsung bangkit dan mengelus-elus pipinya. "Hey... aku serius. Kamu pegang kata-kata aku." Ia menarik tangan Shirin ke pipinya dan mencium telapak tangannya.

Shirin tersenyum dengan matanya yang berkaca-kaca dan mengelus-elus kedua pipi Yuta. "Kamu tahu? Aku nggak pantes kamu gituinㅡ" seketika ekspresi Yuta yang tersenyum berubah masam. "ㅡtapi... aku juga sekarang mau memantaskan diri buat dijadiin pengangguran sama kamu. Aku... bakal nunggu kamu." Ucapnya, seketika air matanya turun begitu saja.

Yuta tersenyum lalu menghapus air mata gadisnya, "boleh aku peluk?" Tanyanya, Shirin mengangguk dan semakin deras air matanya mengalir, dan isakannya keluar.

"Aku minta maaf... hikss... maaf udah nyakitin kamu dulu... hhikss..."

"Sayang, jangan bahas itu, kamu semakin nyakitin aku kalau kamu terus bahas itu." Ucap Yuta sambil menenggelamkan kepalanya ke leher Shirin yang terisak. "Love you." Bisiknya.

Shirin malah semakin terisak dan semakin mengeratkan pelukan mereka. Membuat Yuta semakin yakin untuk membuat Shirin menjadi pengangguran untuknya.

"Love you more." Bisik Shirin.



🌱




"Loh, Rin? Itu bukannya Yuta? Kokㅡ" Dahyun tak melanjutkan kalimatnya dan semakin memicingkan matanya ke objek yang ia lihat.

Shirin yang sedang bermain ponselpun langsung mengalihkan atensinya sama seperti Dahyun.

"Wah, edan. Bahaya iki. Rin, samper!" Dahyun menarik Shirin, tetapi Shirin malah berdiam diri. Membuat Dahyun menatapnya heran. "Loh? Ayo!" Ajaknya lagi.

Shirin tersenyum, "nggak usah. Dia izin ke aku buat kerja kelompok." Ucapnya.

"Kerja kelompok? Dua orang?! Cewek cowok?!" Heran Dahyun sambil membukatkan matanya.

"Bertiga, yang satu udah nunggu di rumahnya, katanya."

Dahyun menghela napas, "jangan mudah percaya sama cowok. Apalagi cowokmu jalan sama cewek modelan de'e (dia)." Kesalnya.

"Kamu kenapa sih, kok benci banget sama dia? Apa karena nabrak aku kemaren?" Tanya Shirin dengan tenang.

"Bukan cuma itu, dia tuhㅡah susah mau mulai darimananya." Ujar Dahyun frustasi. "Udah yuk, katanya mau ke mall."

Kedua gadis ini berlalu dari sana.


🌱


"Makan dimanaaa?" Tanya Dahyun sambil tiduran dikasur setelah selesai menjemur bajunya. Ditemani Shirin di kamarnya.

"Mau sate nggak Day?" Tanyanya.

Dahyun nampak berpikir, "mm... boleh. Yuk!" Ia bersiap mengambil kardigan dan uangnya. Lalu merekapun pergi.

Selesai makan, mereka berdua berhenti disebuah minimarket, membeli keperluan dan beberapa bahan untuk tugas.

"Day..." panggil Shirin.

"Hm?" Sahutnya, tanpa mengalihkan atensinya dari barang yang ia pegang.

Shirin berdecak, merasa panggilannya tak dihiraukan. "Day lihat dulu, dong!" Ia langsung menarik Dahyun dan membuatnya melihat kearah yang menjadi perhatiannya.

"Apa sih?" Dahyun masih tak paham.

"Itu bukannya Yuta sama orang yang nabrak aku kemaren, ya?" Shirin memicingkan matanya tepat didepan sebuah caffé diseberang jalan depan minimarket ini.

"Iya, Yuta sama Mina!!! Ngapain mereka berduaan?!" Sungut Dahyun, Shirin hanya diam. "Kamu ada dikasih tau dia, nggak?" Tanyanya lagi, Shirin menggeleng.

Dahyun menghela napasnya dan melihat kearah mereka lagi, "'kan udah tak bilangin. Jangan percaya sama laki-laki gitu aja, lho Rin." Omelnya.

"Udah, yuk. Aku ngantuk nih, besok kelas pagi." Shirin menarik Dahyun dari sana.

🌱

Tak sengaja mereka berpapasan didepan minimarket, saat Shirin dan Dahyun akan menuju parkiran sedangkan Yuta dan Mina akan menuju ke dalam minimarket, sambil Mina merangkul lengan Yuta dengan senyum manisnya. Mereka berhenti.

Shirin hanya diam memalingkan wajahnya dari tatapan Yuta, rahangnya mengeras. Dahyun sudah memasang mata elangnya ke Yuta dan tentunya Mina.

Yuta langsung menghempaskan tangan Mina dan berdehem. "Akuㅡ"

"Rak usah mbacot! (Gak usah banyak omong!)" Sahut Dahyun.

"Day..." bisik Shirin dengan wajah kalemnya.

"Apasih, gak jelas." Decak Mina sambil merotasikan matanya. Membuat Dahyun ingin sekali menarik rambutnya.

"Bisa bicara sama kamu?" Tanya Yuta sambil menatap Shirin.

"Ojo gelem. (Jangan mau.)" Bisik Dahyun sambil  menoel lengan Shirin.

Akhirnya Yuta dan Shirin agak menajuh dari mereka berdua. Sebenarnya Yuta yang menarik Shirin dengan paksaan tentunya.

"Rak usah mentolong matane!!! (Gak usah melotot matanya!!!)" Gas Dahyun ke Mina yang sedari tadi melihatnya.

"Ngomong apa sih lo?!!" Sewotnya.

"Mulakke sinau basa Jawa!!! (Makanya belajar bahasa Jawa!!!)" Serunya lagi. Mina hanya diam sambil berdecak tak suka, begitupula Dahyun.













💚💚💚

Myoui Mina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Myoui Mina

































💚💚💚💚💚





EGOIS 💢 MUSIM DUA

EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang