56

1.6K 127 78
                                    

EGOIS 💢 MUSIM DUA







































💚💚💚💚💚























"Enak banget ya ditembak depan suami." Sindir Yuta.

Shirin meliriknya dengan tatapan jengkelnya. "Dia nggak nembak, Yuta. Dia cuma ngungkapin perasaannya aja, biar dia lega."

Yuta berdecak. "Yakali sampe dipeluk begitu." Sinisnya.

"Hei! Pelukan seorang temen 'kan ngga ada salahnya."

Yuta yang sedang menyetir hanya melirik istrinya jengah.

Shirin hanya menghela napasnya. Membiarkan suasana hening. Sampai akhirnya Shirin membuka lagi suaranya, "did you jealous?"

Yuta langsung mengerem mobilnya, membuat Shirin agak terjengkang kedepan, Untung mereka memakai sabuk pengaman.

Saat ingin mengomel, Yuta langsung mencium istrinya dengan ganas, membuat Shirin kaget dengan tingkah Yuta yang tiba-tiba.

Ia menggigit bibir istrinya dan memasukkan lidahnya disana.

Selang beberapa menit, ia melepaskan ciumannya dengan napas ngos-ngosan mereka.

"Kamu masih nanya? Jelas aku cemburu, Shirin!" Ucapnya, Shirin hanya diam sambil menetralkan napasnya disana. "Lain kali jangan meluk cowok lain!" Omelnya lagi.

"Kalau anak kita?"

"Beda cerita sayaaang..." Gemas Yuta sambil menoel hidung Shirin, membuat Shirin langsung menggenggam tangan Yuta.

"Maaf, ya. Udah buat kamu cemburu." Ucapnya, dengan tatapan bersalahnya.

Yuta pun menatap kembali istrinya dengan tatapan sendu. "Aku maafin, lain kali jangan lagi, oke?"

Mendengar jawaban Yuta, Shirin langsung mengangguk dan tersenyum, membuat Yuta mengacak rambut istrinya gemas.






🌱






Shirin membangunkan suaminya setelah memasak.

Seperti biasa, Yuta sangat susah untuk dibangunkan.

"Ayo bangun!" Shirin mengelus-elus pipi Yuta dengan tangannya yang dingin.

"Hmm..." Begitulah respon suaminya.

"Yuta udah pagi. Katanya mau jogging?" Suara Shirin sangat lembut, sehingga Yuta hanya bergumam lagi dan menarik istrinya ke pelukannya.

"Yuta, lepasin dongㅡ"

"Diem, deh. Kalau nggak mau aku eksekusi pagi-pagi." Bisik Yuta, membuat Shirin meneguk salivanya, karena merasakan sesuatu dibawah sana.

Yuta tersenyum dan menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Shirin, tempat favoritnya karena wanginya yang alami.

"Bangun, yuk. Udah ditunggu mama sama papa dibawah, kamu kerja 'kan?" Ia mengelus rambut Yuta.

Yuta semakin menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Shirin dan tangannya yang melingkar di pinggang istrinya.

"Yuta?! Anak kamu nangis!" Pekik Shirin sambil berusaha melepaskan tangan Yuta dipinggangnya, tapi tak bisa.

"Yuta?! Kamu denger nggak, sih?!" Geram Shirin masih berusaha melepas cengkraman Yuta dipinggangnya, barulah Yuta melepaskannya dan menuju ke ranjang bayi, melihat anaknya yang menangis disana, lalu menggendongnya.

EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang