53

1.4K 193 113
                                    

EGOIS 💢 MUSIM DUA













































💚💚💚💚💚





















































Rasanya kaki Shirin seperti jelly, tak dapat lagi ia berdiri tegak kala menatap makhluk didepannya ini yang juga sedang mendekapnya erat.

Yuta tersenyum dan menatap Shirin dalam, ada rindu yang menumpuk disana, tatapannya pun mengisyaratkan tak ingin lagi berpisah dengan Shirin dan betapa tersiksanya hatinya ketika mendapati Shirin yang mengandung dan berjuang sendiri disini.

"Tante, kita ke dalem dulu, yuk. Tante pasti capek." Jaemin sangat peka dengan kedua insan yang lupa daratan itu, membawa koper ibu Yuta dan mereka berdua berjalan ke dalam, dengan ibu Yuta yang menahan senyumnya melihat mata anaknya kembali berbinar. Tak seperti sebelumnya, tatapan suramlah yang ada dimata Yuta.

Masih mendekap Shirin, Yuta mengamati perut buncit Shirin, lalu mengelusnya. "Ini anak papa? Sehat 'kan, sayang? Maafin papa ya. Papa emang bodoh." Ia mengajak berkomunikasi anakanya sambil menempelkan telinganya diperut Shirin.

Shirin masih diam, ia masih mencerna suasana dan masih belum siap akan kedatangan Yuta kali ini.

"Duduk, yuk." Ajak Yuta dengan menuntun Shirin untuk duduk di sofa. Shirin pun masih linglung.

"Sayang?" Panggil Yuta, membuat Shirin langsung menoleh kearahnya dan membuat Yuta tersenyum.

"Maafin aku, ya? Kenapa nggak kasih tahu kalau kamu hamil, hm?" Tanyanya dengan mata sendunya sambil mengelus kedua tangan Shirin yang berada di genggamannya.

Shirin hanya diam, menunduk. Sungguh, ia tak mau mengeluarkan air matanya hari ini.

Yuta menghela napasnya, ia tahu jika Shirin belum siap dengan kehadirannya sekarang. Tapi mau bagaimana lagi? Ia sudah sangat tersiksa jauh dari Shirin.

Shirin mengangkat tangannya pelan, ia mengelus rambut Yuta disana. Lalu tersenyum, ia senang kala Yuta mengurus dirinya sendiri belakangan ini.

Iya, ia tahu keadaan Yuta dari ibunya Yuta dan Ten.

Mereka berdua yang Shirin percaya untuk mendapat informasi tentang bagaimana kondisi dan kabar Yuta disana.

"Kamu nggak minum lagi 'kan?" Tanya Shirin ragu.

Yuta membulatkan matanya, bagaimana bisa gadisnya tahu?

"Dikasih tahu siapa?" Tanyanya.

Shirin tersenyum, "kamu jangan lakuin hal yang ngerugiin kamu. Aku nggak suka kamu begitu. Apalagi kamu mau punya anak." Ucapnya dengan halus.

Suara seperti inilah yang saaangattt Yuta rindukan. Suara lembut dari Shirin dan perhatian yang dapat meluluhkan hatinya.

Yuta tersenyum dan memeluk Shirin dari samping, menyandarkan kepalanya di bahu Shirin dan kedua tangannya ia kalungkan ke badan Shirin, yang membuat gadis itu menahan napasnya, karena perlakuan Yuta yang membuatnya gugup.

EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang