4

3.6K 376 20
                                    

"Sayang? Kamu lagi ada masalah? Cerita aja." June mengelus-elus rambut Shirin yang sedang duduk disampingnya sambil menelungkupkan kepalanya menghadap June.

Shirin menghela napasnya, "banyak tugas, disuruh buat makalah sampai tiga mapel, hufhh..." curhatnya dengan wajah cemberutnya.

June yang gemas mencubit pipi kekasihnya ini, "semangat, dong! Katanya mau nyusul aku di UI." Ucapnya, kemudian memainkan rambut gadisnya.

"Kak, kalau misalnya nih. Misalnya ya... aku nggak bisa nyusul kamu ke UI, kamu jangan kecewa, ya?"

"Heh! Ngomong apa sih! Jangan pesimis gitu, mana semangat kamu?" June mendekatkan wajahnya ke Shirin, segera Shirin mengangkat wajahnya, membuat June mengangkat alisnya.

"Kenapa, yang?" Tanya June sambil mengangkat alisnya bingung.

"Hah? Eng-enggak..." entah kenapa Shirin menghindar, tidak biasanya ia begini. Ia akan selalu menerima skinsip yang akan June berikan, asalkan tidak melampaui batasan.

June menatapnya heran, dan tidak biasanya gadisnya begini. Pikirnya.

Drrtt~~~

Ponsel Shirin berdering, segera ia mengangkatnya. "Kenapa, Win?" Tanya Shirin dengan suara lesunya.

"...."

"HAH?! Oke gue cabut!" Kagetnya setelah mendengar panggilan dari seberang telfon.

Segera ia mengemasi barang-barangnya.

"Hei? Kenapa? Ada apa?!" Junepun khawatir melihat gadisnya yang sedang terburu-buru, takut-takut ada hal buruk menimpanya.

"I-ini, ada makalah yang harus aku selesain." Ucap Shirin.

"Aku anterin, ayoㅡ"

"Ah, nggak usah, kak. Lagian tempatnya jauh, kok. Kamu 'kan masih ada kelas . Aku pergi dulu, ya. Kamu hati-hati." Shirin mengusap-usap kepala sampai ke pipi June, kemudian pergi dari caffè tersebut.

"Besok aku jemput!"

"Iya!" Jawab Shirin sambil sedikit berlari keluar.



💚💚💚


"Win?! Dimanaㅡ"

Winwin langsung menunjuk ke arah Yuta sebelum Shirin menyelesaikan perkataannya. Langsung saja Shirin menghampiri Yuta dan merebut rokok dari tangan Yuta, membuangnya dan menginjak-injaknya hingga mati.

Yuta hanya diam, baru kali ini ia tertangkap basah merokok oleh Shirin.

"Saya nggak suka cowok perokok." Ucapnya, membuat Yuta mendongak kearahnya.

Shirin melihat beberapa puntung rokok yang sudah hampir habis dibawah Yuta, pertanda lelaki ini hampir menghabiskan satu bungkus rokoknya. Keterlaluan!

"Aku juga nggak suka kamu sama dia, putusin!" Ucap Yuta datar.

Shirin mengerutkan dahinya, "kata siapa?" Tanyanya.

Yuta mengambil ponsel Shirin dari sakunya dan melemparkannya ke meja. Jangan lupa mereka bertukar ponsel beberapa hari yang lalu, atas paksaan tuan muda Nakamoto.

Ya, kalian tahulah bagaimana isi chatroom sepasang kekasih?! Yuta melihatnya.

Shirin terdiam, tak berani menatap Yuta yang telah menatapnya tajam. Ya... seperti tertangkap basah ia sedang berselingkuh.

EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang