26

1.5K 185 31
                                    

EGOIS 💢 MUSIM DUA

















💚💚💚💚💚




















"Kok kamu bisa ada disini?" Tanya Dahyun sambil menyedot red velve float-nya.

"Disuruh si Jepang, buat jinakin temen ayangnya." Ucap Jaehyun dengan menaik turunkan alisnya. Tengil emang.

Membuat Dahyun memukul lengan lelaki yang duduk dihadapannya ini. "Emangnya aku binatang buas?!" Sahutnya tak terima.

Jaehyun malah tertawa melihat tingkah lucu Dahyun sambil memanyunkan bibirnya sembari mengomel dengan bahasa daerahnya.

Rambut dicepol asal, sendal jepit, kaos oblong oversize dan celana kain selutut, membuat Jaehyun makin mengunci tatapan Dahyun yang sejak tadi mengomel. Lucu banget pengen karungin, batinnya.

"Dubu." Ucap Jaehyun membuat Dahyun berhenti mengomel seketika.

"Dubu?" Dahyun menengok kebelakang, kanan dan kiri, tapi tidak ada orang lain.

Jaehyun mendengus, "dubu, elo." Ucapnya, membuat Dahyun menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi bingungnya.

"Dubu apa sih?" Ia masih bingung.

"Nggak tau, pengen manggil dubu aja tiba-tiba." Jawab Jaehyun.

"Ra jelas, bocahe. (Nggak jelas, anaknya.)" Omelnya lagi.

"Oh, jadi mau kejelasan?"

"Apasi, Jae? Kamu nggak jelas banget."

"Tapi cinta gue ke lo jelas, kok." Jaehyun tersenyum manis, sampai menampakkan dimple dan membuat Dahyun mematung, mencerna kata-kata yang lelaki ini ucapkan.

Andai aja, Dahyun nggak mau ditarik Jaehyun buat pergi ke S'bucks, pasti jantungnya masih aman, dan masih bisa mencegah Yuta buat nggak ngambil Shirin. Pasti dia nggak akan jatuh ke pesona Jaehyun yang sangat mematikan itu. Apalagi dia sekarang jadi primadona kampus.

Oh God! Nggak sebanding sama Dahyun yang cuma datang ke kampus buat absen aja, terus pulang. Apalagi Jaehyun anak kedokteran, kaya raya, banyak perempuan yang mengantri, sempurna sudah.

Dan nggak mungkin dia mau sama cewek modelan Dahyun.

"Becanda aja kamu, Jae!" Ucap Dahyun lalu menyedot lagi red velvet float-nya dengan perasaan gelisahnya.

"Gue nggak sebecanda itu sama lo, Day." Tutur Jaehyun dengan wajah seriusnya, membuat Dahyun tersedak, apalagi lelaki ini mendekatkan wajahnya saat berbicara.

AMBYAR, DEK! ㅡKIM DAHYUN.





🌱





Pagi ini tidak secerah biasanya, mendung yang tampak pekat dan siap untuk menurunkan airnya kapan saja. Membuat gadis yang sedang berjalan ini menghela napasnya, karena suasana hatinya sedang tak baik.

Entah kemana langkah kakinya membawanya, ia hanya terus berjalan dengan tatapan kosongnya.

Rasanya semesta seperti mengejeknya, rintik hujanpun seketika turun, membiarkan ia ditimpa olehnya.

Semakin hari semakin berat untuknya, kala saat itu saat terakhir ia bersama dengan orang yang membuatnya berdebar.

"Gue mohon sama lo, jauhin Yuta." Ucap gadis berambut sebahu itu kepada Shirin.

EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang