42

1.3K 160 68
                                    

EGOIS 💢 MUSIM DUA






💚💚💚💚💚



























Shirin menata bajunya, memasukkannya ke dalam koper dan barang-barang yang ada di flat-nya ke beberapa tas. Ia akan pulang ke rumah untuk beberapa hari kedepan, sedikit menghindar dari Yuta tak apa baginya, daripada terus melihatnya, membuatnya semakin merasa bersalah dan takut.

Kejadian kemarin malam terus-menerus berputar di kepalanya, bahkan ia tak bisa tidur dan mengeluarkan air matanya dibeberapa waktu. Bodoh kalau ia tak menyesali perbuatannya, ia takut. Takut jika Yuta meninggalkannya, dan yang paling menakutkan adalah... jika ada makhluk lain yang tumbuh dalam rahimnya. Apalagi ia dalam masa subur saat itu, semakin membuatnya pucat dan tubuhnya gemetar.

Ia langsung membuang jauh-jauh pikiran buruknya, dan mengangkat tasnya ke bawah, karena ayahnya sudah membawakan kopernya sejak tadi. Hari ini ayahnya mengambil libur untuk menjemput putri kesayangannya ini.

"Udah semua, nduk?" Tanya ayahnya dibalik setir mobil saat Shirin baru masuk kesebelahnya.

Shirin mengangguk, "udah, yah. Ayo." Jawabnya.

Ayah pun menacap gasnya dari sana.

"Gimananaa?? Udah diputusin belum si poloss?? Akuu... nggak mauuu.. uhuk! Aku... nggak sukaaa... kamuuu... nempel terusss... sama diaa..."

"Lo tenang aja."

"Hehe... you're my best! I love you so fuckin' much, baby."

"Anything for you, baby."

Kalimat-kalimat tersebut terus berkecamuk didalam pikirannya, ia belum sepenuhnya percaya pada Yuta. Ia sedikit menaruh curiga pada kekasihnya tersebut.

Pasalnya, lelaki tersbeut pernah ia buat sakit hati karena lebih memilih Kak Juneㅡpacarnya dahuluㅡdari pada dia. Apa Yuta mau balas dendam ke dia, dengan cara bekerja sama dengan Mina? Dahyun? Jaehyun? Mark? Bahkan Ten dan Bambam?!

Oh! Sungguh ia sangat goyah kali ini. Tak bisa dulu mempercayai salah satu dari mereka. Bahkan ia tak bilang ke Dahyun atau Yuta kalau dia sedang absen sejenak dari dunia perkuliahan.

"Yah..." panggilnya ke ayahnya yang sedang fokus menyetir.

"Hm?" Jawab ayahnya.

"Gimana sih cara ayah percaya sama cintanya ibuk?" Tanya Shirin membuat ayahnya menoleh sebentar ke putrinya tersebut sambil tersenyum simpul.

"Kamu lagi nggak percaya sama Yuta?" Tanya ayahnya.

Shirin hanya diam.

"Oke, ayah ngerti." Ucap ayahnya, dan berhenti di lampu merah. "Dulu waktu ayah deketin ibumu, ayah selalu tanya gimana kabarnya, dia lagi apa, sama siapa ke kakek atau nenek kamu. Karena nggak mungkin nenek sama kakek bohong 'kan? Dan ibu kamu nggak tahu kalau ayah awasin lewat kakek sama nenekmu, nduk."

Shirin mendengarkan ayahnya, "kok bisa kakek sama nenek percaya-percaya aja sama ayah? Bukannya kata ibuk kakek tuh galak sama laki-laki yang mau deketin ibuk?" Ia membuka suara.

EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang