EGOIS 💢 MUSIM DUA
💚💚💚💚💚
✨KOMEN CEFFAATTT!!!✨
"Gue enggak selingkuh sama Mina, bahkan gue nggak ada perasaan sama sekali ke dia!" Yuta terus mengatakan hal itu dengan suara lantangnya.
Jaehyun, Bambam dan Ten yang menemaninya di apartemen-nya hanya bisa terdiam, mendengarkan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut Yuta, ia masih seperti orang tak waras.
"Mina masuk ke kamar gue, gue sendiri nggak tahu kenapa bisa dia masuk!!! Gue harus ngasih dia pelajaran." Yuta yang akan bangkit ditarik oleh ketiga bujang tersebut dan menenangkannya.
"Mina udah dijemput orang tuanya, Lo tenang aja. Dia udah balik ke Jepang. Katanya dia punya gangguan jiwa." Ucap Jaehyun.
Yuta tersenyum mengejek, "dia emang gangguan mental. Bayangin dari kecil lo main sama orang yang kelakuannya saiko." Entah sadar atau tidak ia mengatakan hal tersebut. "Untung gue pindah kesini. Nyokapnya aja nggak betah ngerawat dia, sampai-sampai harus dibawa ke psikiater." Lanjutnya.
Ketiga bujang tersebut masih mendengarkan Yuta.
"Dia terobsesi banget sama gue. Gobloknya gue diem aja waktu dia deketin gue dan hancurin hubungan gue sama Shirin. Gue nggak bisa diemin tuh orang. Gue harus bunuㅡ"
"Sabar, bro. Sabar dulu, lo tenangin diri lo. Shirin juga nggak bakal balik kalau lo begini terus." Ten menenangkan Yuta dan membuatnya duduk kembali.
Sedangkan Yuta mengatur napasnya yang terburu-buru, menarik turunkan bahunya.
"Kita lagi usaha nyari Shirin, lo harusnya juga. Jangan kayak gini, bro. Nggak akan ada kemajuan kalo lo gini-gini aja." Ten menepuk-nepuk punggung Yuta yang masih terdiam disana.
Ponsel Yuta bergetar. Menandakan panggilan masuk disana.
Tetapi ia enggan mengangkatnya, dan hanya menatapnya.
"Nyokap lo, bro. Nggak diangkat?" Tanya Jaehyun.
Yuta hanya menatap ponselnya tanpa minat, sampai ponselnya diam.
"Siapa tahu penting." Sahut Bambam.
Kemudian ponselnya kembali bergetar. Lalu ia menjawabnya.
"Yuta? Are you okay?"
"Kenapa, Bun?" Jawabnya.
"Kamu bikin bunda khawatir."
"I'm ok." Jawab Yuta.
"Ya udah, ini bunda udah suruh orang buat cari Shirin ke rumahnya yang di Semarang sama yang di Bandung. Kamu jangan drunk lagi ya, sayang?" Ucap ibunya dengan nada khawatir.
"Makasih, Bun."
"Yap. Jaga kesehatan ya, nak. See you."
"Hm." Setelah itu, Yuta menutup telponnya dan melemparnya ke sofa.
"Buset, hape boba dibanting-banting." Cerca Bambam.
"Ada kabar baik?" Tanya Ten.
Yuta menggeleng. Ia mengusap wajahnya kasar dan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔
Teen Fiction"Alesan? Nggak ada alasan buat nggak suka sama kamu." [📍] SEASON DUA ADA DISINI JUGA [2019]