27

1.5K 186 15
                                    

EGOIS  💢  MUSIM DUA












💚💚💚💚💚













"Enak banget bisa pelukkan sama doi!" Sindir Bambam yang masih kesal karena Ten langsung meninggalkannya sendiri di taman kemaren.

"Sorry, reflek." Jawab Ten, lalu meminum minuman bersodanya.

"Gue jadi kayak tukang kebun taman anjir, kemaren!!!" Bambam menggeplak lengan Ten yang hanya diam disana. "Lagian ya, lo bisa abis sama cowoknya si doi. Bener-bener gila lo, suka ama istri orang!" Omelnya lagi.

"Ck! Istri mulut lo dower! Selama belum terikat, masih sah-sah aja ya, Bambang." Decak Ten.

"This is call sexy lips, boy!" Sanggah Bambam tak terima dikatai dower, "oh iya, ada masalah apa doi kemaren?" Tanya Bambam dengan rasa penasarannya melebihi ibu-ibu lambe turah sambil menggeser kursi yang ia duduki kedekat Ten.

Membuat lelaki itu menatap ngeri pada Bambam. Pasalnya mereka berdua ada di ruang fotografi. Hanya mereka berdua.

"Najis, anjing. Homo!" Umpat Ten, membuat Bambam mengerutkan keningnya bingung. Ten langsung menendang kursi Bambam menjauh, kursi beroda. Sehingga Bambam menabrak tembok.

"Anjing emang sepuluh!" Umpatnya sambil mengelus-elus lengan sampai kepundkanya yang terbentur tembok.

Sedangkan Ten hanya memasang wajah datarnya, membenarkan kacamata yang bertengger dihidung mancungnya sambil melihat-lihat kameranya, tanpa perduli dengan sahabatnya tersebut. Laknat emang.


🌱


"Na, libur semester nanti... kamu pulang Jepang, nggak?" Tanya Mina dengan wajah berserinya. Pasalnya kelas mereka berdua free hari ini.

Yuta yang sedang menulis meletakkan pulpennya dan menatap Mina intens, "nggak tau." Jawabnya singkat, ia sedang dalam mode tak ingin berbicara hari ini.

Pasalnya, sudah sekitar satu minggu gadisnya menghindarinya, tak membalas pesan dan tak mengangkat telfon darinya. Rasanya sangat mengganjal dan membuat Yuta gelisah selama seminggu ini.

Apa dia melakukan kesalahan lagi? Tapi 'kan dia udah minta maaf dan jelasin semuanya setelah dia mengantar Shirin periksa beberapa waktu lalu.

Tentang siapa Mina, kenapa bisa dia mengenal keluarga Mina juga, dan kenapa bisa Mina yang bersekolah di Jepang bisa sampai Yogyakarta.

"Iya, aku percaya."

Yuta tersenyum tipis kemudian menggenggam tangan gadisnya yang bersandar di kepala ranjang.

"Beneran percaya??" Tanya Yuta sekali lagi sambil menyuapi gadisnya dengan buah yang ia beli dalam perjalanan pulang.

Shirin mengangguk, "beneraaaan, tapi kamu juga jangan ngabaiin temen kamu itu kalau dia minta tolong atau kesusahan. Dia nggak ada siapa-siapa 'kan disini?" Tutur Shirin sambil menaruh kepalanya dipangkuan Yuta.

"Sayang... do you know? I feel worried. Gimana kalau kamu kenapa-napa semalem?! Ditelfon nggak aktif, apalagi si Dahyun yang nyari-nyari alesan buat aku nggak bisa ngomong sama kamu."

EGOIS 💢NAKAMOTO YUTA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang