52. Perjuangan Terakhir

10.3K 426 92
                                    

Happy Reading!

Saat ini hujan deras mengguyur kawasan tempat tinggal Livia. Jam baru menunjukkan pukul tujuh malam, tetapi karena lebatnya hujan sangat terasa jika sekarang ini sudah memasuki tengah malam. Livia masih berkutat dengan ponsel dan susu hangatnya duduk nyaman di atas sofa panjang ruang tengah. Kondisinya sudah lebih baik setelah sedikit berjalan-jalan di sekeliling kompleknya sore tadi. Fokusnya teralihkan mendengar suara ketukan pintu di luar, siapa yang bertamu di tengah hujan begini batin Livia hendak berdiri namun di tahan Shopia.

"Duduklah, biar bibi yang membukanya." ujar Shopia beranjak berdiri dan berjalan ke arah pintu.

Livia hanya mengangguk dan merebahkan tubuhnya mencari posisi yang nyaman untuk mengusap perut buncitnya. Hening, tidak ada suara apapun, membuat Livia sedikit penasaran akan siapa orang yang datang. Namun seketika semua gelap, semua lampu di rumahnya seketika padam membuat Livia panik sekaligus takut. Dia segera mendudukkan tubuhnya dan menengok kanan kiri menerawang jauh keberadaan Shopia. "Bi!" panggilnya mencari ponselnya namun tidak ketemu.

"Bi! Kau dimana? Siapa yang datang?" tanya Livia sekali lagi dengan sedikit berteriak, karena dia hanya mendengar suara bisikan di sana.

"Apakah Peter? Jangan membuatku takut! Nyalakan lampunya." rengek Livia mengayunkan tangannya ke depan berharap Shopia di sana. Hingga tangan kecilnya menangkap sosok pria tinggi yang berdiri di depannya. Seketika Livia meremas lengannya dan memukulnya dengan pukulan-pukulan kecilnya, beranggapan bahwa yang berdiri di depannya adalah Peter. "Jangan bercanda! Aku tidak suka gelap, nyalakan lampunya."

Genggaman hangat Livia rasakan di kekedua tangannya, hingga lampu kembali menyala membuat Livia terbelalak dengan pria tinggi yang berdiri menggenggam tangannya. "Apa ini?" Livia menghempaskan tangannya dan beralih menoleh ke belakang, menatap bingung pada Shopia, Rose juga Peter secara bersamaan.

"Selesaikan masalahmu Livia, aku tidak memaksamu memaafkannya tapi setidaknya jangan pernah membohongi hatimu." ucap Peter berjalan mendekat dan menepuk bahu Livia.

"Apa?! Apa ini bi? Apa kalian membelanya?! Apa dia mengancam kalian?" tanya Livia meninggikan suaranya menatap tajam pada Peter dan juga Shopia.

"Dengarkan dia dulu sayang, kami tidak akan memaksamu untuk keputusan yang akan kau buat. Tapi kami sudah memutuskan untuk memberi Davian kesempatan meminta maaf padamu, hanya itu saja." jelas Shopia menatap Livia dalam.

Livia hanya menghela nafasnya kasar, mengapa Davian tidak hisa berhenti dan menyerah saja. Mengapa dia tetap gigih seperti ini, membuat Livia semakin sulit untuk melupakannya.

"Maafkan aku Livia. Maafkan aku untuk semua yang kulakukan padamu. Maafkan aku karena telah membohongimu, mempermainkanmu, memanfaatkanmu, membuatmu terkurung di sekitarku. Itu semua kulakukan sebelum mengenal cinta, aku tidak pernah mengakui perasan ini karena aku tidak pernah mempercayainya. Tapi percayalah, untuk pertama kalinya aku merasakan perasaan ini saat bersamamu. Aku mencintaimu Livia, sangat mencintaimu." ucap Davian dengan penuh keyakinan di setiap kata yang ia ucapkan.

"Diam!!" sentak Livia menutup kedua telinganya.

"Pukul aku Livia, pukul aku sepuasmu jika itu bisa membuatmu memaafkanku. Aku ingin kita memulai dari awal, kumohon kembalilah padaku." lanjut Davian.

PLAK!!!

Satu tamparan keras Livia layangkan pada Davian. Livia menatapnya tajam dengan kemarahan yang memuncak. Kemarahan yang selama ini ia pendam pada Davian.

"Cinta? Memulai dari awal? Semudah itu kau mengatakannya. Jika kau mencintaiku mengapa kau tidak mempercayaiku? Mengapa kau memperlakukan aku seperti itu? Mengapa kau lebih mempercayai wanita itu? Mengapa kau selalu membuatku terluka? Aku menerima semua itu tanpa mengeluh padamu, aku selalu berharap kau bisa berubah untukku. Tapi bahkan sampai saat itu kau tidak pernah berubah, semua yang kau katakan hanya kebohongan. Kau tidak pernah mencintaiku!" jelas Livia menumpahkan semua kemarahannya.

Love Is You 21+ [Fast Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang