57. Menikahlah Denganku

1.5K 48 6
                                    

Happy Reading!

"Kapan kau pulang? Aku sangat ingin makan ketoprak bang jono sekarang juga," sungut Livia memanyunkan bibirnya.

"Kapan kau pulang? Aku sangat ingin makan ketoprak bang jono sekarang juga," sungut Livia memanyunkan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini dia sedang melakukan panggilan vidio dengan Davian yang sedang di kantor. Livia sangat manja, Davian harus sabar menghadapinya.

"Baiklah sayangku, tunggu aku di rumah. Kau jangan pergi sendiri,"

"Tapi aku sudah sangat bosan, aku bisa pergi bersama Leo atau Heru. Aku akan baik-baik saja,"

Terlihat lenguhan kesal dari Davian, "Turuti aku untuk kali ini saja, lima belas menit lagi aku pulang. Aku akan langsung membeli ketoprak itu dan memberikannya padamu, oke?"

Livia melipat bibirnya kesal dan mengangguk kemudian mematikan sambungan teleponnya. Davian tidak berubah, dia terlalu mengkhawatirkannya. Hal ini membuat Livia sangat kesal. Semua pergerakannya di batasi oleh Davian.

Livia merebahkan tubuhnya di sofa panjang ruang tamu, di temani oleh Rita yang sedang memijat kakinya. "Aku sangat bosan," lenguh Livia menghembuskan nafasnya kasar.

"Apa nona menginginkan sesuatu? Atau nona menginginkan saya untuk melakukan sesuatu?"

"Jangan konyol Rita, aku hanya ingin keluar dari rumah ini."

"Heiii, itu tidak mungkin nona. Tuan tidak akan mengizinkannya." balas Rita tersenyum lebar menanggapi ucapan nona mudanya.

"Nona!" panggil Nanda tergopoh-gopoh berlari ke arah Livia.

"Ada apa?"

Nanda menyerahkan sebuah undangan mewah kepada Livia. "Baru saja ada kurir yang mengantarnya."

Livia menerima undangan itu, tertulis jelas jika undangan itu untuk Davian. Karena penasaran Livia membuka undangan mewah itu, rupanya ini undangan untuk acara penghargaan tahunan yang di adakan oleh Diamond Organization kepada para pengusaha muda yang sukses.

"Waaah tampaknya tuan akan mendapat penghargaan lagi tahun ini," celetuk Rita mengintip isi dari undangan mewah itu.

"Iya, tuan memang sangat keren." balas Nanda menganggukkan kepalanya dua kali.

Livia hanya tersenyum manis medengarkan pembicaraan dua pelayannya itu.

"Di tahun-tahun sebelumnya tuan selalu membawa wanita yang berbeda untuk ke pesta itu, tapi tahun ini saya senang karena nona yang akan menemani tuan."

"Bagaimana bisa nona menemani tuan? Apa yang akan di katakan banyak orang jika tuan membawa wanita yang sedang hamil? Bukankah itu akan menjadi gosip besar," balas Rita tidak bisa mengontrol ucapannya, Rita seketika membekap mulutnya saat Nanda mendelik ke arahnya.

Jangan lupakan Livia, dia menunduk sedih dan perlahan berdiri dari duduknya. "Ak-aku akan istirahat di kamar."

"Mengapa kau tidak bisa mengontrol mulutmu itu! Apa kau tidak lihat?! Nona sangat sedih mendengarnya, jika tuan tau kau bisa di pecat Rita." bentak Nanda setelah melihat Livia pergi dari hadapannya. Sedangkan Rita hanya diam merutuki dirinya sendiri, betapa bodohnya dia telah membuat Livia sedih. Jika tuannya tau, habislah Rita.

Love Is You 21+ [Fast Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang