Happy Reading💕
"Hmmmhhh," erang seorang wanita yang terbaring lemah di atas ranjang.
Siapa lagi jika bukan Livia.
Livia telah sadar dari pingsannya, dia memegang kepalanya yang masih pening. Dia melihat sekelilingnya, dan terkejut. Ini bukan kamarnya, lalu dimana dia? Livia membekap mulutnya ketika menyadari bahwa dirinya di culik. Dia bangun dan segera turun dari ranjangnya, dia meneliti kamar yang di tempatinya. Mulai dari jendela, kamar mandi dan pintunya yang terkunci dari luar. "Ya Tuhan, dimana aku?" batin Livia masih linglung.
Livia mengingat kejadian tadi malam, karena kejadian itu begitu cepat. Ingatannya hanya sampai pada seorang wanita yang menyeretnya dan menyuntikkan cairan ke tubuhnya. Setelah itu dia tidak mengingat apapun.
Dia mendudukkan tubuhnya di tepian ranjang, dia menangis sesegukan di sana, dia amat sangat ketakutan. Hanya Davian yang saat ini berada dalam pikirannya, dia tidak bisa memikirkan apapun saat ini. Hingga ia teringat ponsel yang ia simpan di kantong bagian dalam gaunnya. Dan ternyata ponsel itu masih di sana, Livia sangat lega. Dengan tangan bergetarnya dia menelepon seseorang.
"Davvv, to-tolong aku..."
______________________________Sementara di tempat lain, setelah Davian mendapat kabar dari Taylor bahwa seseorang menculik Livia. Dia langsung berlari mengelilingi ball room, memastikan bahwa Livia masih di sana. Namun nihil, Livia benar-benar hilang. Dia begitu murka, bagaimana bisa hal ini terjadi.
"Bawa Livia kembali! Periksa semua cctv dan jangan kembali sebelum kalian menemukan Livia!!!" teriak Davian pada beberapa anak buahnya.
"Tenang tuan, anda harus berpikir dengan kepala dingin."
"Tenang katamu ha?!!! Calon istriku di culik, dan saat ini dia sedang mengandung! Dia pasti sangat ketakutan saat ini, dan kau memintaku tenang?!!!" bentak Davian mendaratkan pukulannya ke arah wajah Taylor.
"Tuan, semua rekaman cctv telah di hapus. Tapi saya menemukan rekaman ini di cctv dasbor mobil yang terparkir jauh di sana tuan." lapor Jacob memberi ipad berisi rekaman penculikan Livia.
Davian mengepalkan tangannya kuat ketika melihat seorang wanita dengan teganya memaksa dan menyeret Livia sebelum akhirnya mendorong Livia memasuki mobil hitam.
"Siapa wanita ini, berani sekali dia!" geram Davian mengepalkan tangannya.
Taylor mengambil ipad itu dan melihat dengan seksama hingga dia membelalakkan matanya, "Dia adalah Elena Lizarova tuan, dan saya tau betul dia bekerja untuk siapa."
"Dia bekerja untuk Brandon Kishkovych tuan," lanjut Heru meneruskan ucapan Taylor.
"Brandon!" Davian mengeratkan rahangnya.
"Temukan Livia hari ini juga sebelum Brandon membawanya ke luar negeri. Kita tidak tau apa yang bisa Brandon lakukan untuk menyakiti Livia, aku ingin Livia di temukan malam ini juga!" tegas Davian yang di angguki oleh semua pengawalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You 21+ [Fast Update]
RomancePart masih lengkap, buruan baca! Cerita ini mengandung unsur dewasa (21++) dan kekerasan, harap bijak dalam membacanya. _________________________________________ "Hal yang paling bodoh dan tidak berguna adalah cinta seorang pria." _Livia Monica (2...