Setelah kejadian itu, saat Livia menangis di pelukan Ivan, dia menjadi sedikit canggung ketika bertemu dengan bossnya itu. Namun mau bagaimana lagi jika itu sudah merupakan pekerjaannya untuk bertemu dengan Ivan setiap hari. Sejak kejadian itu pula Ivan menjadi tau betapa rapuhnya Livia. Dia nampak riang dan penuh semangat, tapi nyatanya hatinya begitu rapuh.
Hari-hari pun berlalu, setelah kejadian itu pula Livia tidak melihat Davian di sekelilingnya. Dia merasa sangat lega, dan juga kehilangan. Hati tidak akan pernah bisa berbohong, Livia memang merasa sedikit kehilangan. Tetapi dengan begini ia bisa melanjutkan hidupnya kembali dan merencanakan masa depannya dengan calon buah hatinya.
Di sore hari yang cerah ini, Livia berjalan ke arah halaman rumahnya. Dia berbalik dan melambaikan tangannya pada temannya Heni yang mengantarnya pulang. Heni adalah salah satu teman Livia di kantor, karena mereka berasal dari negara yang sama sehingga mereka cepat mengakrabkan diri. Setelah melihat mobil Heni meninggalkan pekarangan rumahnya, Livia melangkahkan kakinya dengan riang memasuki rumahnya.
"Aku pulang!" teriak Livia tepat setelah melewati pintu. Dia meletakkan tas tentengnya dan beberapa berkas di atas sofa, kemudian berlalu ke arah dapur yang berada tepat di samping kanan ruang tamu.
Di tengah ruang tamu nampak Shopia sedang berdiri diam dan hanya mengamatinya. Mengamati Livia yang sedang meneguk segelas susu dari dalam kulkas.
"Huhhhh hari yang sangat melelahkan." gumam Livia menghembuskan nafasnya lelah, meletakkan gelasnya dan megisinya dengan air putih.
"Bagaimana dengan harimu? Apakah semuanya lancar seperti biasa?" tanya Shopia dengan ekspresi cemasnya.
Livia nampak berpikir sejenak dan tertawa dengan yang ia pikirkan. "Kau tau bi dengan temanku yang aku ceritakan waktu itu, Jimmy. Dia berbadan sangat gemuk, dan juga cukup pemalu. Astagaaa... dan kau tau apa yang di lakukannya? Saat rapat dengan investor yang berasal dari Jepang, Jimmy tanpa sengaja menabraknya hingga dia terjatuh di atas orang itu. Dia menghancurkan rapatnya tetapi kejadian itu sangat lucu. Aku bahkan masih tertawa jika mengingatnya."
"Benarkah? Lalu bagaimana dengan investor itu?" tanya Shopia menanggapi, ia terus menautkan kedua tangannya merasa gelisah.
"Tentu saja dia langsung pingsan, dan semua orang merasa khawatir apalagi dia membatalkan kontrak kerja yang sudah di sepakati bersama. Oh astaga bagaimana mungkin ia menghancurkan rapat penting itu. Ekspresi Jimmy saat itu begitu ketakutan dan itu membuat semua orang tertawa hahaha." Livia meneguk segelas air putihnya dan meletakkannya kembali. Dia masih tertawa kecil saat menghampiri Shopia.
"Ada yang ingin kusampaikan pad-" ucapan Shopia terpotong oleh Livia yang terlihat sedang sangat ceria hari ini.
"Andai saja jika bukan Ivan yang menjadi bossnya dia pasti sudah tamat, aku masih tidak mempercayainya." lanjut Livia menggelengkan kepalanya, hingga tatapannya jatuh pada seorang pria tua di belakang Shopia. Tepatnya di bawah tangga, dan sedang mengamatinya dengan teliti. Seketika tawanya pudar seiring lenguhan nafas darinya.
Livia terpaku di tempatnya tanpa mengatakan sepatah katapun. Begitu juga dengan pria tua itu, dia hanya diam dan menatap sendu padanya. Sejenak mereka saling tatap, hingga Jack yang tak lain adalah pria tua itu perlahan mendekatinya. "Bagaimana kabarmu?"
"Seperti yang paman lihat, aku baik-baik saja." jawab Livia menunduk, menggigit bibirnya memberanikan diri menatap mata pamannya yang sudah cukup tua itu.
"Nampaknya begitu," balas Jack tersenyum sambil merentangkan tangannya, "Apa kau tidak merindukan pamanmu ini?"
Livia menganggukkan kepalanya beberapa kali dan beranjak memeluk pamannya, "Tentu saja aku merindukanmu." ucap Livia menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You 21+ [Fast Update]
RomancePart masih lengkap, buruan baca! Cerita ini mengandung unsur dewasa (21++) dan kekerasan, harap bijak dalam membacanya. _________________________________________ "Hal yang paling bodoh dan tidak berguna adalah cinta seorang pria." _Livia Monica (2...