Peringatan aja untuk part ini, karena banyak adegan yang bikin baper.
Happy reading yaaa.
______________________________________Sam gelisah mencari Livia, dia tidak tau dimana Livia sekarang. Ataukah Livia dan Davian sudah bertemu? Entahlah yang jelas Sam akan terus mencari Livia dan membawanya pergi bersembunyi agar Davian tidak kembali menemukannya. Sam masih mengarahkan pandangannya ke sembarang arah, hingga tanpa sadar dia melihat bercak darah di bawah kakinya. Sam menyentuh bercak darah itu dan tersenyum sinis. Dia belum jauh, batin Sam kembali berjalan mengikuti bercak darah itu, yang tidak lain adalah darah dari goresan kaki Livia yang terkena pecahan kaca.
Hingga Sam tersenyum lega saat melihat seorang gadis yang dia cari sedang berjalan tertatih-tatih akibat luka di kakinya, namun senyumnya seketika hilang ketika dia melihat beberapa orang yang tidak lain adalah para pengawal Davian sedang mencari Livia. Para pengawal Davian berdiri jauh dari posisi Livia, namun Sam dapat melihatnya dari kejauhan. Kemudian tanpa berpikir panjang Sam mengambil pistol yang dia simpan dan mengarahkannya tepat pada Livia.
"Berhenti di sana atau ku tembak kau!" teriak seorang Sam yang mengarahkan pistol ke arah wanita di depannya.
Livia menoleh ke asal suara yang mengejutkannya, dan tatapannya berubah menjadi rasa takut, kaki dan tangannya bergetar hebat. Sekuat tenaga Livia berusaha untuk tetap tenang, dia tidak boleh memperlihatkan rasa takutnya pada Sam.
"Pergilah bersamaku Livia, aku akan membuatmu bahagia. Aku tidak akan melukaimu, jadilah milikku. Aku hanya ingin memilikimu, hanya itu yang aku inginkan." bujuk Sam masih mengarahkan senjatanya pada Livia yang hanya berdiri diam di tempatnya.
"Tidak!!! Bunuh saja aku! Lebih baik aku tiada dari pada harus menjadi milikmu! Kau gilaaaa!!" teriak Livia menggelengkan kepalanya, dan perlahan berjalan mundur menjauhi Sam.
"Diam di tempatmu! Jangan bicara seperti itu, aku mencintaimu dan aku akan membahagiakanmu. Kembalilah padaku Livia."
"Kau pria gila!" sentak Livia, matanya berkaca-kaca menahan tangis.
"Kau yang memaksaku melakukan ini, kau tau aku tidak bisa melihatmu bersamanya. Dan jika aku tidak bisa memilikimu, maka tidak ada yang boleh memilikimu!" tegas Sam berjalan mendekat ke arah Livia dengan tatapan tajamnya.
"Menjauh dariku!!!" bentak Livia ketakutan berjalan menjauhi Sam. Sam gila! Benar-benar gila, dia bisa benar-benar membunuhku, Ya Tuhan tolong aku, batin Livia menggelengkan kepalanya. Jantungnya berdetak sangat kencang, dia benar-benar ketakutan saat ini.
"Tidak akan! Pergilah bersamaku. Aku tidak akan menyakitimu," bujuk Sam berusaha mendekati Livia dan berusaha meyakinkannya.
Livia mengacuhkan Sam, dia tetap berjalan mundur. Mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari pertolongan, hingga dia melihat beberapa orang tidak jauh darinya. Livia yakin mereka pasti pengawal Davian, sehingga dia berniat meminta tolong.
"Tolong!! Aku disini! Tolong aku!" teriak Livia melambaikan tangannya pada beberapa pria yang tidak jauh dari posisinya.
Sam yang melihatnya tidak tinggal diam, dia mengokang pistol yang dia bawa bersiap menarik pelatuknya. "Kau yang memaksaku melakukan ini Livia,"
"Bunuh aku! Habisi aku! Mereka pasti mendengar teriakanku dan sebentar lagi Davian pasti menemukanku!" ucap Livia histeris sangat ketakutan karena pistol yang mengarah padanya.
"Tentu, dia pasti menemukanmu, tetapi dalam keadaan tidak bernyawa." ucap Sam menatap tajam Livia dan beberapa saat kemudian dia menarik pelatuk pistolnya dan menembak tepat di perut Livia bagian kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You 21+ [Fast Update]
RomancePart masih lengkap, buruan baca! Cerita ini mengandung unsur dewasa (21++) dan kekerasan, harap bijak dalam membacanya. _________________________________________ "Hal yang paling bodoh dan tidak berguna adalah cinta seorang pria." _Livia Monica (2...