21. Gadis ini milikku!

6K 230 49
                                    

Davian begitu marah pada Livia, entah mengapa dia sangat benci jika melihat Livia bersama pria lain, dia sangat benci jika pria lain menyentuh miliknya. Mungkin Livia hanya menganggap masalah ini sepele, tapi tidak dengan Davian. Entah sejak kapan Davian merasakan hal ini, apakah dia benar-benar cemburu? Atau dia sudah mulai membuka hatinya? Tetapi dalam hidupnya yang gelap, Davian tidak pernah sekalipun merasakan hal ini, merasa cemburu atau bahkan jatuh cinta. Davian tidak pernah membawa masalah hati ketika bercinta dengan wanita manapun, dia sering bercinta dengan banyak wanita, tetapi dia tidak pernah merasakan getaran ini. Dan entah mengapa sejak bercinta dengan Livia, untuk pertama kalinya Davian merasakan ini. Wanita itu sudah benar-benar membuatku gila, batin Davian berlalu pergi.

Davian lebih memilih untuk menenangkan diri, dia tau sifatnya sendiri. Davian paling tidak bisa mengontrol amarahnya, dan Davian tidak mau melukai hati Livia jika dia tetap disana. Jadi dia lebih memilih untuk menenangkan diri di restoran depan rumah sakit, mengambil sebotol anggur dan meminumnya sendiri di sana. Davian mengambil ponselnya dan menekan beberapa nomor untuk menghubungi seseorang.

"Ada tugas untukmu, cari tau tujuan Brandon kembali ke Indonesia dan cari tau di mana dia tinggal, aku rasa dia sedang mengawasiku. Dan ingat ini, aku tidak ingin dia mengganggu Livia, perketat keamanan mansion." perintah Davian pada seseorang di seberang telepon yang tidak lain adalah Taylor.

Davian menutup sambungan teleponnya setelah mendengar jawaban dari Taylor. Davian selalu memberikan tugas penting kepada Taylor karena Davian tau pasti Taylor akan melaksanakanmya dengan baik, seperti yang dia inginkan. Lama Davian menenangkan diri, dia memutuskan untuk kembali menemui Livia. Davian membeli beberapa makanan sehat untuk Livia, karena seingatnya makanan yang tadi sudah dia beli, ia buang ketika melihat Brandon memeluk Livia.

Davian membuka pintu kamar pasien yang ditempati Livia dengan perlahan dan menutupnya kembali, tidak seperti tadi saat dia membanting pintunya dengan keras. Davian membuang nafasnya perlahan ketika melihat Livia berbaring membelakanginya, dari jauh pun Davian dapat mengetahui jika Livia masih menangis sesegukan. Davian berjalan perlahan mendekatinya, dan meletakkan beberapa makanan yang dia beli di atas nakas.

Masih diam tidak mengatakan apapun, Davian berjalan memutar mengahadap Livia. Davian dapat melihat air mata masih menggenangi kelopak mata Livia yang indah, membuatnya merasa bersalah karena sudah menyakiti hati Livia. Livia memang sudah sedikit tenang, tidak menangis seperti tadi, tetapi tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan hidungnya yang merah karena terlalu lama menangis.

Melihat kehadiran Davian, Livia menatapnya sayup, masih ada ketakutan dalam dirinya sehingga dia masih diam dan tidak berani mengatakan apapun.

"Dav... Maafkan aku, aku benar-benar tidak-"

"Tidak, aku yang salah. Tanpa mendengar penjelasan darimu aku sudah membentakmu tanpa alasan. Aku tidak tau apa yang terjadi padaku, tetapi aku tidak suka melihatmu bersama pria lain, aku benci ketika pria lain menyentuh milikku. Kumohon jangan pernah mengulanginya, jangan pernah memeluk pria lain selain diriku, karna aku benar-benar tidak bisa melihatnya." jelas Davian memotong ucapan Livia.

Livia yang mendengarnya hanya diam dan menatap dalam mata teduh Davian. Livia dibuat bingung dengan perkataan Davian, apakah Davian serius dengan perkataannya, tetapi mengapa? Mengapa Davian tidak menyukai jika Livia bersama pria lain, tetapi yang jelas pernyataan Davian membuat hati Livia menghangat dan sedikit lebih tenang.

"Kau hanya milikku, tidak ada yang boleh menyentuhmu selain diriku. Aku tidak bisa-" Davian menghentikan ucapannya ketika dengan tiba-tiba Livia mendekap tubuhnya dengan erat, Davian merasa hatinya menghangat mendapat pelukan ini.

"Jangan mengatakan apapun. Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya, aku benar-benar tidak tau jika Brandon di sana. Maafkan aku, dan jangan tinggalkan aku sendirian, aku sangat takut." bisik Livia lirih menelusupkan kepalanya di dada bidang Davian.

Love Is You 21+ [Fast Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang