Dua minggu telah berlalu, waktu berlalu begitu cepat. Livia mulai terbiasa dengan Davian, mulai terbiasa dengan sikapnya yang keras kepala dan juga tidak dapat ditebak. Juga harus terbiasa dengan pelukan Davian diperutnya di pagi hari. Entahlah, padahal setiap malam sebelum tidur, Livia selalu menjaga jarak dengan Davian, dia juga selalu membelakangi Davian ketika tidur. Tetapi setiap bangun pagi, dia malah berbalik memeluk erat Davian dan menelusupkan wajahnya di dada bidang Davian seolah mencari kenyaman di sana. Setiap pagi jika bukan Livia yang memeluk Davian, pastilah Davian yang balik memeluk Livia erat. Semua kebiasaan itu membuatnya malu ketika bangun, karena pasti Davian terbangun lebih dulu dan selalu menjahili Livia. Mulai dari memberikan ciuman berulang-ulang di bibirnya juga wajahnya atau jika tidak Davian akan menggendonya dan membawanya kekolam renang dan melemparnya agar Livia terbangun.
Livia tersenyum memikirkannya, dibalik sikapnya yang keras ternyata Davian juga bisa bersikap sangat manis padanya. Dua minggu terakhir, sekali pun Davian tidak pernah menyetubuhinya. Entah karena Davian mulai bosan atau karena dia menuruti perintah dokternya agar tidak melakukan seks kepada Livia terlebih dahulu. Livia membuyarkan lamunannya dan kembali fokus dengan masakan yang sedang dimasaknya. Livia juga sudah melakukan semua hal yang dia inginkan tanpa dibatasi Davian, tetapi tetap saja sesuai kesepakatan dia tidak diperbolehkan keluar rumah.
Sejak ada Livia, Davian mulai terbiasa sarapan di rumah. Livia selalu menyiapkan sarapan untuknya, dan Davian sudah terbiasa dengan masakan Livia. Bahkan dia hanya memakan masakan dari gadis itu sekarang.
"Cepatlah, aku ingin makananku sekarang!" teriak seseorang dari arah meja makan.
Buru-buru Livia mematikan kompornya dan menyajikan beberapa masakannya dimeja makan.
"Ahh kenapa kau tidak sabaran sekali." Livia mendengus kesal.
"Aku sangat lapar, mengapa kau lama sekali. Duduklah, ayo makan bersama." ajak Davian mulai memakan makanannya.
Livia hanya menuruti Davian dan mulai memakan makanannya. Hari ini Livia menyajikan nasi goreng dengan telur setengah matang diatasnya. Dia tidak menyiapkan menu spesial hari ini, karena dia bangun terlambat dan yaaa nasi goreng adalah menu yang cukup sederhana untuk sarapan di pagi hari.
Setelah selesai, Livia mengantar Davian keluar untuk berangkat ke kantor. Saat ini bisa dibilang mereka sudah seperti suami istri, Livia yang menyiapkan semua keperluan Davian. Mulai dari setelan jas yang harus dipakainya di pagi hari hingga jam tangan, sepatu, dasi, bahkan parfum yang harus dipakai Davian, Livia lah yang menyiapkan semuanya.
"Kau tidak perlu menyiapkan apapun untuk makan malam, malam ini aku akan mengajakmu keluar. Jam 7 malam aku akan mengirimkan seseorang untukmu, jadi turuti saja dia." ucap Davian yang hanya dijawab anggukan Livia. Saat ini Livia hanya bisa menuruti semua perintah Davian. Karena Livia sangat malas untuk berdebat dengan pria keras kepala itu.
Davian berjalan memasuki mobilnya dan berlalu pergi ke kantor meninggalkan mansion mewahnya. Setelah melihat mobil Davian pergi, Livia bergegas masuk. Livia mulai menjalankan semua aktivitas paginya, tanpa tahu seseorang sedang mengawasinya dari jauh.
Hari berlalu begitu cepat, jam menunjukkan pukul 7 malam. Dan benar saja, Davian mengirimkan seseorang untuk meriasnya. Livia bingung dibuatnya, pasalnya dia tidak tahu alasan dibalik ini. Dia hanya bisa menuruti semua perintah Davian.
Satu jam kemudian Livia sudah siap. Livia berdiri di depan cermin dan memandangi dirinya, dia menelan ludahnya sendiri. Kemana dia akan mengajakku pergi, mengapa aku harus memakai gaun terbuka seperti ini, batin Livia menghela nafasnya.
Livia berjengit kaget ketika tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Davian memeluk erat Livia dari belakang dan mendaratkan ciuman di leher jenjang Livia, kemudian menumpukkan dagunya dibahu Livia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You 21+ [Fast Update]
RomancePart masih lengkap, buruan baca! Cerita ini mengandung unsur dewasa (21++) dan kekerasan, harap bijak dalam membacanya. _________________________________________ "Hal yang paling bodoh dan tidak berguna adalah cinta seorang pria." _Livia Monica (2...