22. Cinta? Omong kosong!

4.8K 239 25
                                    

Halsey - Sorry

~Sebuah luka tidak akan sembuh begitu saja, butuh waktu untuk menyembuhkannya. Seperti hal nya hati, dia butuh waktu untuk melupakan, juga untuk memulai yang baru.~
______________________________________

Happy Reading!!!

Peter masih memeluk Livia dengan erat, menumpahkan semua kerinduan yang selama ini dia pendam. Hingga tiba-tiba seseorang menariknya dengan paksa, yang membuatnya harus melepas pelukannya.

"Hei! Apa yang ka-"

Davian mengepalkan tangannya dan meninju tepat di rahang Peter hingga dia tersungkur di lantai. Peter yang tidak terima, kemudian berdiri dan balik memukul Davian.

Livia yang melihatnya seketika sangat terkejut, seharusnya sedari tadi dia menyuruh Peter pergi sebelum Davian kembali.

"Dav! Hentikan kumohon," teriak Livia berusaha menghentikan Davian.

Davian memandang Peter tajam, pandangannya menggelap mengetahui seorang pria berani menyentuh miliknya apalagi memeluknya dengan erat seperti itu. Davian kembali mendaratkan pukulannya di wajah Peter membuatnya kembali tersungkur di lantai, Davian menarik kerah kemeja Peter dan memukul wajahnya membabi buta tanpa ampun hingga wajah Peter penuh lebam akibat pukulan Davian. Tidak cukup, Davian berkali-kali memukul dan menendang tubuh Peter hingga dia mengerang kesakitan di sana.

Livia yang melihatnya sangat takut. Davian begitu sangat marah, memukul Peter membabi buta tanpa ampun, ohh sungguh Livia sangat takut saat ini. Livia yang melihatnya tidak tahan, dan tanpa berpikir dia berlari memeluk Davian dari belakang berusaha menghentikan Davian.

"Cukup! Kumohon hentikan, biarkan dia pergi, kumohon!" pinta Livia menangis histeris memeluk erat tubuh Davian, menahan rasa sakit di kakinya.

"Aku akan membunuhnya!!!" teriak Davian berusaha melepas pelukan Livia dari perutnya.

"Ap-apa ini?! Siapa dia? Mengapa dia memukulku seperti ini?" tanya Peter merasa bingung dengan situasi saat ini. Dengan nafas yang tersenggal, darah mengalir dari hidungnya. Peter sangat bingung, dengan pria di depannya yang tiba-tiba memukulnya tanpa ampun, dan dengan Livia yang malah memeluk Pria asing itu.

"Jauhi dia! Atau aku akan menghabisimu sekarang juga! Wanita yang kau peluk adalah milikku, jika sekali lagi aku melihatmu berkeliaran di sekitarnya, maka aku tidak akan membiarkanmu hidup!" bentak Davian menatap Peter dengan tatapan elangnya.

"Apa ini?! Livia kumohon jelaskan padaku apa yang terjadi? Bicaralah, jelaskan padanya! Kita akan segera menikah, dan kau mencintaiku. Kumohon jelaskan padanya." ucap Peter tidak percaya dengan perkataan Davian.

"Tidak Peter." lirih Livia menggelengkan kepalanya kuat.

"Kumohon pergi dari sini. Aku tidak ingin melihatmu lagi. Hubungan kita sudah berakhir dan aku sudah tidak mencintaimu lagi, jadi kumohon menjauh dariku." lanjut Livia dengan suara bergetar, dengan berat hati Livia harus mengatakan semua ini. Semua ini demi kebaikan Peter, karena Livia tidak ingin Davian melakukan sesuatu kepada Peter, sehingga jika Peter tidak bisa melepaskan Livia maka Livia yang harus melepaskannya.

"Tidak! Tidak mungkin, kau masih mencintaiku! Kita akan menikah, ada apa denganmu? Apa pria ini mengancammu?" Peter menatap Livia tidak percaya, bagaimana mungkin Livia mengatakan hal itu. Peter yakin jika Livia masih mencintainya, dan Peter akan memperjuangkan cintanya.

Davian yang kembali mengingat saat Livia memejamkan matanya menikmati pelukan dari Peter, mendadak kembali emosi dan melepaskan pelukan Livia, mendorong tubuh Livia hingga jatuh ke belakang. Livia hanya bisa menggigit bibirnya menahan sakit di kakinya, terlihat darah segar keluar dari telapak kakinya, membuka luka lama yang sudah lama kering.

Love Is You 21+ [Fast Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang