Pagi-pagi sekali Davian sudah siap dengan setelan jasnya. Dia memutuskan untuk berangkat ke kantor sebelum Livia bangun. Dia menyesali tindakannya yang sangat kasar kepada Livia. Jika sudah marah, dia sangat sulit untuk mengontrol emosinya. Apalagi tadi malam dia sempat membuang semua pakaian Livia, karna dia tidak mau Livia pergi tanpa persetujuannya. Seharusnya dia paham apa yang baru dialami Livia pasti sangat berat baginya.
Davian menatap Livia dalam, Livia masih memejamkan matanya rapat. Davian membuka selimut Livia dan melihat luka di punggung Livia akibat ulahnya. Dia menghela nafasnya dan menyentuh perlahan luka itu. Maafkan aku, ini pasti sangat sakit dan ini hanya pelajaran kecil untukmu agar tidak melanggar perintahku, batin Davian menatap Livia nanar. Davian menyelimuti Livia kembali dan meninggalkan kamarnya.
Jam menunjukkan pukul 7 pagi, pria itu sudah siap untuk berangkat ke kantor. Davian selalu berangkat pagi, dia juga tidak terbiasa dengan sarapan di rumah. Entah karena terbiasa tidak sarapan atau karena tidak ada yang menemaninya makan, entahlah siapa yang tau isi hati pria dingin itu.
"Bibi Shopia!" panggil Davian melihat Shopia di dapur.
"Ada yang bisa bibi bantu?"
Davian menghela nafasnya, "Jaga dia dan obati lukanya. Sungguh aku menyesalinya, aku sangat marah dan melukainya."
"Sampai kapan kau akan memperlakukannya seperti ini Dav?" tanya Shopia terlihat khawatir menebak-nebak apa yang Davian lakukan pada Livia.
"Aku tidak tau, amarahku membutakan segalanya. Jaga dia dan jangan pernah berpikir untuk membantunya pergi dariku! Dan yaa, hubungi ayahku untuknya, mungkin dia akan sedikit lebih tenang jika mendengar suara ayahku,"
"Jangan perlakukan dia seperti itu. Jangan perlakukan dia sama seperti kau memperlakukan wanitamu. Dia berbeda, dia bukan wanita seperti itu," ucap Shopia memegang tangan Davian.
Davian mengerang frustasi. Benar kata Shopia, Livia bukan wanita seperti itu. Bahkan Davian sangat tau, Livia sama sekali belum pernah bersetubuh dengan siapapun. Davian lah pria pertama baginya, dia orang pertama yang menyetubuhinya dengan paksa. Sungguh Davian sangat menyesal, dia tidak pernah semenyesal ini sebelumnya.
"Berangkatlah, bibi akan menenangkannya." Shopia tersenyum hangat dan menyuruh Davian pergi ke kantor.
Davian berjalan keluar mansion bersiap masuk kedalam mobilnya. Mamun seseorang memanggilnya dari belakang.
"Tuan!"
Davian menoleh dan menyunggingkan senyumnya, "Ohhh kau sudah disini?"
"Aku sudah menyelesaikan tugas yang anda berikan," jelas seorang pria yang tidak lain adalah Sam Flynn pengawal pribadi Davian selain Taylor.
"Baguslah! Aku akan menugaskanmu disini, kau tidak perlu mengikutiku ke kantor. Amankan rumah ini dan jangan biarkan ada yang masuk atau keluar tanpa persetujuanku," perintah Davian memegang bahu Sam.
"Baik tuan," Sam tersenyum dan membuka pintu mobil untuk Davian.
"Aku selalu mempercayaimu, kau memang bisa diandalkan," tegas Davian sebelum masuk kedalam mobilnya.
Sam menunduk tanda hormat. Sam memang pengawal pribadi Davian, tetapi dia tidak diberi akses hingga ke lantai tiga seperti Taylor dan Shopia. Davian memang mempercayai Sam, tetapi tetap saja dia lebih tenang jika kartu akses itu dia berikan kepada Shopia dan Taylor yang telah melayaninya bertahun-tahun.
Davian masuk ke dalam mobil dan meninggalkan mansionnya untuk menuju ke kantornya.
______________________________________Setelah Davian pergi, Shopia berniat melihat keadaan Livia. Dia membuka pintu kamar Livia dan berjalan masuk mendekati Livia yang tidur memiringkan tubuhnya. Bahkan dari depan pintu, Shopia dapat melihat luka merah di punggung Livia. Shopia mendekat dan menyentuhnya perlahan. Shopia menatap Livia nanar, bagaimana bisa Davian sekejam ini kepada Livia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You 21+ [Fast Update]
RomancePart masih lengkap, buruan baca! Cerita ini mengandung unsur dewasa (21++) dan kekerasan, harap bijak dalam membacanya. _________________________________________ "Hal yang paling bodoh dan tidak berguna adalah cinta seorang pria." _Livia Monica (2...