25. "Aku benci kebohongan, Livia!"

7.3K 195 34
                                    

Part ini sepenuhnya 21+, yang gasuka skip aja ya. Karena seluruhnya mengandung ena ena juga kekerasan. Hard seks juga ada di dalamnya. Please bocil di larang lewat.
______________________________________

Cinta? Pria sepertimu? Aku bahkan tidak yakin kau bisa mencintai. Obsesi, hanya itu yang aku tau dari pria sepertimu.

Livia Monica
______________________________________

Happy Reading!!!

"Aku lelah, aku ingin istirahat." Livia mengalihkan pandangannya dan berjalan menghindari Davian. Namun Davian menarik rambut Livia dari belakang hingga Livia mendongak ke arahnya, begitu kuat hingga Livia meringis menahan sakit.

"Kau harus menerima hukumanmu, mulai hari ini jadilah kelinci penurut. Karna hidupmu adalah milikku, kau hanya boleh keluar atas persetujuanku, kau boleh makan atas persetujuanku bahkan kau boleh bernafas di dunia ini hanya dengan persetujuanku, ingat itu baik-baik." ucap Davian semakin mengeratkan tarikannya.

Tanpa menunggu lama Davian mendorong tubuh Livia ke depan hingga dia jatuh terpental di atas ranjang. Tanpa menunggu aba-aba Davian melucuti semua pakaian Livia tanpa meninggalkan sehelai benangpun. Livia hanya bisa memukul dada Davian, menendang-nendangkan kakinya kedepan berusaha memberontak.

"Dav, apa masalahmu? Dia bukan siapa-siapa!" lirih Livia takut-takut menatap mata gelap Davian.

Davian hanya diam tak acuh dan mengambil dua borgol di dalam nakasnya, kemudian dia memasangkan dua borgol itu ke masing-masing tangan Livia yang dia kaitkan dengan kepala ranjang. Livia hanya bisa diam dan sedikit ketakutan.

Davian melepaskan celananya juga boxernya dan langsung menindih Livia. Dia mengambil pengaman di sampingnya dan memakainya, tanpa aba-aba Davian langsung memasukkan miliknya dengan sekali hentakan ke dalam milik Livia, membuat Livia meringis menahan sakit karena miliknya masih kering.

"Akkkk!! Aaakhhhh!" sentak Livia keras.

Davian menambah ritmenya semakin cepat dan semakin dalam menyodok milik Livia, memaksa masuk lebih dalam ke bibir rahim gadis itu. Livia menggenggam erat borgol di tangannya menyalurkan rasa sakitnya.

"Ahhh.. Dav please stopph, kau menyakitiku. Aku masih kering kumohon hentikan," rintih Livia menatap Davian memohon ampun. Nafasnya memburu seiring dengan air matanya yang terus menetes.

"Ini baru awal sayang," ujar Davian tersenyum licik melepas miliknya dan mengambil dasinya kemudian menutup kedua mata Livia.

"Ada apa denganmu?! Jangan lakukan ini!"

Livia hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia sangat ketakutan. Apa yang dilakukan Davian benar-benar membuatnya takut, dia hanya bisa berharap Davian mau memaafkannya.

Setelah menutup kedua mata Livia, Davian mengambil sesuatu di nakasnya, kemudian kembali menindih Livia. "Kau masih kering, dan kau memintaku untuk membuatmu basah bukan? As your wish dear," bisik Davian sensual di telinga Livia.

"Jangan lalukan ini," Lirih Livia hanya bisa menangis, tidak tau apa yang akan Davian lakukan selanjutnya.

Davian membuka lebar paha Livia dengan paksa dan memasukkan vibrator dildo ke kewanitaan Livia membuat Livia merasakan sensasi aneh pada area kewanitaannya.

"Akhhh! Apa yang kau lakukan padaku? Ap-apa yang kau masukkan ke dalamnya akhhh!!" teriak Livia merasa aneh karena ini baru pertama kalinya Livia menggunakan alat itu.

Love Is You 21+ [Fast Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang