35. Rindu

5K 181 36
                                    

Happy Reading!

💙💙💙

"Kapan kau akan memberitahunya?"

Suara lembut seseorang membuyarkan lamunan Livia. Dia sedang di taman belakang mansion, ditemani Shopia yang sedang menyiram bunga di sana.

"Entahlah, sudah tiga hari dia pergi." balas Livia tanpa ekspresi. Sebenarnya Livia menunggu waktu yang tepat, saat ini Davian sangat sibuk dengan pekerjaannya. Dan dia tidak mungkin memberitahunya lewat telepon, dia ingin mengatakannya secara langsung agar bisa melihat reaksi Davian setelah mendengarnya.

"Kau harus segera memberitahunya sayang. Ini berita yang membahagiakan, bahkan tuan Jack sudah menantikan hal ini."

Livia mengangguk singkat, "Aku tau... Hanya saja aku harus mengatakannya secara langsung."

"Bibi mengerti." balas Shopia tersenyum lembut seperti biasa. Shopia menggantikan sosok ibu di hati Livia. Shopia begitu mengerti perasaan Livia, dan Livia sangat lega mempunyai sosok wanita hangat di sampingnya ini.

Ponsel Livia berdering, Livia tersenyum dan dengan cepat mengangkat telepon yang masuk. Davian selalu rutin menghubunginya, dia selalu menghubungi Livia meskipun hanya sekedar menanyakan kabar atau apapun itu.

"Kapan kau pulang? Mengapa lama sekali?" oceh Livia membuang nafasnya kasar.

"Apa kau benar-benar merindukan milikku hmmm? Lihat saja, aku berjanji akan menggempur milikmu yang sempit itu ketika aku kembali," balas Davian tersenyum miring di seberang telepon.

Deg. Livia menelan ludahnya dengan susah payah, sudah tiga hari Davian pergi, tidak mungkin dia melepaskan Livia begitu saja. Dia harus menghindari seks kasar mulai dari sekarang, dia tidak ingin membahayakan janin dalam rahimnya. "Tentu aku merindukanmu, bukan milikmu."

"Besok aku akan kembali. Keluarlah, aku mengirim sesuatu untukmu. Aku harus segera pergi, love you."

Davian menutup teleponnya secara sepihak, tanpa memikirkan Livia yang masih sangat merindukannya. "Love you too," gumam Livia menatap teleponnya dan memasukkannya ke dalam saku.

Sementara itu, Shopia datang membawa sebuah kotak di tangannya, "Bukalah, Heru bilang ini dari Davian."

"Ya.. Dia sudah mengatakannya. Tetap saja dia tidak di sini." sungut Livia menerima kotak itu dengan malas.

"Ini pasti efek dari bayimu, membuatmu begitu merindukan Davian dan selalu ingin dekat dengannya." goda Shopia mengelus surai rambut Livia dan kembali melanjutkan aktivitasnya menyiram bunga di sana, memberi waktu untuk Livia sendiri.

Livia sedikit terkejut dengan isi dari kotak itu. "Gaun ini." gumam Livia sangat pelan namun Shopia masih bisa mendengarnya. Gaun putih, tanpa lengan yang pernah Livia pakai sewaktu pertama kali memasuki mansion ini. Gaun yang menjadi saksi bisu saat Davian memperkosanya. Livia masih mengingat semua kejadian itu, mengapa Davian memberinya gaun ini. Ini adalah kenangan yang buruk, dan tidak seharusnya Davian kembali mengingatkannya.

Disisi lain, terdapat secarik kertas dibawah gaun itu. Dengan cepat Livia membukanya dan membacanya dengan seksama.

To : My Litte rabbit

"Kau pasti terkejut, lewat gaun ini aku ingin meminta maaf untuk segalanya. Aku hanya ingin memulai dari awal, dan gaun ini mengingatkanku saat pertama kali aku melihatmu. Gaun ini adalah awal dari segalanya, dan kembali lagi, aku ingin memulainya dari awal bersamamu.
Mari kita mulai dari awal Livia."

Love Is You 21+ [Fast Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang