2. Hello Davian Lao Hernandez

10.1K 437 82
                                    

"Maaf sudah membuat kalian menunggu lama," ucap pria itu dengan senyuman khasnya, yang sama sekali tidak pernah berubah.

Livia merasa terpukau dengan manusia dihadapannya ini. Seorang pria tampan nan tinggi sedang berdiri dihadapannya dan memegang bahunya. Pakaiannya sangat rapi, dia memakai tuxedo hitam, kemeja putih dan vest serta dasi biru polos menambah penampilannya makin gagah. Siapa dia? Apakah dia manusia? Karna sungguh dia sangat tampan,  pahatan wajahnya bak dewa yunani. Jika dilihat dari pakaiannya, Livia yakin dia bukan orang sembarangan. Kolongmerat mungkin, atau pengusaha muda?  entahlah tetapi dia merasa tidak asing dengan pria ini, apalagi senyumannya. Dia seakan mengalami dejavu. Lamunan Livia buyar, ketika pria itu melambaikan tangannya berkali-kali di wajahnya.

"Hei.. Apa kau tidak mengingatku? Aku Davian, bukankah kau Livia?" tanya Davian  sambil tersenyum karna melihat Livia yang seolah sedang melihat hantu.

"Aaaaah.. Iya aku mengingatmu, kau putra Paman Jack bukan? Maafkan aku karna tidak mengingatmu, kau banyak berubah," Jawab Livia merasa tidak enak, dan berkali-kali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Entah kenapa sedari kecil, jika dia berhadapan langsung dengan Davian, dia selalu merasa terintimidasi dan sedikit gugup juga tidak bisa berkutik. 

"Kau masih sama seperti dulu, selalu merasa canggung jika bertemu denganku," Dengan senyuman khasnya, Davian sedikit berjongkok dan memandang kedalam mata Livia yang menunduk malu karna tingkahnya.

Kemudian Davian berjalan kearah ayahnya dan memeluknya, "Hai ayah lama tidak berjumpa. Kenapa kau menyuruhku kemari?" tanya Davian to the point tanpa berbasa basi.

"Duduklah terlebih dahulu Dav," ayahnya menarik kursi disampingnya dan menyuruh Davian duduk. Davian pun menuruti kemauan ayahnya untuk duduk dan kembali menanyakan maksud ayahnya menyuruhnya kemari.

"Sebenarnya ayah menyuruhmu ke Indonesia untuk membicarakan bisnis kita di sini, ayah merasa sudah saatnya kau mengambil posisi ayah untuk mengurus semua resort kita dan juga perkebunan kita di sini. Ayah tidak ingin kau kembali ke Kanada," jelas Jack.

Kakek Thomas dan Livia hanya diam, mereka tidak bermaksud ikut campur dalam masalah ayah dan anak di depannya ini.

"Tapi kenapa tiba-tiba sekali? Lalu bagaimana dengan tambang minyak kita yang berada di Kanada?" Sahut Davian cepat mengambil nafas dalam.

"Kau bisa mempercayakannya kepada orang kepercayaanmu, kumohon kali ini saja kau menurut. Ayah sudah tua untuk mengurus semua bisnis besar keluarga kita. Ayah juga ingin segera menggendong cucu. Kau juga harus memikirkan masa depanmu, carilah istri dan berikan ayah cucu yang imut dan lucu." Jack memelas dan menepuk bahu Davian. Davian hanya bisa melongo bingung dengan ucapan ayahnya yang secara mengejutkan meminta cucu darinya.

"Sudahlah ayah, aku tidak ingin membicarakan ini sekarang." Ucap Davian malas, jika sudah membahas tentang pernikahan.

"Aku harus segera pergi, Anastascha menungguku," lanjut Davian berdiri bersiap meninggalkan tempat itu. Langkahnya terhenti karna mendengar panggilan ayahnya.

"Tunggu Dav... Siapa Anastascha?" 

Davian menoleh malas kearah ayahnya, "Lihatlah ke luar," ucap Davian yang kemudian malambaikan tangan keluar kepada seorang wanita sexy bak model papan atas.

Seketika mereka bertiga. Jack, Thomas dan Livia menoleh kearah luar, dan disanalah berdiri seorang wanita cantik di depan mobil Ferrari F12 Berlienetta merah yang terparkir rapi dan menjadi pusat perhatian semua orang.

"Siapa dia?" Tanya Thomas tiba-tiba meneguk salivanya.

"Dia adalah wanitaku paman." Davian mengeluarkan smirknya dan berlalu pergi tanpa berpamitan kepada ayahnya yang masih terheran-heran dengan sikap anaknya.

Love Is You 21+ [Fast Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang