41. Manchester

6K 262 139
                                    


Bazzi feat. Camila Cabello - Beautiful✨


_____________________________________


Happy Reading!!!

4 Bulan Kemudian...

Hari begitu cerah, suara kicauan burung terdengar begitu indah memanjakan telinga. Cahaya matahari pagi mampu menghangatkan hati, di tambah dengan wewangian bunga  menambah kesan menyegarkan pikiran. Terlihat seorang wanita yang nampak sangat cantik mengenakan gaun putihnya, meskipun perut buncitnya nampak sangat kentara tetapi dia tetaplah menjadi pusat perhatian sekarang. Di sampingnya berdiri seorang lelaki gagah, dengan setelan jas putihnya. Mereka saling memandang satu sama lain, saling melempar senyuman hangat dan saling jatuh ke dalam tatapan yang sangat menghanyutkan.

"Kau siap?" tanya pria itu menggenggam tangan sang wanita.

Wanita itu menarik nafasnya dalam, dan mengangguk sebagai jawaban. Dia nampak sedikit gugup, tangannya merangkul lengan kokoh sang pria, sedikit meremasnya demi menyalurkan rasa gugupnya. 

Di sini lah mereka, di depan gedung pernikahan yang sangat mewah. Para tamu undangan sudah membanjiri gedung itu, menunggu sang mempelai pria dan wanita memasuki altar pernikahan.

"Apa kau gugup?" tanya Peter pada Livia seiring tangannya yang mengusap jari-jemari Livia dengan sangat lembut.

"Ya, sedikit."

Sekali lagi Livia membuang nafasnya perlahan berusaha menghilangkan rasa gugupnya.

"Kau cantik seperti biasa. Jadi hilangkan rasa gugupmu itu," balas Peter, dia amat tau perasaan Livia. Dia tidak malu, hanya saja gaun indahnya tidak dapat menutupi perut buncitnya yang semakin membesar.

"Bagimana denganmu? Apa kau gugup?" tanya Livia menoleh menghadap Peter.

"Tentu saja aku gugup, sudah lama aku menantikan hari ini."

Peter tersenyum bahagia, dia tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Dia amat bahagia, karena sebentar lagi dia akan melepas masa lanjangnya untuk wanita yang dia cintai.
______________________________________

"Cari dia!!! Cari dia sampai ketemu! Jangan pernah kembali hingga kau menemukannya!!! Jangan pernah berani menemuiku, hingga kau berhasil menemukannya."

Ucapan terakhir Jack pada Davian setelah habis-habisan menghajarnya. Dia benar-benar murka setelah mengetahui Davian mengusir Livia dari rumahnya. Setelah menghajar Davian hingga tak sadarkan diri, dia kembali ke Kanada untuk menenangkan diri. Sebisa mungkin dia mencari Livia, namun hasilnya nihil. Dia benar-benar menyesal mempercayakan Livia pada Davian.

Dan jangan lupakan mayat wanita yang bunuh diri itu, tentu saja itu bukan Livia. Jack sangat lega setelah dia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika sampai terjadi sesuatu pada Livia.

Hingga tanpa terasa empat bulan berlalu, Jack dan juga Davian belum bisa melacak keberadaan Livia. Semua terasa kacau saat ini. Hubungan ayah dan anak itu bertambah buruk. Hanya satu yang Davian ingat dari ucapan ayahnya, "Aku tidak akan meaafkanmu, jika kau tidak bisa membawa Livia padaku!"

Ya, itulah kalimat yang paling Davian ingat.

Davian pun kembali pada pribadi yang sebelumnya, dia bermain dengan banyak wanita dan tentu saja dia kembali menjadi kejam. Dia tak segan membunuh orang yang berani menentangnya, bahkan jika dia seorang wanita. Veronika, Davian telah memberi pelajaran pada jalang itu. Veronika berani membodohinya hingga dia murka dan mengusir Livia, parahnya dia tidak mengakui darah dagingnya sendiri, begitu bodoh dirinya diperdaya. Davian baru mengetahuinya setelah Leo kembali ke Indonesia. Leo menjelaskan jika Livia sudah mengandung bahkan jauh sebelum dia bertemu dengan Peter. Leo bertugas mengikuti Livia kemanapun ia pergi, sehingga tidak heran jika dia mengetahui semua itu.

Love Is You 21+ [Fast Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang