2 jam lamanya Sam mengemudikan mobilnya, dia harus bersembunyi sejauh mungkin dari Davian sebelum keberangkatannya. Dia harus mencari tempat aman, rencananya kali ini harus berjalan dengan lancar.
Di tempat lain, seorang wanita paruh baya masih tidak sadarkan diri. Hingga pelayan yang lain, kebingungan mencari Shopia. Pelayan itu tidak lain adalah Rita dan Nanda, mereka berdua masih mencari keberadaan Shopia yang tiba-tiba menghilang. Shopia hilang sejak tadi siang, dan mereka mulai khawatir akan keberadaan Shopia. Hingga Nanda ke dapur dan curiga karena lemari yang seharusnya berada di tengah namun kini berpindah di pojok. Dengan langkah perlahan tapi pasti, dia mulai mendekati lemari kecil itu dan alangkah terkejutnya melihat Shopia pingsan disana.
"Astaga bibi Shopia?!!!" teriak Nanda membekap mulutnya sendiri, tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Rita yang mendengar teriakan itu, berlari kearahnya dengan tatapan panik. "Ada apa?"
"Ayo bawa dia," ajak Nanda kepada Rita untuk mengangkat tubuh Shopia dan mencoba untuk membuatnya sadar. Para pengawal Davian yang berjaga juga ikut membantu mereka.
Perlahan Shopia tersadar setelah Nanda mencipratkan air pada wajahnya. Shopia memegang keningnya yang sedikit berdenyut akibat obat bius yang diberikan Sam padanya. "Ada apa ini? Mengapa aku bisa di sini?"
"Seharusnya kami yang bertanya padamu, mengapa kau bisa pingsan di sana? Dan siapa yang membuatmu seperti ini?" tanya Rita merasa ada yang mencurigakan.
Shopia baru teringat jika tadi siang dia sedang menyiapkan makan siang untuk Sam, dan setelah itu dia tidak mengingat apapun karena seseorang membekap mulutnya dari belakang. Seketika Shopia merasa panik dan merogoh sakunya, dia mencari barang yang sangat penting baginya, dan tidak menemukannya. Ohhh tidak dimana kartu akses itu, dan dimana Sam, batin Shopia merasa ada yang janggal.
"Heru, telepon tuan Davian sekarang! Dan suruh dia untuk cepat kembali!" Perintah Shopia pada salah satu pengawal Davian dan diangguki oleh Heru. Semua melihat bingung ke arah Shopia untuk mengetahui masalah yang sebenarnya.
"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Nanda merasa khawatir.
"Dimana Sam?! Dimana dia?!" tanya Shopia kepada semua orang disana, dan semua menggelengkan kepalanya. Tidak ada yang mengetahui dimana keberadaan Sam. Ohh celaka, apa yang dilakukan Sam dengan kartu akses itu. Dan Livia? Bagaimana keadaannya, batin Shopia berusaha untuk terlihat tenang.
Heru datang dan menyerahkan ponsel yang dia bawa kepada Shopia. "Tuan Davian ingin bicara denganmu."
Dengan cepat Shopia merebut ponsel itu, air mata sudah menggenangi kelopak matanya. Shopia sangat khawatir dengan keadaan Livia, karena Sam mengambil kartu aksesnya dan dia tidak bisa ke lantai tiga sekarang tanpa kartu akses itu.
"Ada apa bii? Mengapa kau menyuruhku pulang?" tanya seseorang dari seberang telepon.
"Dav.. Cepatlah kembali! Ada yang mencurigakan, Sam... Sam mengambil kartu aksesku dan bibi sangat khawatir pada Livia, bagaimana jika Sam melakukan sesuatu padanya." jawab Shopia dengan suara bergetar merasa sangat panik dan juga khawatir.
Davian yang mendengarnya seketika menutup telponnya dan menatap tajam kedepan. Davian mengertakkan giginya merasa sangat marah, bagaimana mungkin dia tidak tau jika seorang pengkhianat hidup disekitarnya.
"Cari tau dimana Sam berada dan cari tau bagaimana dia bisa keluar. Juga periksa semua cctv di rumahku, terutama kamarku." perintah Davian pada Taylor, berusaha menahan amarahnya.
"Baik tuan," Taylor segera membuka ipad yang dia bawa dan memeriksa semua cctv di mansion Davian.
"Quorra, batalkan semua rapat hari ini." tegas Davian sedikit berlari meninggalkan ruangannya diikuti Taylor di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You 21+ [Fast Update]
RomancePart masih lengkap, buruan baca! Cerita ini mengandung unsur dewasa (21++) dan kekerasan, harap bijak dalam membacanya. _________________________________________ "Hal yang paling bodoh dan tidak berguna adalah cinta seorang pria." _Livia Monica (2...