13. Sweet

7.1K 288 43
                                    

Davian membuka matanya perlahan, suasana pagi tampak cerah hari ini. Matahari mulai menampakkan sinarnya, cahayanya menembus masuk ke jendela kamarnya bersama Livia.

Davian mengembangkan senyumannya ketika melihat tangan kecil seorang gadis melingkar di perutnya, memeluknya dengan erat. Meskipun tidurnya kurang nyenyak karena tidak dapat berganti posisi, tangan kirinya dijadikan bantal oleh seorang gadis yang terlelap tidur di sampingnya. Belum lagi dia merasa risih ketika Livia menggesek-gesekkan wajahnya di dada bidangnya, mencari posisi nyaman untuk tidur. Dasar kucing liar, batin Davian kembali mengembangkan senyum hangatnya.

Perlahan Davian melepaskan pelukan Livia dan menarik tangan kirinya. Kemudian dia mensejajarkan tubuhnya menghadap Livia, menatap dalam wajah Livia yang masih memejamkan matanya rapat. Davian mengelus rambut Livia, menyingkirkan helaian rambutnya yang menutupi matanya. Dengan sengaja Davian meniup wajah Livia, membuat Livia mengernyit dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Hmmmm," erang Livia merasa terganggu.

Davian tersenyum tipis kemudian mencubit hidung Livia dengan gemas, "Hey bangunlah," panggil Davian dengan suara lembutnya.

Livia memegang hidungnya yang terasa sakit dan mengerjap membuka matanya. Mata Livia seketika terbuka lebar melihat Davian tepat di depan wajahnya, dengan cepat Livia memundurkan kepalanya kebelakang. Livia masih membiasakan cahaya yang masuk ke dalam kamarnya, dia hanya berkedip-kedip melihat Davian.

Davian hanya tersenyum dan secara tiba-tiba mencium bibir Livia dengan cepat.

"Morning kiss untukmu," ujar Davian tersenyum menang.

Livia terkejut dan menyentuh bibirnya, matanya melotot menatap Davian. "Apa-apaan kau ini!" ucap Livia kesal memalingkan wajahnya.

"Jangan malu begitu, lihatlah sekarang pipimu merah seperti tomat." Davian terkekeh mencubit kedua pipi Livia.

"Auchhh sakit,"

"Kemarilah," ajak Davian berdiri menggandeng paksa tangan Livia.

"Aku bisa jalan sendiri, lepaskan tanganku." rengek Livia mengerucutkan bibirnya kesal.

Davian melangkah menuju balkon kamarnya dan melepaskan tangan Livia, "Lepaskan bajumu!" perintah Davian tersenyum miring, yang seketika membuat Livia menatap tajam kearahnya.

Livia mengeratkan night robenya dan menggelengkan kepalanya. "Ap-apa yang akan kau lakukan?" tanya Livia ragu.

"Lihatlah kebawah," jelas Davian menatap Livia jengah.

Livia melihat kebawah dan hanya ada kolam renang pribadi milik Davian di sana. Dan seketika matanya kembali melotot menatap Davian. Seakan tau apa yang dimaksud Davian, Livia kembali menggelengkan kepalanya kuat. Livia mengalihkan pandangannya kearah langit, matahari bahkan belum sepenuhnya menampakkan cahayanya dan Davian mengajaknya berenang di pagi buta seperti ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Is You 21+ [Fast Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang