Bel pulang sekolah sudah berdering sejak lima belas menit yang lalu, tetapi Adara belum juga pulang saat ini. Dia masih sibuk melamun, entah apa juga yang pikirkan olehnya.
Namun, Gama tiba-tiba saja datang dan mengangetkan dirinya. "Woyy!!!"
Adara terpelonjat kaget. "Ish. Ngeselin deh!"
Gama menyengir. "Sorry, lagi ngapain sih, kok belum pulang?"
"Nggak ada,"
"Lah?"
"Males aja,"
Gama mengernyit heran. "Terus?"
"Apanya yang terus sih, Gam?"
"Ya ... Masa lo males pulang sih? Mau nginep disini emang?"
"Ya ... Nggak gitu juga!"
"Yaudah ayo pulang!" ajak Gama sambil menarik tangan Adara.
"Nggak mau," Adara menghempaskan tangannya.
"Kenapa sih Dar?" Cemas Gama. Adara hanya menggeleng lemah.
"Lo pulang aja sana!" suruh Adara.
"Nggak mau,"
Adara berdecak. "Gue lagi pengen sendiri Gam."
"Yakin?" tanya Gama yang di angguki Adara.
"Oke, tapi–"
"Apa?"
"Meskipun nanti gue udah pulang lo nggak akan sendirian kok Dar, serius!"
"Hah? Maksudnya?"
"Iya, kan yang tinggal disini bukan manusia aja, ada makhluk lainnya juga. Hati-hati ya, mereka pasti nemenin lo kok!" Gama menepuk sebelah bahu Adara. "Gue duluan," pamit nya.
Adara terdiam, menatap punggung Gama yang sudah Semakin jauh dari pandangannya. "Apasih! Jangan takut Dar, jangan!"
Dan–
Brukhhh
Brukhhh
"Aakhhhh," Beberapa kursi di belakang tiba-tiba saja jatuh dan membuat Adara terkejut, tanpa pikir panjang lagi Adara langsung berlari menyusul Gama ke parkiran.
"Gama tolong!!!!" teriak Adara saat Gama baru saja ingin menaiki motornya.
"Gue takut Gam," Adara memeluk Gama tiba-tiba.
Gama yang bingung hanya terdiam. Sedikit terkejut juga Adara tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.
"Dikelas ada hantu, Gam." ujar Adara.
"Hah, hantu?" Gama berbalik, memeluk Adara dari depan supaya posisinya lebih nyaman. Kesempatan emas, jangan disia-siakan, pikir Gama senang.
"Iya," Adara mulai menangis, pelukannya pada Gama semakin dia eratkan. Untung saja murid-murid sudah pada pulang, jadi mereka berdua tidak akan jadi bahan tontonan.
"Kok?"
"Lo sih ngomong sembarangan!"
"Ya ... Tadinya sih biar lo pulang aja, tapi kalo beneran ada, seru juga." Gama terkekeh.
"Gila lo!" Adara memukul dada Gama pelan. Dan Gama hanya tertawa karena pukulan Adara sama sekali tidak terasa.
"Dar," panggil Gama.
"Hmm,"
"Temenin gue ke kelas yuk!"
"Hah?" Adara mendonggak ke atas untuk melihat wajah Gama. "Lo gila apa? Gue takut loh!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely
Teen Fiction[TAMAT] Sahabat, teman, kasih sayang, kekayaan, dan kebahagiaan. Semuanya didapatkan oleh seorang Adara Adsilla. Hingga perlahan-lahan semuanya telah berubah, berbanding balik dari sebelumnya. Adara merasa sendiri didunia ini. Dia benar-benar kesep...