Adara dan Evania kini berada di kedai es krim yang berada lumayan dekat dengan rumahnya Adara, tadinya mereka ingin pergi ke mall untuk sekedar berbelanja beberapa barang. Tapi, niat itu mereka urungkan karena melihat es krim yang sangat menggoda iman."Adara liat deh, itu bukannya si Alfian ya?" Evania menguncang keras sebelah bahu Adara sambil menunjuk-nunjuk ke arah laki-laki yang baru saja turun dari motornya, membuat Adara yang sedang memakan es krimnya menjadi belepotan kemana-mana.
"EVA!!!"
Evania tertawa. "Sorry,"
"Ish, jadi kotorkan!"
"Nggak sengaja ya ampun," Evania mengambil tisu di tasnya dan memberikannya pada Adara.
Dengan kesal Adara mengambilnya lalu membersihkan pipinya yang kotor oleh es krim.
"Hai," sapa Alfian.
"Hai," balas Evania. Adara masih sibuk membersihkan pipinya.
"Muka lo kenapa?" tanya Alfian pada Adara.
"Kena es krim," jawab Adara ketus.
"Kayak bocah aja lo," Alfian terkekeh.
"Dih, gara-gara Evania tahu!"
"Kurang ajar lo Va!"
"Gue kan nggak sengaja," kata Evania, membela diri.
"Pulang yuk Va," ajak Adara.
"Hah?" Evania melotot.
"Gue baru datang lo malah mau pulang, gimana sih?" Alfian terlihat kesal.
"Es krimnya juga belum habis Dar, sayang banget." ujar Evania.
"Terserah lo deh, gue pulang duluan." Ujar Adara.
Evania memberenggut kesal. "Gue pulang gimana?"
"Itu," tunjuk Adara pada Alfian. "Minta anterin aja."
"Nggak rumah kita beda arah kali!" tolak Alfian.
"Tega banget lo Al," ujar Evania sedih.
"Iya deh iya," Pasrah Alfian. Bukan karena Evania tapi karena Adara yang melotot ke arahnya.
Adara segera pergi menuju mobilnya, sebenarnya dia masih ingin disana, hanya saja tiba-tiba dia merasakan sakit dikepalanya. Karena tidak ingin teman-temanya khawatir lebih baik dia segera pulang dan beristirahat dirumah.
Adara menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, 5 menit kemudian Adara sudah sampai di rumahnya, dia lalu memasukan mobilnya kedalam garasi.
Adara segera masuk kerumah dan berjalan ke arah kamarnya, langsung saja dia merebahkan tubuhnya di ranjang.
Mengapa dia jadi sering merasakan sakit kepala akhir-akhir ini, mungkin karena kecelakaan waktu itu, pikirnya.
"Non kok udah pulang?" Bi Asih masuk dan duduk disamping Adara yang tengah berbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely
Ficção Adolescente[TAMAT] Sahabat, teman, kasih sayang, kekayaan, dan kebahagiaan. Semuanya didapatkan oleh seorang Adara Adsilla. Hingga perlahan-lahan semuanya telah berubah, berbanding balik dari sebelumnya. Adara merasa sendiri didunia ini. Dia benar-benar kesep...