Saat tiba di depan rumah Evania, Adara merasa heran karena tidak biasanya sahabatnya itu sudah siap pagi-pagi sekali. Biasanya setiap kali dirinya datang menjemputnya, dia masih mandi atau sibuk merias dirinya.
"Lo waras?" tanya Adara ketika Evania baru saja duduk di mobilnya.
"Maksud lo?" tanya Evania bingung.
"Gak panas kok," Gumam Adara pelan setelah menempelkan tangannya ke kening Evania. "Ini bukan Evania sahabat gue kan? Ini beneran sahabat gue? Ini beneran lo, Va?" tanya Adara heboh.
"Bukan! Ini setan baik yang selama ini terpendam di dalam diri gue," ketusnya.
"Wahh ... Ternyata setan juga bisa membawa sisi kebaikan buat lo ya, Va?" ucap Adara sambil menggeleng- gelengkan kepalanya.
"Diem deh! Buruan, mau telat lo?"
"Iya setan," ucap Adara. Kemudian menjalankan mobilnya.
"Apa lo bilang?" tanya Evania tak terima.
"Setan, kan lo sendiri yang bilang tadi," Jawab Adara.
"Sialan lo!"
***
Sesampainya di kelas mereka, banyak sekali teman sekelasnya yang menatap mereka bingung."Tumben lo berdua berangkat pagi?" tanya Aldo sang KM.
"Ya ampun. Ini sungguh benar-benar mustahil. kalian berdua, OMG!!
Aku gak percaya kalau ini kalian, aku gak lagi mimpikan?" ucap Adinda alay."Tumben, biasanya lo berdua datangnya paling akhir," timpal Almeta.
"Gak usah alay deh! Lagian kita itu emang nggak pernah berangkat pagi. Tapi kita juga gak pernah tuh yang namanya telat. Kita itu sengaja berangkatnya gak terlalu pagi supaya gak terlalu lama nunggu bel masuknya," ujar Evania kemudian duduk di bangkunya.
"Iya, aneh lo berdua. Pasti Kerasukan setan nih?" tanya Kahfi tak percaya.
"Seratus buat lo. Tapi yang kerasukan setan cuman Eva aja, gue ngga. Iman gue kuat soalnya," jawab Adara setelah duduk di bangkunya yang memang satu meja dengan Evania.
Evania yang mendengarnya menggeram kesal dan memberikan tatapan tajamnya. tapi yang di tatap hanya acuh tak peduli.
"Lo semua udah pada tau nggak kalo disekolah kita itu bakal ada murid baru?" tanya Aldo.
"Hah beneran, kok gue nggak tau sih?" tanya Fani.
"Kok bisa sih gue ketinggalan berita" -batinnya."Gue juga gak tau, emang iya Do?" tanya Bulan.
"Cewek apa cowok, Do?" tanya Naufan.
"Sayangnya cowok, Fan," jawab Aldo dengan raut wajah kecewa.
"Alhamdulillah," ucap semua anak cewek kompak. Ngarep cogan ni pasti!
"Kelas berapa?" tanya Evania.
"Gak tau juga sih. Tapi kayaknya se angkatan deh sama kita," jawab Aldo.
Bel masuk berdering, semua murid yang masih di berada diluar pun segera memasuki kelasnya.
Seorang guru fisika memasuki kelas XI IPA 1. Kalian tahu kelas siapa? Yap, betul! itu kelasnya Adara dan juga Evania tentunya.
"Assalamualaikum ... Selamat pagi?" ucap bu Rina ketika memasuki kelas.
"Waalaikumsalam, pagi bu," jawab semuanya.
"Nah, kalian pasti sudah tahu dong tentang akan ada murid baru disekolah kita?" tanya bu Rina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely
Teen Fiction[TAMAT] Sahabat, teman, kasih sayang, kekayaan, dan kebahagiaan. Semuanya didapatkan oleh seorang Adara Adsilla. Hingga perlahan-lahan semuanya telah berubah, berbanding balik dari sebelumnya. Adara merasa sendiri didunia ini. Dia benar-benar kesep...