Tok ...
Tok ...
Tok ...Semua langsung menoleh ke arah pintu, disana sudah ada bu Rina dengan seorang gadis yang sangat cantik. Tapi, mereka semua belum pernah melihatnya.
"Hallo, Pak Bagas. Maaf mengganggu, Saya cuman mau mengantarkan murid baru ini," ucap bu Rina sambil menunjuk gadis itu.
Pak Bagas mengangguk. "Oh, Silahkan masuk!"
"Ya sudah saya permisi dulu ya, Pak," ucap bu Rina kemudian melangkah pergi.
Murid baru itu melangkah masuk.
"Sekarang perkenalkan diri kamu!" suruh pak Bagas."Nama saya adalah Haura Pamela Zwetta, kalian boleh panggil saya Ara,"
"Hai Ara," sapa Naufan.
Haura hanya tersenyum. "Kamu boleh duduk sekarang! Di belakang sana masih ada bangku yang kosong," suruh pak Bagas sambil menunjuk bangku kosong paling belakang.
"Kasianlah pak, biar duduk sama saya aja," ujar Lutfi dengan raut sedih. " Pergi lo!" usir Lutfhi pada Adinda, sambil mendorongnya.
"Apaan sih nggak mau!" tolak Adinda.
"Ayo Ara!" suruh pak Bagas, Haura mengangguk, lalu berjalan ke arah mejanya paling belakang.
***
Sekarang Adara berada dirumah Evania, Dia memutuskan untuk menginap malam ini, mungkin karena Adara merasa kesepian. Dirumahnya tak ada siapapun, bi Asih yang biasa bekerja dirumahnya memutuskan pulang kampung selama satu atau dua hari.
"ADARA, DAR DENGERIN GUE. GAWAT DAR, INI GAWAT!!" teriak Evania heboh.
Adara membanting bantal pada muka Evania. "Berisik, nggak usah teriak-teriak juga kali, gue nggak budeg!"
Evania menyengir. "Kenapa?" tanya Adara.
"Si Alfian sama Gama mau kesini,"
"Ngapain, mau ngapelin lo? Bilang jangan dulu, soalnya ada gue disini,"
"Bukan, justru karena ada lo, mereka mau kesini,"
"Lah ko, emangnya mau ngapain?" tanya Adara bingung.
"Mereka mau ngajakin lo jalan,"
"Mereka akur sekarang?" heran Adara
"Nggak tau juga,"
"Yaudah gak papa, gue juga bosen nih,lo ikut juga ya?"
Belum sempat Evania menjawab, sudah dipotong oleh suara Gama dan Alfian yang berteriak diluar. Mereka sepertinya tidak tahu malu sedikitpun.
"HALLO GAMA DATANG,"
"PERMISI, BUKAIN PINTUNYA DONG!"
"EVA, BUAKIN PINTUNYA!"
"SIAPAPUN TOLONG BUKA!
"WOYY, KELUAR LO!!"
Alfian menoyor kepala Gama. "Lo apaansi Gam, lo kayak mau ngajak ribut tau nggak,"
"Sorry" cengirnya.
Adara dan juga Evania langsung turun kebawah menghampiri dua makhluk itu.
"NGGAK USAH TERIAK-TERIAK!!" ucap Evania dengan berteriak.
"Lo juga baby. Eh? ralat, BABI," ujar Gama dengan menekankan kata terakhirnya.
"Hadehh, cuman gue yang waras ternyata disini," ujar Adara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lonely
Teen Fiction[TAMAT] Sahabat, teman, kasih sayang, kekayaan, dan kebahagiaan. Semuanya didapatkan oleh seorang Adara Adsilla. Hingga perlahan-lahan semuanya telah berubah, berbanding balik dari sebelumnya. Adara merasa sendiri didunia ini. Dia benar-benar kesep...