1

493 84 250
                                    

Seorang gadis terlihat begitu kesal saat ini, dari tadi dia berusaha untuk bersabar melihat kelakuan aneh sahabatnya ketika pagi.

Sahabatnya itu memang tak punya malu sedikitpun, pikirnya.

Setiap pagi dia meminta untuk dijemput olehnya. Kemudian menyuruh menunggunya bersiap-siap, dan yang lebih parahnya lagi dia itu lama sekali ketika merias dirinya.

Setiap pagi mereka berdua selalu datang paling akhir dikelasnya. Bukan berarti terlambat ya... syukurnya sampai detik ini mereka belum pernah yang namanya terlambat atau masuk BK karena telat. Hanya saja mereka datang tiga puluh detik sebelum bel masuk.

"Eva buruan dong! telat nih. Lo mau apa kita kena hukum, gue si ogah," kata Adara kesal. Gadis yang bernama lengkap Adara Adsilla itu terlihat sedang menahan emosinya. bagaimana tidak, dari tadi sahabatnya itu belum juga selesai merias dirinya sendiri dengan bedak, lipstik dan apalah itu ia pun tak tahu.

"Iya bentar elah, sabar kenapa sih!" ujar Evania. Gadis yang bernama lengkap Evania Ezra Azzahra itu masih sibuk mengoleskan lipstik di bibir mungilnya.

"Sabar-sabar, batas kesabaran gue udah habis. Lagian lo ngapain sih peke makeup  segala? Ya ampun, kita itu mau sekolah bego!" ujar Adara emosi.

Evania berdecak. "iya gue tau, tapi biar lebih cantik aja gue pake makeup. lagian di sekolah juga banyak kok yang pake, contohnya aja si lampir sama komplotannya." Sebagai informasi saja, yang di maksud Lampir dan komplotannya adalah Aluna Aurellia, Keisha Azkia, dan Sherina Ayudia. Mereka merupakan senior sekaligus musuh bagi Adara dan juga Evania.

"Ya udah deh, terserah. Gue kebawah duluan, dua menit lo gak turun, gue tinggal!" ucap Adara sambil berjalan ke luar kamar.

"Eh? iya-iya, udah kok. Kuy berangkat!" kata Evania. Dengan cepat dia menyudahi kegiatannya tadi lalu mengambil tasnya dan segera menyusul Adara.

Adara berdecak. "Pasti lo gak mau gue tinggal karena lo gak mau naik angkot, Iya kan?" Tanya Adara saat Evania sudah ada disebelahnya.

"Lo tau aja," kata Evania sambil cengengesan.

***

SMA CENDRAWASIH
Ya! Tempat dimana Adara dan Evania bersekolah. Sekarang mereka berdua sudah ada di dalam kelas dan sedang mengikuti pelajaran seperti biasanya.

"Itu guru pasti belum move on deh sama mantannya," bisik Adara pada Evania.

"Lah kok gitu?" tanya Evania bingung.

"Iya, hobby banget ngomongin masa lalu."

Evania menoyor kepala Adara. "Yaiyalah ogeb! orang dia guru sejarah."

"Kalau gue jadi guru, gue nggak akan mau jadi guru sejarah," ujar Adara.

"Ya, iyalah. Mau jadi guru apapun itu, nggak akan ada sekolah yang akan nerima lo jadi guru disana."

"Lo jangan ngehina gue gitu dong, Va. Tanya dulu dong kenapa nggak mau, Dar. Gitu!"

"Ya udah ulang, kenapa Dar?"

"Nggak papa, nggak mau aja."

"Heh?" Apa-apaan ini.
"Untung lo temen Dar, kalo nggak udah gue cakar muka lo!" - umpat Evania dalam hati.

LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang