Bel istirahat berbunyi dengan kencang, Adin berdiri dan menarik lengan Hunna untuk mengajaknya pergi ke kantin.
Selama perjalanan Hunna masih saja memperbaiki kuku nya dengan potong kuku bergambar kartun Minion. Seseorang menepuk pundak Adin,
"Kak din! Dipanggil kak Shandi ke ruang OSIS" Ujar seseorang yang menepuknya.
Adin membuang nafas kasar, "Bilangin Shandi! Gue lagi pengen makan dulu,bisa bisa dia yang gue makan!" Jelas Adin pada junior itu.
Hunna menatap Adin yang sedang menegaskan kepada Juniornya, "Serem parah" Ujar Hunna.
Adin dan Hunna berjalan kembali menuju kantin yang sudah dekat di depan mata. Melihat sekeliling kantin yang tempat duduk nya sudah penuh.
Mata nya terarah pada segerombol laki-laki yang memakai 2 meja sekaligus. Rasa ingin menegur pun muncul.
Dihampiri nya sekelompok laki-laki itu,
"Emm maaf ya ganggu, boleh gue bawa meja sama kursi nya?" Kata Adin yang sangat berani.
Laki-laki yang ada di depan nya ialah Levi, salah satu teman Husein.
Levi turun dari meja itu menghampiri Adin dengan wajah seperti menggoda.
"Sorry cantik, Lo datengnya kelamaan. Gimana kalo gabung sama kita?" Kata Levi sambil menyentuh dagu Adin.
Hunna berkali-kali memberi tanda kepada Levi untuk tidak menyentuh Adin namun sepertinya Levi tak menggubrisnya.
Adin yang sangat jijik dengan sikap Levi pun segera menarik bahkan memutar lengan Levi.
"Sorry tapi gue bukan wanita cantik yang Lo maksud,kak" Bisik Adin pada Levi yang sedang mengerang kesakitan.
Teman-temannya pun yang awalnya menertawakan menjadi hening saat melihat Levi diperlakukan seperti itu oleh junior perempuan. Kecuali, Husein yang selalu tidak berekspresi dengan hal apapun. Husein hanya duduk diatas meja dan menatapi apa yang terjadi.
Adin segera menarik meja dan kursi diikuti oleh Hunna dibelakangnya.
Jedran turun dari sandaran kursi, "Gak bisa dibiarin junior kek gini" Kata Jedran.
Ditariknya lengan Jedran oleh Jifran, "Inget gender, dia perempuan" Ujar Jifran menginginkan Jedran.
"Masa bodoh!" Sahut Jedran.
Adin masih berdiri dan berbicara dengan Hunna membahas tentang makanan yang akan dipesan.
Tiba-tiba Jedran datang mendorongnya hingga Adin menabrak salah satu junior perempuan yang sedang membawa jus hingga jus tersebut tumpah ke sweater nya.
Hunna kaget dan spontan berdiri menoleh ke arah Husein. Husein masih terdiam menatap kejadian tersebut.
"Gak ada adab ya Lo sama senior" Bentak Jedran pada Adin.
Seluruh pandangan siswa-siswi beralih ke arahn Adin dan Jedran. Adin membersihkan sweater nya dan mencoba berdiri dengan sempurna.
"Bukan nya temen Lo dulu ya yang godain gue?" Ujar Adin sambil menatap tajam mata Jedran.
Tak ada takutnya sama sekali perempuan berusia 17 tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR ; HAECHAN LEE
Fiksi Penggemar"Sejauh dan seberapa lama pun kita pisah, gue bakal tetep cari lo" - Husein Ralendra . . . by DIXLEOH'January 2021