9.

361 52 4
                                    

"Ayo balik." Sahut seseorang.

Adin memberhentikan kegiatan belajarnya. Menaruh bulpoin dan mendongakkan kepala.

Husein berdiri tepat di hadapannya. Laki-laki dengan tampang ketus, memasukkan kedua telapak tangannya kedalam saku celana dengan tas ransel yang di gendong di satu bahu sebelah kiri nya.

Melihat Husein yang sedang berdiri di depan nya dan menatapnya dengan malas. Adin segera membersihkan barang-barangnya yang ada diatas meja kantin, lalu membawa segelas es teh yang tersisa.

Pergi dengan berjalan cepat meskipun dengan kaki pincang. Husein mengerutkan kedua dahi nya melihat junior nya itu pergi meninggalkannya.

"Din!" Panggil Husein lalu berjalan mengikuti Adin.

Langkah Adin semakin cepat.

"Anjrit anjrit ngapa tuh anak balik sih. Mau di taruh mana muka gue." Gumam Adin sambil tetap mempercepat langkahnya.

Langkah Husein lebih lebar dan cepat darinya, Husein menarik lengan nya. Kedua nya berhenti di koridor gedung kelas 1.

"Apaan sih?!" Kata Adin dengan nada tinggi.

Matanya tak berani menatap Husein.

"Balik sama gue." Ucap Husein dengan singkat.

Tiba-tiba mata Adin terbuka lebar menatap Husein,

"Gak gak! Lo pasti mau ajak gue ke tempat tongkrongan Lo yang banyak anak nakal. Lo tau sendiri kan kalo gue ini ketua karate dan gak boleh banget buat tarung tarung sama anak anak geng motor dan--" Ujar Adin yang tak ada hentinya.

Husein menghela nafas, "Lo berisik banget ya. Tinggal ikut aja apa susah nya sih? Hunna yang minta." Sahut Husein yang memotong pembicaraan Adin dengan nada ketus.

Adin menundukkan kepala tak membantah. Lalu, berjalan dibelakang Husein.

Sampailah di parkiran motor yang di sediakan oleh pihak sekolah. Masih banyak motor yang terparkir dari siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket dan futsal.

Adin berhenti dibelakang motor Husein,

"Kak--" Panggil Adin.

Husein tengah sibuk membenarkan helm nya, "Gue males denger lo ngoceh. Jadi diem aja." Sahut Husein dengan judes.

Adin mengangkat kepala, "Gue cuman mau minta maaf aja karna tadi udah nampar Lo!. Judes banget sih jadi orang. Dasar papan triplek!" Jawab Adin dengan nada tinggi.

"Iya iya! Berisik bocil!" Kata Husein Sambil menyodorkan helm milik Hunna kepada Adin.

Menaiki motor Honda CBR150R 2020 SE Dominator Matte Black milik Husein. Bunyi suara knalpot motor Husein menggema dengan keras di parkiran motor.

Beberapa murid laki-laki yang bergerombol di pojok pun mengalihkan pandangan ke arah Husein yang membonceng Adin.

Menarik gas tanpa aba-aba membuat Adin terkejut hingga hampir terjungkal kebelakang. Untung saja dengan cekatan Adin menarik tas Husein dan membuat Husein menarik rem dengan spontan.

Yap! Adin kembali terkejut lagi dan memeluk Husein.

Menyadari hal itu, Adin dengan segera turun dari motor Husein.

"Dahlah! Gue pulang sendiri aja" Ujar Adin dengan wajah kesal.

Husein menoleh kebelakang ke arah Adin, "Naik." Perintah Husein.

"Gue balik sendiri!" Tegas Adin sekali lagi.

"Gue bilang naik." Paksa Husein yang membuat Adin pasrah dan menaiki kembali motor Husein.

SENIOR ; HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang