14.

355 53 8
                                    

HAI! Apa kabar?

Maaf banget lama nggak update :(

Nih aku bawain update an baru, Happy reading yaa!

###

"Lepas!" Kata Adin dengan ketus kepada Husein yang membawanya ke UKS.

Husein duduk diatas ranjang UKS dan menatap Adin yang berdiri di depan nya,

"Bersihin luka gue." Kata Husein dengan singkat.

Adin menatapnya semakin kesal,

"Dih ogah! Lo liat kembaran gue yang lo tonjok, lo obatin dia gak? Gila kali lo. Gak sudi gue!" Oceh Adin dengan memainkan ekspresi kesal nya.

Husein mengambil tangan Adin, memberikan kapas yang sudah diberi alkohol, dan mengarahkan tangan Adin ke arah sudut bibir nya yang terluka.

Mata Adin tak berhenti memelototi nya. Dan menarik tangan nya untuk dijauhkan dari wajah Husein.

"Urus luka gue. Gue bakal minta maaf ke kembaran lo." Kata Husein dengan pelan.

Mendengar itu, Adin sedikit meragukan Husein. Mana mungkin seorang Husein yang terlihat berandalan dan ketua geng mau meminta maaf kepada Jedden yang sudah dipukuli nya kemarin.

"Serius lo?" Tanya Adin meraguka Husein.

Husein mulai menatap Adin, lalu berdiri mendekat ke arahnya, "Lo ngeraguin gue?" Tanya Husein dengan berbisik.

Rasa panik Adin muncul tiba-tiba, dan Segera menekan pundak Husein untuk duduk kembali di ranjang UKS.

"Serem juga nih manusia" Gumam Adin.

Husein menoleh ke arah nya, "Jangan natap gue atau gue tonjok perut Lo!" Ancam Adin yang membuat Husein segera mengalihkan pandangannya.

Mulai menuruti perintah Husein untuk membersihkan luka Husein. Dengan hati-hati Adin mengusap pelan sudut bibir Husein yang terluka sedikit parah dengan kapas yang sudah di beri alkohol.

Setelah bersih, diambilnya lagi kapas baru ditetesi alkohol dan di tempelkan di sudut bibir Husein.

"Pegang sampe ke kelas." Kata Adin dengan nada kesal.

Lalu, Adin sudah bersiap untuk melangkahkan kaki nya keluar dari UKS. Husein memanggil nama nya lagi.

"Makasih" Kata Husein dengan singkat dan tersenyum ke arah Adin.

Melihat Husein yang tersenyum dengan lembut,

"Dih sok cakep Lo" Sahut Adin mengejek Husein lalu pergi.

Husein mengernyitkan dahi, dan dengan spontan senyum kecil tersirat di ujung bibir nya.

Berjalan keluar koridor yang hanya diisi dengan ruang UKS, ruang lab komputer dan ruang lab khusus para siswa-siswi jurusan IPA. Jari Adin disibukkan dengan menyentuh layar ponselnya yang berada di halaman chat Jedden.

Langkah nya sangat cepat seperti terburu-buru menuju ke kelas mengingat jika pagi ini diawali dengan jam pelajaran Bu Clara. Tak lupa memastikan keadaan kelas dengan menelepon ke Hunna.

"Belom dateng kan? Gue udah deket kok ini." Ujar Adin pada Hunna melalui telepon.

Adin mendengus, "Lagian ni sekolah gede amat sih anjrit." Gumam nya sambil cemberut.

Berhenti tepat di depan pintu kelasnya dan lega setelah mendengar kelasnya yang masih terdengar sangat ramai yang artinya Bu Clara masih belum menginjakkan kaki dikelasnya. Segera duduk disamping Hunna yang terlihat sangat mencemaskannya,

SENIOR ; HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang