11.

365 54 7
                                    

"Mana ketua lo?!" Bentak Husein di hadapan seluruh anggota Locapone.

Seluruh anggota Locapone menatap Husein dengan tajam. Jedden yang ikut bersama Husein untuk membela saudara perempuannya berdiri di samping Husein tanpa rasa takut.

Jeco, ketua geng Locapone keluar dari barisan para lelaki itu.

"Ada apa lagi pecundang?" Kata Jeco dengan senyum iblisnya.

Husein membalas senyumnya dengan senyum iblis yang lebih tajam, "Bukan nya lo sendiri yang pecundang? Gue males basa-basi." Jawab Husein.

Belum selesai Husein menjelaskan tujuan nya, Jeco menyerang Husein terlebih dahulu. Tidak ingin kalah, Husein membalas serangan Jeco dengan senang hati dan terlihat sangat gampang.

Jeco memekik kesakitan saat dipiting oleh Husein. Husein berbisik, "Kasih satu anggota lo yang udah berani nonjok cewe yang gue bawa kemaren" Bisik Husein.

Jeco menunjuk satu laki-laki yang berseragam SMA dengan name tag 'Saka'. Saka yang ditunjuk oleh Jeco pun mulai muncul rasa takut.

Husein melepaskan Jeco dan beralih menghampiri Saka.

Terlihat wajah lelaki berusia 17 tahun itu ketakutan saat mengetahui Husein berjalan menghampiri nya. Pipi nya yang lebam masih terlihat jelas bekas tonjokkan Adin kemarin.

"Kayak nya Lo sehat sehat aja nih" Ucap Husein sambil tersenyum iblis.

Dengan segera Saka berlutut dihadapan Husein,

"Ampun bang, gue cuma ngejalanin perintah" Jawab Saka sambil menundukkan kepala.

Semua anggota Locapone menunduk setelah Husein berhasil mengalahkan Jeco. Husein menarik seragam bagian belakang Saka untuk berhadapan dengan nya,

"Gak adil dong kalo cuma cewe yang gue bawa hidung nya patah." Kata Husein dengan tertawa kecil.

Husein menarik kerah baju nya, "Mau punya gue atau punya saudara kembar nya?" Bisik Husein tepat di depan Saka sambil menunjukkan kepalan tangan kanan nya.

Tiba-tiba Jeco berdiri hendak menghampiri Husein dengan menodong dengan pisau lipat. Namun, Jedden dengan segera memberikan tendangan ke arah perut Jeco yang berhasil membuat Jeco jatuh kembali.

Husein yang melihat itu pun kembali menoleh ke arah Saka, dan berhasil meloloskan satu hantaman tepat di perut Saka. Saka tersungkur ke lantai,

"Jam pulang sekolah, gue tunggu lo di ROTERT Highschool buat minta maaf sama Adin" Bisik Husein.

Husein berjalan menghampiri Jedden.

"Lo urus selebihnya. Gue tungggu di luar" Kata Husein pada Jedden.

Jedden mengangguk dan dengan tersenyum iblis menghampiri Saka yang sudah tergeletak di lantai.

Menduduki perut Saka,

"Buah nanas, Buah Semangka, Bu Inem beli beha. Bentar. Ah kan gue lupa lanjutan nya, ntar gue tanya ke Charis dulu ya." Ucap Jedden, lalu menghantam tepat di bagian hidung Saka dengan satu kepalan tangan nya.

Wajah Jedden meringis, "Alah euy terlalu bengkok. Maap ya gak sengaja, tangan Ironman ini mah otomatis gitu maksudnya" Kata Jedden yang seolah sedang mengolok Saka yang kesakitan memegangi batang hidungnya.

Jedden berdiri dan berjalan menuju pintu keluar, "Apa Lo liat liat? Mau gue tonjok juga?" Bentak Jedden yang tiba-tiba wajahnya berubah menjadi garang.

###

Langkahnya mulai memasuki rumah, wajah cemasnya dan kesalnga masih terpasang sejak tadi pagi.

Hidungnya masih saja di sumbat dengan tisu. Tak lupa mengucapkan salam.

SENIOR ; HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang