Adin membereskan barang barang dan sampah yang telah digunakan untuk membersihkan luka di wajah Husein.
"Tau nggak apa hal yang paling bikin aku sulit?" Tanya Husein pada Adin.
Adin hanya memandangi wajah kekasihnya yang terus menatap ke arah lampu taman yang ada di seberang mereka.
"Ketika aku terus berusaha buat gak benci sama Papa yang notabene nya orang tua kandung aku sendiri" Jawab Husein menatap Adin dengan tatapan sayu.
Air mata Husein tak terbendung saat kalimat itu terlontarkan dari bibirnya, air mata itu menetes dengan sempurna dari mata sebelah kiri yang menandakan jika kepedihan hati nya sangat terasa.
Kebencian yang tumbuh dari dalam hatinya sudah terlalu besar pada Papa nya. Bertahun-tahun ia diam mencoba berdamai dengan rasa bencinya hingga keluar dari rumah yang ia pikir akan menjadi salah satu solusi nya.
Namun, tetap saja rasa benci itu ada bahkan semakin membesar ketika ia melihat adiknya yang kali ini menjadi korban.
"Mama terlalu baik buat dijodohin sama orang sebanjingan itu. Bukan cuma Mama, tapi aku bahkan sekarang Hunna juga dibikin hancur sama dia" Lanjut Husein sambil menundukkan kepala mengisak tangisnya.
Adin tetap mendengarkan kekasihnya dengan seksama.
Malam ini Husein menceritakan semua tentang permasalahan yang ada di keluarga nya pada kekasihnya.
Mulai dari Haydar yang bertemu kembali dengan mantan kekasihnya di zaman SMA saat mengambil buku laporan nilai siswa atau raport Husein yang saat itu duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama yang ternyata Sella adalah ibu kandung dari Shandimas, sahabat Husein sendiri.
Haydar menjalin hubungan gelap dengan Sella yang merupakan kekasih Haydar semasa SMA sebelum dijodohkan dengan Mama Husein. Sella yang kembali bekerja di salah satu club di Jakarta usai bercerai dengan suaminya pengusaha tambang. Ia mengenalkan hal-hal buruk pada Haydar yang berprofesi sebagai seorang dokter, mulai dari minum-minuman keras hingga kasino.
Tak jarang ia selalu pulang malam dan bahkan melakukan kekerasan pada istri nya dan juga Husein sebagai luapan emosi saat kalah judi dan mabuk. Lalu, keduanya memutuskan untuk menikah diam-diam tanpa diketahui Husein dan keluarga lainnya.
Hal itu yang menjadi alasan hubungan Husein dan Shandimas menjadi tak baik karena semenjak menjalin hubungan perselingkuhan Shandimas juga resmi menjadi 'Broken Home'.
Tak hanya itu, Husein menjadi semakin membenci Papa nya ketika lelaki paruh baya itu tahu jika Husein ingin menjadi sepak bola Husein dipukul di bagian betis menggunakan ikat pinggang berbahan kulit berulang kali hingga memar agar tak lagi berkeinginan menjadi pemain bola.
Penderitaan yang diberikan oleh Papa nya terlalu banyak hingga ia tak kuat dan memutuskan untuk keluar dari rumah dan tak masuk sekolah selama berbulan-bulan bahkan hampir setahun lama nya. Mama nya berulang kali membujuknya untuk pulang kerumah dan tetap bersekolah, namun ia tetap tak mau pulang dan bersekolah.
Tetapi, ia mendapat kabar jika Hunna akan berpindah sekolah karena usai dibully disekolah sebelumnya ia bertekad untuk melindungi adiknya dan menuruti permintaan Mama nya. Hanya satu permintaan yang tidak ia indahkan, yaitu pulang ke rumah. Husein tetap bersikukuh tak ingin pulang ke rumah dan memilih tinggal di kos-kos an dengan kamar ukuran 4x4.
"Aku kira mereka semua paham sama rasa benci ku, tapi bahkan Marteen pun tetep aja gak paham, din" Ujar Husein tetap menunduk dan mengisak tangisnya.
Adin langsung menutup suara tangis Husein dengan memeluknya agar ia dapat menangis lebih tenang dan kencang. Tepukan di punggung yang diberikan Adin semakin membuat tangis Husein menjadi.
Hati nya terasa sangat lelah, ia sangat ingin dipahami oleh dunia. Masa remaja nya sudah direnggut habis-habisan oleh perlakuan buruk Papa nya. Anak laki-laki sulung dari Haydar Syailendra ini sudah tak kuat menanggung kepedihan yang ada didalam hatinya.
Berpura-pura tegar di depan kekasihnya pun sudah tak kuat, apalagi di depan adik dan Mama nya yang memiliki arti lebih dari segalanya. Hidupnya sudah diterjang habis-habis an, dipaksa mengerti keadaan sejak belia, dipaksa hidup diatas tuntutan orang tua layaknya boneka.
Perilaku nya saat ini tak bisa disalahkan dan juga tak bisa dibenarkan, namun apa boleh buat. Rasa benci sudah menutupi seluruh hati bersihnya karena sudah lama terpendam dan tertumpuk menjadi satu ditempat.
Adin tak berbicara sepatah kata pun, ia merasa jika ia bicara akan semakin menambah kepedihan Husein yang sangat ini sedang merasa benar-benar jatuh. Ia sedang mendambakan masa kecilnya yang hidup dengan kebahagiaan dan ketentraman.
Husein yang terlihat tegar, pemberani, tak kenal takut pada siapapun saat ini terlihat menjadi orang yang paling lemah dan paling hancur. Hanya Adin yang bisa memeluknya disaat ini.
Adin mengangkat wajah Husein dengan kedua tangan nya.
"Kamu kuat. Aku yakin. Makasih ya udah bisa berjuang sejauh ini." Bisik Adin sambil mengusap air mata Husein.
Gadis tujuh belas tahun itu mengangkat senyumnya berharap bisa menghibur kekasihnya.
"Aku, Mama kamu, Hunna, dan anak anak Wolves, kita semua paham dan bangga sama kamu yang udah berjuang sejauh ini. Boleh ngga aku minta satu hal?" Tanya Adin sambil mengusap tangan Husein.
Husein mengamati wajah kekasihnya,
"Balik ke Wolves ya, mereka butuh kamu, kak. Apalagi kak Marteen, dia tuh udah ditakdirin satu paket sama kamu" Lanjut Adin sambil tertawa kecil.
Husein membalasnya dengan senyuman dan anggukan kecil yang menjadi tanda setuju untuk menjawab permintaan Adin.
"Kamu gak sendirian disini." Ucap Adin sekali lagi sambil mengamati wajah kekasihnya.
Tangan Husein menangkup pipi sebelah kiri kekasihnya sambil mengusapnya pelan, lalu ia melempar senyuman manis merasa bangga telah memilih gadis yang tepat sebagai pendamping.
Kini kedua nya hanya berjarak tiga senti, jantung gadis berusia tujuh belas tahun itu berdebar tak main main usai kekasihnya berhasil mencium bibir nya.
1
Malam itu, taman menjadi saksi bahwa 'first kiss' nya telah diambil oleh ketua geng yang awalnya paling ia benci di dunia. Siapa yang menyangka jika Husein dari awal sudah memiliki ketertarikan pada junior nya yang berada di kelas IPA sejak hari pertama ia ditampar.Cara pendekatan yang romantis bukan pilihannya untuk mendekati Adinatya Adarra. Meskipun tidak menembak dengan gaya anak zaman sekarang, Husein tetap berhasil mendapatkannya.
.
.
.
.
.
.
HALOOO GIMANA CERITA KALI INI??
HAVE A NICE DAY YA !!!

KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR ; HAECHAN LEE
Fanfic"Sejauh dan seberapa lama pun kita pisah, gue bakal tetep cari lo" - Husein Ralendra . . . by DIXLEOH'January 2021