5.

432 56 6
                                    

Berdiri di depan kelas 3 IPS 6. Salah satu seorang siswi keluar dan menghampiri Adin yang sedari tadi celingak-celinguk menatap kedalam dan membaca nametag setiap siswa yang keluar kelas.

"Mau cari siapa? Keliatannya lo dari gedung kelas 2" Tanya siswi tersebut.

"Gue emang dari kelas 2 IPA 1 kak, mau cari kak Husein nya ada?" Jawab Adin pada siswi tersebut.

"Ih lo ngapain anjrit nyari dia. Apa lo gak takut ngeliat wajah garang nya?" Bisik kakak senior tersebut kepada Adin.

Adik menggaruk kepala nya, "Emm-- tapi gue belum pernah ngeliat dia tuh kak" Jawab Adin dengan hati-hati.

Wajah kakak senior tersebut berubah menjadi asam, "Noh dia lagi main futsal di lapangan sana. Cari aja yang pake Hoodie warna Navy" Kata Kakak senior dengan nada malas.

Mata nya beralih ke lapangan futsal yang dekat dari gedung kelas 2.

"Ah anjrit! Gue jalan lagi kesana dong! Nyusahin amat sih" Suara batin Adin.

Mengucapkan terimakasih sebelum pergi berjalan kembali ke arah gedung kelas nya. Gedung sekolahnya saja dibagi menjadi 3 yang jaraknya agak berjauhan.

Memasuki lapangan futsal, para siswa laki-laki yang ada didalam sedikit terkejut melihat Adin yang masuk dan menghampiri Husein yang mengenakan Hoodie Navy. Adin memantapkan langkahnya, berjalan ke tengah lapangan menghampiri Husein yang sedang bermain futsal bersama teman-temannya.

Deg!

Seluruh siswa yang ada di lapangan maupun di luar lapangan mengalihkan pandangannya kepada Adin yang sudah berada di tengah lapangan. Permainan seketika berhenti.

Adin menyodorkan selembar kertas tersebut,

"Tolong dikumpulkan di ruang OSIS jam sepulang sekolah" Kata Adin yang menjiplak omongan Shandi.

Berbalik badan bertujuan untuk kembali ke kelas untuk melanjutkan kegiatannya, namun lengan nya ditarik,

"Lo nyuruh gue keluar dari tim futsal?" Tanya nya dengan nada sedikit keras.

Semua teman nya melotot setelah mendengar Husein mengatakan itu. Seluruh siswa yang ada di lapangan menjadi hening, teman-temannya mulai mencemaskan Adin.

Adin berjalan untuk berdiri dekat dengan nya,

"Punya hak apa lo ngebentak gue? Lo pikir gue orang yang sibuk ngurusin idup lu?" Kata Adin dengan tak ada rasa takut pada dirinya.

Pandangan mata semua siswa maupun siswi beralih ke arah kedua sejoli yang sedang beradu tatap.

Marteen, teman dekat Husein yang juga mengenal Adin pun dengan segera berbisik kepada Adin,

"Udah, Din. Mending lu balik aja" Bisik Marteen pada Adin.

Adin tak menggubrisnya dan tetap menatap Husein dengan tatapan tajam, gadis dengan tinggi 160 ini memiliki tekad yang kuat untuk melawan Husein, siswa baru yang sudah banyak dikenal oleh para siswa-siswi karena kedudukan nya di geng motor.

Husein menarik lengan Adin dan mengajak nya berjalan dengan cepat, tubuh mungil Adin seperti terseret dengan kencang.

Melewati lapangan basket, Charis memberitahu Jedden jika Adin sedang ditarik paksa oleh Husein.

"Boy boy! Lihat tuh kloningan lo digeret geret sama cowok!!" Ujar Charis sambil memukul pundak Jedden.

Jedden menoleh dan terkejut melihat saudaranya, ia pun segera berlari menghampiri laki-laki yang berani menarik lengan saudaranya. Charis pun ikut.

SENIOR ; HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang