56.

62 9 0
                                    

Malam itu usai mengikuti Husein menghampiri markas Locapone yang sudah menyerang Hyrtha sendirian, Levi membuka pintu rumahnya yang besar nan tinggi itu dengan sangat kencang. Keluarga berdarah Batak yang sedang berkumpul makan bersama di meja makan pun terkejut dengan tindakannya.

Papa Levi, Jeremi Sitanggang sontak menatap tajam ke arah anak sulung nya itu.

"Ya Tuhan! Levi, Ko boasa?! (Kamu Kenapa?!)" Teriak Papa Levi menggunakan bahasa Batak.

Mata tajam Levi mengarah ke arah adik laki-laki nya yang duduk tepat berhadapan dengan Papa nya. Levi berjalan menghampiri meja makan tanpa berkata apapun.

Muka nya yang penuh dengan lebam dan goresan membuat ibu tiri nya takut melihatnya. Ia berhenti tepat di depan adik laki-laki nya, adiknya menatapnya tanpa takut.

Levi menarik kerah kaos yang adiknya kenakan, lalu diseretnya ke arah luar rumah. Hal itu membuat Papa dan Ibu tiri nya beranjak dari duduknya karena terkejut dan tak berani mengikuti langkah Levi.

"Lepasin gue!" Tegas adik laki-laki Levi yang menghempaskan tangan kakaknya.

Namanya Regian Timothy Sitanggang, anak kelas dua dari Sekolah Menengah Atas Lixard sekaligus anggota Locapone yang ternyata adik kandung dari Levi Terrano Sitanggang. Jarak usia yang tak begitu jauh membuat keduanya tumbuh bersama bak seumuran.

Regi memilih untuk berpisah sekolah dengan kakaknya usai lulus dari Sekolah Menengah Pertama. Kakak beradik berdarah Batak ini pun bergabung di geng motor yang memiliki perbedaan yang sangat kontras, tetapi Levi tetap berusaha melindungi adiknya dengan tidak membongkar fakta bahwa Regi merupakan adik nya.

Berbeda dengan Regi yang sudah terbujuk oleh Shandimas dan Jeco yang memprovokasi nya untuk semakin benci dengan kakak nya dan bersekutu dengan Locapone.

Kini kedua nya berdiri di halaman belakang yang minim pencahayaan, Levi melepas cengkeraman nya dan mendorong adik nya,

"Gue udah bilang ke lo gak usah ikut campur kalo Locapone ada masalah sama Wolves. Kenapa lo malah ikutan nyerang si Hyrtha?!" Bentak Levi pada adik nya.

Regi tetap menunduk dan diam tak mengeluarkan sepatah kata.

"Dari awal gue gak pernah ngatur soal hidup lo, tapi kali ini lo kelewat batas Gi!" Ucap Levi dengan nada tegas.

Dikeheningan itu tiba-tiba Regi tertawa remeh usai melihat tindakan kakak nya,

"Terus maksud lo, cuma lo doang yang boleh jadi jagoan?" Jawab Regi menatap Levi dengan tatapan mengejek.

Levi mendekatkan diri pada adik laki laki nya, "Gue abang lo! Gue tau mana yang bahaya dan aman buat lo. Keluar lo dari Locapone!" Bisik Levi sambil menunjuk dada kiri adiknya.

Levi membalikkan badan berniat menyudahi adu mulut antara dirinya dan adik satu-satu nya. Papa dan Ibu tiri nya mengintip dari balik tembok untuk melihat apa yang sedang dilakukan kedua anak laki-laki nya.

"Gue gak akan ninggalin Locapone sampai kapanpun. Jeco yang narik gue dari rasa sedih dua tahun yang lalu-" Ucap Regi yang terpotong.

Tak menunggu ucapan adiknya selesai, Levi langsung memberikan satu hantaman pada adiknya sendiri.

"Pukimak! Kalo aku cakap kau dengarkan!" Bentak Levi pada Regi yang tersungkur di tanah.

SENIOR ; HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang