44.

257 38 2
                                    

Motor Honda CBR150R 2020 SE milik Husein atau yang sering dipanggil Jaker si 'maung item' sedang bermandi salju di sebuah tempat cuci motor langganan Husein yang tak jauh dari kos-kos an nya.

Tak hanya tampang pemilik Jaker yang menjadi perhatian para ibu-ibu atau mahasiswi yang juga sedang mencuci motor, tapi Jaker juga sangat menarik perhatian bapak-bapak yang rela melipat koran nya untuk terus menatap motor berwarna hitam pekat elegan itu.

Adin dan Husein duduk di kursi tunggu yang berada di baris paling belakang. Wajah Adin terlihat kesal karena diseret paksa oleh seniornya untuk menemani memandikan motor kesayangan.

"Seharusnya sekarang tuh jam nya gue belanja ke pasar!" Oceh Adin pada Husein yang duduk di samping kanannya.

"Coba baca tulisan yang ada di depan itu" Perintah Husein.

Adin mengalihkan pandangannya, membaca tulisan yang ditunjuk oleh Husein.

Sambil menyipitkan mata, "Tutup Pukul 15.00" Kata Adin membaca tulisan tersebut.

"Sekarang udah jam berapa?" Tanya Husein lagi.

Pandangan nya beralih ke jam tangan yang ada di pergelangan tangan sebelah kirinya, "Jam 14.15" Jawab Adin dengan polos.

"Artinya?"

"Ya 45 menit lagi tutup" Jawab nya sekali lagi.

Husein mengangkat kedua alisnya, "Nah kalo nemenin lo belanja dulu, nanti Jaker gak jadi mandi dong karna 45 menit lagi tempat cuci motor ini tutup." Jawab Husein dengan halus.

Mendengar penjelasan Husein semakin membuatnya kesal dan kembali melipat kedua tangannya di depan dada sambil memutar kedua bola matanya. Husein yang melihat tingkah kekasih baru nya langsung menyiratkan senyuman di ujung bibir kanan nya.

Mahasiswi dan ibu-ibu yang duduk di kursi tunggu barisan depan beberapa kali menoleh ke belakang menatap Husein tak ada henti. Beberapa dari gerombolan mahasiswi itu membicarakan Husein sambil menyebut nama Mama nya.

Husein hanya sedikit meliriknya,

"Kak, lo gak risih dari tadi di liatin mulu?" Bisik Adin dengan tiba-tiba mendekat ke arah Husein.

"Kenapa? Lo cemburu?" Tanya Husein menjahili Adin.

Mendengar kata tersebut diucapkan oleh Husein, Adin segera memukul lengan atas sebelah kiri Husein lalu memberikan tatapan yang sangat tajam padanya seperti mengancam seorang ketua Wolves Gank.

Husein tertawa kecil melihat respon Adin yang berhasil ia jahili. Sifat dinginnya lama-lama menjadi mencair saat berada di dekat juniornya, gadis berusia tujuh belas tahun yang juga kini sudah menjadi kekasihnya meskipun dadakan seperti tahu bulat.

Adin pun tak pernah berpikiran untuk menyetujui maupun menolak ajakan Husein yang mengajaknya menjalin hubungan asmara. Entah sejauh apa akan bertahan, Adin tetap saja tak pernah terpikir menolak senior galak yang ada disampingnya saat ini.

Salah satu dari ibu-ibu yang duduk di kursi tunggu memutarkan badan nya mengarah ke Adin yang duduk tepat di belakangnya, Ibu itu menatapi setiap inci wajah Adin dengan mata terbelalak. Adin yang melihat sikap ibu itu langsung terkejut dan mengerutkan dahi.

"Permisi, kalo boleh tau adek pelajar atau mahasiswa?" Tanya ibu itu.

Adin mengangkat kedua alisnya dan langsung memposisikan tubuhnya menjadi tegak, "Saya? Saya masih kelas 2 SMA bu" Jawab Adin dengan terkejut.

"Mau nikah muda? Anak saya usia 24 tahun nyari calon istri" Tawar ibu itu yang semakin membuatnya terkejut.

Sontak mata Adin terbuka dengan lebar saat mendengar tawaran yang dibicarakan oleh ibu yang duduk di kursi depan. Husein mengerutkan dahi nya, memasang ekspresi kesal saat mendengar ucapan ibu itu kepada kekasihnya.

SENIOR ; HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang