25.

341 48 0
                                    

"Dih dandan nih, mau kemana?" Tanya Dynan pada Hunna yang sedang sibuk menatap kaca.

"Gue mau ngedate sama Jedden. T--tapi, din bantuin gue dong" Jawab Hunna yang langsung memberhentikan kegiatannya.

Dari samping Dynan, Adin mengangkat setengah tubuhnya karena merasa terpanggil oleh Hunna.

"Kak Husein mau ngintilin gue sama Jedden ngedate, lo ikut ya biar bisa mengalihkan kak Husein" Jelas Hunna sambil memohon.

"Ogah" Jawab Adin.

Dynan memukul lengan nya, "Ya elah! Mending lu ikut daripada dirumah sendirian, tetangga sebelah abis ada yang meninggal. Gue juga mau ngedate sama anak SMA sebelah xixi" Sahut Dynan yang membuat Adin membelalakkan kedua matanya.

"Akh! Babi ya lo pada!" Gerutu Adin.

Lalu, ia berdiri hendak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Dynan pun bergabung dengan Hunna yang sedang sibuk berdandan untuk mempercantik wajah nya di depan kaca panjang di pintu lemari Adin.

Adin keluar dari kamar mandi dengan mengenakan celana jeans pendek berwarna biru, kaos putih dan juga kemeja flanel berwarna hijau. Outfit nya terlihat seperti remaja perempuan tomboy yang akan pergi nongkrong hingga membuat Hunna dan Dynan geleng-geleng kepala.

Bibir Hunna tak tahan untuk menahan, "Din--"

"Lo protes, gue pergi me time sendiri." Sahut Adin dengan cekatan.

Hunna segera menutup mulutnya dan diam tak berdaya melawan ucapan Adin. Adin mengambil parfum andalan nya The Body Shop Voyage - Japanese Cherry Blossom yang sangat di irit-irit penggunaan nya. Mata Dynan terbelalak saat mengetahui Adin mengenakan parfum itu, lalu saling bertatapan dengan Hunna,

"Pake parfum?!" Bisik Dynan dan Hunna secara bersamaan.

Adin memasukkan barang-barang penting kedalam totebag berwarna putihnya seperti 3 buku tulis, charger handphone, dompet, earphone, dan ponsel nya. Lalu keluar kamar untuk menunggu Hunna di ruang tamu bersama Jedden yang tengah sibuk bermain Playstation dengan pakaian rapi bahkan sudah bersepatu.

Wajah Adin tampak terlipat saat duduk disamping Jedden, berulang kali ia sibuk menggeser layar ponsel nya,

"Ngapa lu?" Tanya Jedden pada saudara perempuannya.

Adin menggeleng dengan cepat tanpa menatap Jedden yang mengajaknya berbicara. Jedden pun mengangguk setelah melihat respon Adin, dan pandangannya beralih lagi saat melihat Hunna keluar dari kamar dengan outfit soft yang sangat cocok dengan Hunna.

Dress dengan panjang yang hampir selutut berwarna putih itu memang terlihat sangat cocok dikenakan oleh Hunna yang memiliki aura softie. Rambutnya yang bergelombang dibagian bawah itu juga mendapat kesan cantik pada dirinya. Bagaimana tidak membuat Jedden terpincut jika senyum tipis nya sangat manis untuk dilihat.

Adin beranjak dari duduk nya, "Ya udah ayok jangan liat liatan udah jam berapa ini?" Ujar Adin dengan nada disiplin nya.

Dynan memutar kedua bola matanya, "Hadeuh kumat dah" Sahut Dynan dengan lirih.

Empat orang anak muda itu berjalan keluar dari rumah, Dynan memiliki tugas untuk mengunci pintu. Dan sudah terlihat wujud Husein dengan Jaker motor kesayangan di depan pagar sedang mendengarkan musik dan memejamkan mata.

Terkejut saat melihat Adin yang berdiri disamping Hunna yang ada di hadapannya,

"Adin ikut. Dia takut sendirian dirumah, tetangga sebelah abis ada yang meninggal. Dynan mau ngedate sama anak sekolah sebelah." Jelas Hunna tanpa ditanyai oleh Husein.

SENIOR ; HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang