49.

81 12 4
                                    

Sudah dua minggu lamanya gadis tujuh belas tahun murid kesayangan Bu Clara ini duduk sendiri di bangku nya, beraktivitas sendiri tanpa Hunna yang biasanya selalu menemani nya makan di kantin hingga mengerjakan soal soal fisika di perpustakaan.

Hanya Dynan yang sesekali menghampiri nya ke kelas untuk mengantarkan beberapa jajanan ringan dari kantin karena ia merasa iba dengan saudara sepupu nya yang hari-hari hanya mengerjakan soal-soal yang diberikan Bu Clara.

Adin berjalan keluar ruang kelas dengan membawa delapan buku paket mata pelajaran Kimia hendak menuju ke perpustakaan di lantai atas.

Ia berjalan melewati kerumunan siswa-siswi yang berhamburan keluar kelas karena telah mendengar suara bel pulang sekolah.

"Sini gue bantuin" Ujar seseorang yang datang dari belakang.

"Kak Marteen? Gapapa, bisa sendiri kok kak" Jawab Adin sambil tetap melangkah.

Marteen tersenyum lalu mengambil lima buku paket dari tangan Adin untuk meringankan beban gadis yang ada disamping nya.

Kedua nya berjalan bersebelahan dengan suasana canggung,

"Kabar Hunna gimana? udah mendingan?" Tanya Marteen.

"Udah mendingan kok, cuma sekarang dia masih terapi sama psikiater nya" Jawab Adin sambil berjalan.

Keduanya terdiam lama tak ada perbincangan apapun, suasana canggung sangat terasa pekat melingkari keduanya.

Hingga sampailah didepan perpustakaan dan memberikan kedelapan buku paket tersebut pada resepsionis perpustakaan.

"Thank you ya kak udah dibantuin, gue mau balik dulu" Ujar Adin berada di depan pintu perpustakaan.

Marteen langsung mencegahnya untuk pergi terlebih dahulu,

"Wait, din. Gue udah hampir dua minggu ini gak ketemu Husein, chat gue gak dibales, gue call gak diangkat, gue juga udah nyoba nyamperin ke Rumah Sakit tapi dia nya selalu gak ada." Jelas Marteen dengan raut wajah gelisah.

Adin yang mendengarkan itu menjadi kebingungan karena Marteen yang diketahui sangat dekat dengan Husein mengapa tiba-tiba menanyakan keberadaan Husein?

"Gue boleh minta tolong lo ngga buat bantuin gue komunikasi sama Husein?" Lanjut Marteen.

"Kenapa lo gak coba nemuin dia sekarang? dia udah didepan gerbang mau jemput gue." Jawab Adin berharap memberi solusi.

Marteen menggaruk kepala, "Gue rasa dia gak bakalan mau deh. Gue minta tolong ke lo aja din, please. Gue balik duluan yaa" Ujar Marteen yang mendadak pergi meninggalkan Adin didepan perpustakaan.

Adin berjalan melewati koridor yang mulai sepi menuju ke pintu gerbang sekolah untuk menghampiri kekasihnya yang sudah menunggunya sedari tadi. Ia berjalan sambil memikirkan apa yang terjadi antar duo maut dari Wolves Gank ini hingga membuat keduanya dua minggu tak saling bicara.

Husein melambaikan tangannya didepan gerbang memberi isyarat pada gadisnya yang sudah terlihat dari jarak 10 meter. Adin membalas senyuman manis padanya, dan berlari kecil kearahnya.

Husein mengeluarkan helm bogo berwarna beige yang baru ia beli tiga hari lalu untuk mengantar jemput sang kekasih.

"Maaf nunggu lama yaa" Kata Adin saat dipasangkan helm nya oleh Husein.

Husein tertawa kecil, "Iya gapapaa".

###

"Kak mau makan mie ayam dibawah flyover situ ngga?" Tanya Adin diatas motor.

SENIOR ; HAECHAN LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang