Sebelum membaca yuk jangan jadi silent reader lagi dan tunjukkan dukungan kalian dengan komen dan...
Ratna benar-benar bad mood di hari Jumat ini. Melihat kedekatan antara Arta dan Lastri. Sejak beberapa hari terakhir mereka berdua terus-terusan menghabiskan waktu istirahat bersama. Saat pulang sekolah pun Lastri selalu bilang kalau dia sedang ada urusan. Dan saat ditanyakan pada teman tongkrongan Arta. Ia pun begitu.
Buat malas nongkrong bersama teman yang lain saja.
"Ratna, kamu tau tidak soal proyek penelitian bersama kelas..."
"Euhmm..."
"Padahal agenda risetnya sudah ditentukan, tapi malah..."
"Ada beberapa anak yang sengaja masuk ekskul tertentu untuk mendekati gebetan..."
"Siswa yang di otaknya hanya ada hal begitu lebih baik tidak sekolah di sini..."
"Riset..."
"Proyek..."
"Penelitian..."
"Kalkulasi..."
"Kepala labolatorium..."
"Rumus Pogson untuk magnitudo bolometrik itu..."
"Hahaha! Bagaimana cara menghitung magnitudo biru coba?"
"Ih, itu kan mudah sekali. Ada-ada saja deh kamu."
"Aku hanya bercanda. (mB (B) dan MB) itu kan magnitudo bintang yang dihitung berdasar panjang gelombang biru (3500 Å). Rumus Pogson untuk magnitudo biru dan visual adalah..."
"Apa bedanya antara bintang yang sangat panas dan bintang yang sangat dingin?"
"Kalau bintang yang sangat panas sebagian besar energy dipancarkan di daerah ultraviolet."
"Kalau pada bintang yang sangat dingin sebaliknya yaitu di bagian infamerah."
"Karena itu untuk bintang-bintang yang seperti ini harga BC-nya memiliki nilai cukup besar. Tidak seperti bintang bertemperatur sedang seperti matahari."
"Å, ya. Bagaimana coba panas neraka?" khayal seorang siswi.
Mereka pun tertawa. Ratna turut memaksakan senyumannya. Apa ini obrolan yang normal untuk para gadis SMA di waktu senggang mereka?
"Haii, cewek. Lagi ngobrolin bintang-bintang, ya? Nih, salah satu bintangnya muncul di hadapan kalian," ucap Luthfi yang tiba-tiba mendatangi Ratna dan teman-temannya.
Semua teman Ratna serempak, "Eyeeeeuuukhhh...!!!" Mendirikan tubuh hendak meninggalkan siswa minim prestasi sering tebar sensasi itu. Kebanyakan siswi Smaspede memang tidak menyukai laki-laki yang banyak gaya. Itu kenapa sosok sangat pintar dan cool (+kaya) seperti Galuh lebih banyak "digemari".
"Ratna, sini sebentar, deh," pinta Luthfi menahan salah satu lengan Ratna.
"Luthfi, mentang-mentang sekarang Lastri lagi deket sama Arta. Kamu langsung menarget sahabatnya. Tidak semudah itu, layaw," bela seorang siswi teman Ratna menarik lengannya yang lain.
Eh?
Luthfi memasang tampang jahil di wajahnya mendekati siswi bernama Tania itu. "Lalu, memangnya kenapa? Kamu iri ya karena terlalu sibuk belajar sampai tidak ada yang mendekati," balasnya.
Tania langsung mendenguskan nafasnya kesal, HUFF. "Apa kamu bilang? Siswa golongan pertama seperti kamu tidak pantas meledeki aku, ya."
"Masih mending aku, dong. Sejak awal sadar diri pada kemampuan. Ketimbang siswa yang terlempar ke golongan pertama karena gagal UTA seperti kamu. Fu fu fu," tawa Luthfi dengan pandangan merendahkan.
Tania yang wajahnya sudah merah menahan kesal. Langsung mengajak teman-temannya yang lain meninggalkan kantin.
"Khi khi khi," tawa Luthfi kecil.
Ratna yang masih ada di sana menatap Luthfi aneh. "Ada apa, sih?" tanyanya.
"Tidak ada apa-apa, kok. Sedih saja pengen godain Lastri. Lastrinya lagi asyik ngobrol sama Arta," jawab Luthfi.
"Heehh, kamu ini memang menyebalkan, ya," respon Ratna garing. Ingin menyusul teman-temannya kembali ke kelas.
Luthfi kembali menahan satu lengan Ratna. "Temani aku, yuk. Mau makan apa pun akan aku traktir, deh," tawarnya.
Hmm, boleh juga, deh. Ratna memutar langkahnyamenuju suatu stand makanan.
[TERIMA KASIH BANYAK untuk kalian yang sudah memutuskan untuk mengikutiku, menambah cerita ini ke perpustakaan/daftar bacaan kalian, membaca, berkomentar, atau memberi vote di bab mana saja. Aku sangat menghargai itu dan aku harap kalian terhibur dengan cerita buatanku -.<]
Tak ada Lastri Ratna pun jadi. Mungkin itu pribahasa yang tepat untuk menggambarkan situasi Luthfi kini. Bagaimanakah kelanjutan kisah ini?
Ikuti terus ceritanya!
NB: Jangan lupa intip novel Noir yang lain juga, yaa. Terutama yang berjudul "MEDICALOVE: Clamping Horizon" karena itu baru terbit dan membutuhkan banyak dukungan dari kalian para pembacaku tersuuyuung
Sebuah kisah tentang dream, love, medical, and angst. Which one?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pet/Brother
General FictionDON'T COPY MY STORY! DILARANG PLAGIAT! [BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sudah bertahun-tahun lamanya Argi hidup sebagai adik sekaligus "peliharaan" kakak laki-lakinya. Dan semua berjalan "baik-baik" saja. Namun, semua berakhir ketika ia terhubu...