Decision

680 41 0
                                    

Sebelum membaca yuk jangan jadi silent reader lagi dan tunjukkan dukungan kalian dengan komen dan...

Sebelum membaca yuk jangan jadi silent reader lagi dan tunjukkan dukungan kalian dengan komen dan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar pukul setengah delapan pagi. Kelompok siswa yang melanjutkan pencarian pada Lastri, Argi, dan Ratna berpapasan dengan Ratna kala tengah menyusuri tepian sungai. Ketujuh siswa itu sangat syok melihat kondisi Ratna yang biasa tampil bersih dan rapi. Jadi super kucel serta berantakan.

Tapi, mereka lebih syok lagi saat melihat tubuh Lastri yang basah, pucat, serta berlumuran darah dan luka di punggung Ratna.

Ratna yang sangat bahagia bertemu dengan orang lain. Langsung hilang kesadaran setelah memindahkan tubuh Lastri ke punggung seorang siswa anggota OSIS.

Bruukh.

Ξ Ξ Ξ

Di panti asuhan. Pihak panti asuhan menyiapkan ruangan khusus untuk merawat Lastri dan Ratna yang baru ditemukan. Puji syukur semua orang panjatkan ketika mantri daerah sana memeriksa Lastri. Dan menyatakan bahwa ia masih hidup. Meski kondisinya sangat kritis dan denyut jantungnya terasa tinggal sisa.

Sementara Ratna dinyatakan baik-baik saja. Ia kehilangan kesadaran karena kelelahan yang cukup parah. Bayangkan saja sudah berapa jauh ia berjalan sejak pukul dua pagi. Ditambah harus membopong tubuh basah kuyup Lastri yang bertinggi badan lebih dari 170 cm. Dengan tubuh mungilnya yang hanya memiliki tinggi badan 150-an cm.

Perjuangan yang ia lalui pasti sangat berat.

"Bagaimana dengan Argi?" tanya Arta pada seorang anggota OSIS yang bernama Sofia di luar ruangan rawat Lastri dan Ratna.

"Jejaknya sama sekali tidak ditemukan di sekitar sana. Kami menyimpulkan mereka berdua terpeleset atau semacamnya ke sungai. Lalu, hanyut dan kehilangan kesadaran. Setidaknya sekarang kita tau apa yang mungkin terjadi pada mereka," jawab Sofia.

Galuh yang habis melihat kondisi menyedihkan Lastri keluar ruangan. Menghampiri Sofia dan Arta.

"Apa kamu akan tetap melarang kami melaporkan kehilangan Argi ke pihak berwajib dan keluarganya?" tanya Galuh emosi.

Sofia langsung mendorong tubuh Galuh menjauh dari Arta. Agar tak menimbulkan pertengkaran yang tak diperlukan.

"Sebagai satu-satunya orang yang diberi kepercayaan untuk mengemban wasiat itu. Iya," jawab Arta tegas. Sama sekali tak tampak raut keraguan dari wajahnya.

Galuh semakin berkeras, "Arta! Sekarang kita tau apa yang terjadi pada mereka bukan hilang karena diculik jin atau tersesat biasa. Bisa jadi mereka berdua baru saja mengalami kecelakaan parah. Lastri saja yang beruntung bisa tersangkut ke bebatuan di tepi sungai kondisinya seperti itu. Bagaimana dengan Argi yang belum diketahui keberadaannya?" tanyanya.

Sofia yang mampu bersikap lebih tenang turut bertanya, "Galuh benar, Arta. Apa yang ingin kamu lakukan setelah seperti ini? Sekolah kita ikut memikul tanggung jawab moral yang besar terhadap keselamatan para siswanya. Ini tidak bisa dibandingkan dengan suatu keinginan pribadi yang egois."

Arta sendiri tampak sangat resah. Tak bisa ia bayangkan apa yang sudah terjadi pada Argi kini. Melihat kondisi Lastri saja ia ngeri. Masihkah harus ia pertahankan idealismenya. Menjaga janji yang telah ia sepakati.

Tak lama kemudian ambulance yang dipanggil untuk membawa Lastri dan Ratna ke rumah sakit terdekat tiba. Melihat wajah pucat pasi Lastri yang ditutupi oleh sehelai syal di bagian mulut dan hidungnya.

"Eh, itu wajahnya Lastri kenapa dibegitukan?" tanya Arta pada Sofia.

"Dia selalu berpesan sama semua temannya. Kalau dia tidak ingin wajahnya terlihat oleh siapa pun. Karena itu kalau sampai mereka lihat wajahnya terbuka ketika ia sedang tidak sadar. Mereka harus menutupkan untuknya," jawab Sofia.

"Hahh...?"

"Kamu tau? Lastri masih memakai masker saat ia ditemukan dalam kondisi basah kuyup. Dan Ratna sama sekali tidak melepasnya bahkan setelah bertemu dengan anak-anak lain," beritahu Galuh.

Arta tak bisa membayangkan bagaimana rasanya tenggelam dengan tetap mengenakan masker. Menghirup air pakai masker saja tidak enak. Bagaimana dengan menghirup air. "Itu kan tidak baik untuk pernafasannya. Apalagi dia habis tenggelam. Sebagai teman seharusnya kalian tidak membiarkan hal itu, bukan?" tanyanya pada Sofia dan Galuh.

Sofia menyilangkan kedua tangan di dada. Menatap wajah Arta. Begitu juga dengan Galuh yang menatap wajah Arta. Sambil memasukkan kedua tangan ke kantung celana.

"Sial..."

Ξ Ξ Ξ

Di dalam ambulance yang membawa Lastri ke rumah sakit. Selain para petugas kesehatan. Di sana juga ada Bu Niken: guru Biologi penanggung jawab kelompok Lastri. Satu orang siswi teman sekelas Lastri. Dan seorang siswa anggota OSIS untuk bantu-bantu yang membutuhkan tenaga laki-laki.

Tiba-tiba...

CKIIIIIITTT!!! Mobil ambulance ngerem mendadak di tengah jalan sepi yang diapit oleh rimbum pepohonan. Jika tak dipegangi kuat-kuat oleh si siswa dan para perawat. Tubuh tak sadarkan diri Lastri bisa loncat ke luar jendela.

"Aduuuuhh, Pak, jalannya hati-hati, dong! Kalau sampai murid saya kenapa-kenapa Anda mau tanggung jawab, hah??!!!" omel Bu Niken dari bagian belakang ambulance.

"Ah, saya minta maaf, Bu. Saya berhenti mendadak karena sepertinya tadi hampir saja menabrak hewan liar yang muncul sekelebat menyebrang di tengah jalan," ucap Pak Supir ambulance berusaha memberi alasan. Pembenaran untuk tindakan.

Supir ambulance pun turun untuk memeriksa ada yang baru saja hampir ia tabrak. "Astaghfirullahaladzim!"

"Ada apa, Pak?" tanya Bu Niken penasaran.

"Ini, Bu..." jawab Pak Supir menunjuk seonggok daging yang tampak...

[TERIMA KASIH BANYAK untuk kalian yang sudah memutuskan untuk mengikutiku, menambah cerita ini ke perpustakaan/daftar bacaan kalian, membaca, berkomentar, atau memberi vote di bab mana saja. Aku sangat menghargai itu dan aku harap kalian terhibur dengan cerita buatanku -.<]

Apakah yang mereka temukan di tengah jalan menuju rumah sakit? Apakah Lastri sanggup diselamatkan? Bagaimana nasib Argi? Bagaimana respon Kakak sampai mengetahui apa yang terjadi pada adiknya?

Ikuti terus ceritanya!

Pet/BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang